Ini adalah berita yang
perlu diketahui oleh pelaku ecommerce atau
toko online. Amazon mengumumkan bahwa mereka telah
membuka toko offline pertama mereka di Universitas Purdue, West Lafayette,
Indiana.
Menurut Paul Ryder, perwakilan dari media dan program
kemahasiswaan di Amazon, para mahasiswa bisa memesan apa saja seperti textbooks/buku
pelajaran, memanfaatkan laptop ata mac, mengorder camilan dan lainnya,
Mereka bisa menggunakan Amazon Student, dimana layanan tersebut
sudah termasuk pengiriman gratis. Dan, mereka akan mendapatkan email atau pesan
pemberitahuan ketika pesanan mereka sudah datang. Amazon juga menawarkan free
one-day shipping bagi mahasiswa yang melakukan pembelian ke toko Purdue.
Toko yang telah dibuka berusaha membangun suasana yang nyaman
juga bagi mereka yang menginginkan spot untuk bersantai sejenak sembari menyelesaikan
tugas/pekerjaan mereka.
Ryder mengatakan jika Amazon berencana untuk membuka toko
offline-nya lagi pada lokasi kedua di Purdue pada musim semi nanti. Dan Amazon
juga mempertimbangkan untuk memperluas jaringan mereka ke universitas lainnya.
Ini adalah lompatan besar bagi pelaku bisnis seperti Amazon,
yang sudah mendominasi penjualan online.
Tapi sebenarnya, Amazon memang telah mencoba merambah toko
offline-nya sebelumnya, dengan menempatkan loker mereka pada beberapa toko di
seluruh negara. Dan, Bloomberg melaporkan jika Amazon sedang berpikir untuk mengambil-alih
toko RadioShack (sebuah jaringan toko offline di US) setelah toko
tersebut diketahui mengalami kebangkrutan.
Tahun lalu, Amazon menaikkan pembayaran tahunan untuk
keanggotaan Amazon Prime Membership-nya hingga $99 dari sebelumnya $79.
Sehingga pelanggannya harus membayar lebih untuk two-day shipping, video
streaming dan akses ke e-book. Sedangkan pada tahun 2013, Amazon menaikkan
angka pembelian minimum untuk mendapatkan pengiriman gratis, dari $25 menjadi
$35. Jadi, pembangunan toko offline oleh Amazon pada lokasi yang tepat, bisa
menjadi kabar baik bagi banyak pelanggannya.
Beberapa sumber
menyampaikan bahwa movement dari online ke offline ini memiliki beberapa
tujuan, antara lain : offline store bisa menjadi gudang mini dengan jumlah
inventory terbatas untuk melayani same-day delivery di satu kota, untuk
melayani retur & exchange product (pengembalian dan penukaran), pickup
untuk online order, selain untuk memarketingkan brand Amazon. Kehadiran offline
store juga secara potensial meningkatkan spending dari customer, Andy Dunn CEO Bonobos yang
juga memiliki offline store pernah menyampaikan bahwa orang yang berbelanja di
toko offline melakukan pembelanjaan dua kali lipat daripada online.
Source:
starupbisnis/Veronica Gabriella