Monday, 9 February 2015

Dengan Rp 10 juta, siapapun bisa berinvestasi di startup Asia Tenggara melalui Club Ethis


Dengan stabilitas ekonomi yang terus bertumbuh, Asia Tenggara bisa dibilang sebagai kawasan yang potensial untuk para investor. Tapi bagaimana jika Anda bukan seorang konglomerat dengan uang melimpah atau mewakili VC? Terlebih lagi, bagaimana berinvestasi secara beretika? Club Ethis mungkin punya jawaban untuk Anda.

Minimal investasi Rp 10 juta

Startup asal Singapura ini menyebut dirinya sebagai jaringan investasi swasta. Club Ethis nantinya akan mengumpulkan dana dari para member untuk dikucurkan di startup di Asia Tenggara. Menariknya, member tidak harus super kaya atau seorang konglomerat untuk bergabung di Club Ethis.

Member yang tertarik pada bisnis dan startup, membutuhkan minimal USD 800 (atau sekitar Rp 10 juta) untuk bisa berinvestasi. Club Ethis akan mencocokkan member dengan startup yang sesuai dengan latar belakang dan preferensi sang member. Berbeda dengan investor konvensional pada umumnya, investor di Club Ethis tidak bisa ikut mengarahkan operasional bisnis sang startup, tetapi tentunya mereka menjadi pemegang saham yang menikmati bagi hasil.

Sejak diluncurkan pada Maret 2014, Club Ethis telah menghasilkan sekitar 17 hingga 38 persen return on investment bagi member yang telah berinvestasi di startup dan UKM.

Layanan sesuai syari’ah

Selain minimal jumlah investasi yang tidak begitu besar, ada satu hal menarik yang ditawarkan oleh Club Ethis yakni menerapkan layanan sesuai syari’ah. Club Ethis mengklaim sebagai platform crowdfunding yang sesuai syari’ah pertama di dunia. Artinya, Club Ethis mempertahankan tingkat integritas yang tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Club Ethis tidak menangani bisnis yang berhubungan dengan alkohol, daging babi, perjudian, atau pinjaman dan keuangan berbasis bunga.

Untuk berinvestasi melalui Club Ethis, calon member hanya perlu mengisi form pendaftaran yang telah disediakan di website. Setelah itu, pihak Club Ethis akan menghubungi calon member untuk kesepakatan selanjutnya. Semua transaksi yang terjadi di Club Ethis ditangani oleh praktisi hukum untuk menjamin legalitas dan memberikan kenyamanan bagi member. Selain itu, startup ini juga mempunyai penasihat syari’ah yang siap memberi pendapat tentang transaksi bisnis startup ini.

Membantu startup dan UKM

Selain menjaring orang yang berinvestasi melalui website-nya, Club Ethis juga memungkinkan startup untuk mengajukan pendanaan. Startup yang ingin didanai terlebih dahulu harus mengisi form pendaftaran yang telah disediakan. Managing director Club Ethis, Umar Munshi, mengklaim bahwa startup yang bergabung dengan Club Ethis menjalani proses pemeriksaan yang ketat. Club Ethis akan memperhatikan aspek komersial, keuangan, dan hukum masing-masing startup tersebut.


Beberapa startup dan UKM yang telah didanani melalui Club Ethis adalah sebuah portal untuk event islami berbasis di Singapura, IslamicEvents, dan jaringan restoran, The Green Kebab.

Manfaatkan potensi properti di Indonesia

Hingga saat ini, Club Ethis telah menerima total pendapatan sekitar SGD 386.728 (sekitar Rp 3,6 miliar) melalui crowdfunding untuk startup dan UKM di Asia Tenggara. Bagaimanapun, Umar mengklaim bahwa industri real estate Indonesia adalah sumber utama pendapatan Club Ethis untuk saat ini.

Berbeda dengan investasi di startup, member yang ingin berinvestasi di bidang properti harus memiliki dana minimal USD 8.000 (sekitar Rp 100 juta). Umar mengklaim bahwa Club Ethis telah menarik sekitar SGD 1,1 juta (sekitar Rp 10,3 miliar) dari proyek properti di Indonesia yang mereka tangani sejak Maret 2014 lalu. Club Ethis mendukung beberapa proyek properti di Bandung, Jakarta Selatan, dan Bali.

Monetisasi

Terkait monetisasi, Club Ethis mengambil dua persen dari dana yang berhasil digalang untuk startup dan UKM. Sedangkan untuk penggalangan dana untuk proyek properti, Club Ethis mengambil lima persen. Umar tidak mau memberi komentar apakah Club Ethis sudah untung atau belum. Namun, ia mengatakan bahwa Club Ethis mempunyai cash flow yang positif.

Managing director Club Ethis, Umar Munshi (kanan).

Hingga saat ini, Club Ethis masih beroperasi secara bootstrapping dan mengandalkan dana hibah startup dari pemerintah Singapura. Kedepannya, Club Ethis menargetkan perolehan pendapatan SGD 5 juta (Rp 46,8 miliar) di tahun ini.

Hingga saat ini, para perusahaan VC dan marketplace investasi online seperti Bareksa secara tidak langsung mungkin bersaing dengan Club Ethis. Bagaimanapun, mereka menargetkan pasar dan ranah yang berbeda.



Penulis: Lina Noviandari
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com