Friday 6 February 2015

Dari Online ke Offline : Amazon Membuka Toko Offline Pertamanya di Universitas Purdue


Ini adalah berita yang perlu diketahui oleh pelaku ecommerce atau toko online. Amazon mengumumkan bahwa mereka telah membuka toko offline pertama mereka di Universitas Purdue, West Lafayette, Indiana.
Menurut Paul Ryder, perwakilan dari media dan program kemahasiswaan di Amazon, para mahasiswa bisa memesan apa saja seperti textbooks/buku pelajaran, memanfaatkan laptop ata mac, mengorder camilan dan lainnya,
Mereka bisa menggunakan Amazon Student, dimana layanan tersebut sudah termasuk pengiriman gratis. Dan, mereka akan mendapatkan email atau pesan pemberitahuan ketika pesanan mereka sudah datang. Amazon juga menawarkan free one-day shipping bagi mahasiswa yang melakukan pembelian ke toko Purdue.
Toko yang telah dibuka berusaha membangun suasana yang nyaman juga bagi mereka yang menginginkan spot untuk bersantai sejenak sembari menyelesaikan tugas/pekerjaan mereka.
Ryder mengatakan jika Amazon berencana untuk membuka toko offline-nya lagi pada lokasi kedua di Purdue pada musim semi nanti. Dan Amazon juga mempertimbangkan untuk memperluas jaringan mereka ke universitas lainnya.
Ini adalah lompatan besar bagi pelaku bisnis seperti Amazon, yang sudah mendominasi penjualan online.
Tapi sebenarnya, Amazon memang telah mencoba merambah toko offline-nya sebelumnya, dengan menempatkan loker mereka pada beberapa toko di seluruh negara. Dan, Bloomberg melaporkan jika Amazon sedang berpikir untuk mengambil-alih toko RadioShack (sebuah jaringan toko offline di US) setelah toko tersebut diketahui mengalami kebangkrutan.
Tahun lalu, Amazon menaikkan pembayaran tahunan untuk keanggotaan Amazon Prime Membership-nya hingga $99 dari sebelumnya $79. Sehingga pelanggannya harus membayar lebih untuk two-day shipping, video streaming dan akses ke e-book. Sedangkan pada tahun 2013, Amazon menaikkan angka pembelian minimum untuk mendapatkan pengiriman gratis, dari $25 menjadi $35. Jadi, pembangunan toko offline oleh Amazon pada lokasi yang tepat, bisa menjadi kabar baik bagi banyak pelanggannya.
Beberapa sumber menyampaikan bahwa movement dari online ke offline ini memiliki beberapa tujuan, antara lain : offline store bisa menjadi gudang mini dengan jumlah inventory terbatas untuk melayani same-day delivery di satu kota, untuk melayani retur & exchange product (pengembalian dan penukaran), pickup untuk online order, selain untuk memarketingkan brand Amazon. Kehadiran offline store juga secara potensial meningkatkan spending dari customer, Andy Dunn CEO Bonobos yang juga memiliki offline store pernah menyampaikan bahwa orang yang berbelanja di toko offline melakukan pembelanjaan dua kali lipat daripada online.
Source: starupbisnis/Veronica Gabriella
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com