Dengan stabilitas ekonomi yang terus bertumbuh, Asia
Tenggara bisa dibilang sebagai kawasan yang potensial untuk para investor. Tapi
bagaimana jika Anda bukan seorang konglomerat dengan uang melimpah atau
mewakili VC? Terlebih lagi, bagaimana berinvestasi secara beretika? Club Ethis
mungkin punya jawaban untuk Anda.
Minimal investasi Rp 10 juta
Startup asal Singapura ini menyebut dirinya sebagai
jaringan investasi swasta. Club Ethis nantinya akan mengumpulkan dana dari para
member untuk dikucurkan di startup di Asia Tenggara. Menariknya, member tidak
harus super kaya atau seorang konglomerat untuk bergabung di Club Ethis.
Member yang tertarik pada bisnis dan startup, membutuhkan
minimal USD 800 (atau sekitar Rp 10 juta) untuk bisa berinvestasi. Club Ethis
akan mencocokkan member dengan startup yang sesuai dengan latar belakang dan
preferensi sang member. Berbeda dengan investor konvensional pada umumnya,
investor di Club Ethis tidak bisa ikut mengarahkan operasional bisnis sang
startup, tetapi tentunya mereka menjadi pemegang saham yang menikmati bagi
hasil.
Sejak diluncurkan pada Maret 2014, Club Ethis telah
menghasilkan sekitar 17 hingga 38 persen return on investment bagi member yang
telah berinvestasi di startup dan UKM.
Layanan sesuai syari’ah
Selain minimal jumlah investasi yang tidak begitu besar,
ada satu hal menarik yang ditawarkan oleh Club Ethis yakni menerapkan layanan
sesuai syari’ah. Club Ethis mengklaim sebagai platform crowdfunding yang sesuai
syari’ah pertama di dunia. Artinya, Club Ethis mempertahankan tingkat
integritas yang tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Club Ethis tidak
menangani bisnis yang berhubungan dengan alkohol, daging babi, perjudian, atau
pinjaman dan keuangan berbasis bunga.
Untuk berinvestasi melalui Club Ethis, calon member hanya
perlu mengisi form pendaftaran yang telah disediakan di website. Setelah itu,
pihak Club Ethis akan menghubungi calon member untuk kesepakatan selanjutnya.
Semua transaksi yang terjadi di Club Ethis ditangani oleh praktisi hukum untuk
menjamin legalitas dan memberikan kenyamanan bagi member. Selain itu, startup
ini juga mempunyai penasihat syari’ah yang siap memberi pendapat tentang
transaksi bisnis startup ini.
Membantu startup dan UKM
Selain menjaring orang yang berinvestasi melalui
website-nya, Club Ethis juga memungkinkan startup untuk mengajukan pendanaan.
Startup yang ingin didanai terlebih dahulu harus mengisi form pendaftaran yang
telah disediakan. Managing director Club Ethis, Umar Munshi, mengklaim bahwa
startup yang bergabung dengan Club Ethis menjalani proses pemeriksaan yang
ketat. Club Ethis akan memperhatikan aspek komersial, keuangan, dan hukum
masing-masing startup tersebut.
Beberapa startup dan UKM yang telah didanani melalui Club Ethis adalah sebuah portal untuk event islami berbasis di Singapura, IslamicEvents, dan jaringan restoran, The Green Kebab.
Manfaatkan potensi properti di
Indonesia
Hingga saat ini, Club Ethis telah menerima total pendapatan
sekitar SGD 386.728 (sekitar Rp 3,6 miliar) melalui crowdfunding untuk startup
dan UKM di Asia Tenggara. Bagaimanapun, Umar mengklaim bahwa industri real
estate Indonesia adalah sumber utama pendapatan Club Ethis untuk saat ini.
Berbeda dengan investasi di startup, member yang ingin
berinvestasi di bidang properti harus memiliki dana minimal USD 8.000 (sekitar
Rp 100 juta). Umar mengklaim bahwa Club Ethis telah menarik sekitar SGD 1,1
juta (sekitar Rp 10,3 miliar) dari proyek properti di Indonesia yang mereka
tangani sejak Maret 2014 lalu. Club Ethis mendukung beberapa proyek properti di
Bandung, Jakarta Selatan, dan Bali.
Monetisasi
Terkait monetisasi, Club Ethis mengambil dua persen dari
dana yang berhasil digalang untuk startup dan UKM. Sedangkan untuk penggalangan
dana untuk proyek properti, Club Ethis mengambil lima persen. Umar tidak mau
memberi komentar apakah Club Ethis sudah untung atau belum. Namun, ia mengatakan
bahwa Club Ethis mempunyai cash flow yang positif.
Managing director Club Ethis, Umar Munshi (kanan). |
Hingga
saat ini, Club Ethis masih beroperasi secara bootstrapping dan mengandalkan
dana hibah startup dari pemerintah Singapura. Kedepannya, Club Ethis
menargetkan perolehan pendapatan SGD 5 juta (Rp 46,8 miliar) di tahun ini.
Hingga saat ini, para perusahaan VC dan marketplace
investasi online seperti Bareksa secara tidak langsung mungkin bersaing dengan
Club Ethis. Bagaimanapun, mereka menargetkan pasar dan ranah yang berbeda.
Penulis: Lina Noviandari