Nxtlvlgaming, e-commerce khusus esports yang berangkat dari komunitas gamer

Ranah e-commerce nampaknya masih menjadi salah satu ranah yang paling diminati pelaku startup di Indonesia. Para pemain di ranah ini terus bermunculan, mulai dari yang menyediakan kebutuhan umum seperti pakaian dan gadget, sampai produk olahan makanan. Banyaknya toko online ini tak lepas dari kegemaran masyarakat Indonesia akan berbelanja. Namun banyaknya toko online ini juga bisa jadi membingungkan, utamanya ketika mencari hal-hal yang spesifik, misalnya perangkat penunjang hobi atau olahraga tertentu. 

Berangkat celah tersebut pemain esports, Richard Permana, mendirikan toko online Nxtlvlgaming untuk mengakomodir kebutuhan komunitas esports di Indonesia. Sang founder sendiri bukan nama baru di dunia esports lokal. Richard merupakan salah satu figur di balik Team nxl, yang sudah kerap menjuarai berbagai turnamen esports lokal dan internasional, sekaligus pengurus Indonesia esports Association.


Dari komunitas untuk komunitas

Rata-rata pemain esports berawal sebagai gamer yang gemar mengikuti beragam kompetisi game. Layaknya hobi olahraga lain seperti skateboarding atau BMX, esports dibesarkan oleh komunitas. Tak heran bila Richard juga mengawali bisnis e-commerce-nya melalui berbagai forum yang sempat populer beberapa tahun ke belakang. “Kita awalnya berawal dari menjual produk di Kaskus dan forum Chip Online di tahun 2004. Waktu itu sih niatan kita hanya menambah uang saku,” kata Richard. 

Namun seiring berjalannya waktu, Richard merasa perlu menyediakan wadah untuk komunitas esports lokal agar bisa berbelanja ‘senjata tempur’ dengan mudah dan tidak perlu menyambangi banyak toko. Ia akhirnya memutuskan untuk mendirikan e-commerce khusus esports Nxtlvlgaming pada tahun 2013. 

Produk-produk yang dijual di Nxtlvlgaming memang bisa saja didapatkan di toko-toko yang menjual komponen komputer atau gaming peripheral. Namun karena e-commerce ini berfokus pada gaming dan esports, maka pelanggan akan lebih mudah memilih barang dan meminimalisir kemungkinan kekeliruan pembelian, utamanya untuk mereka yang baru mengenal ranah esports. Tak sedikit produk limited edition yang juga bisa didapat di sini.

Andalkan kecepatan pengiriman dan garansi

Beberapa masalah yang paling sering dikeluhkan pembeli di toko online adalah waktu pengiriman yang terkadang lama dan klaim garansi yang kerap tidak jelas. Richard mencoba meminimalisir hal ini dengan menerapkan solusi yang juga ia gunakan sebagai strategi untuk menggaet pelanggan. “Sebagian besar produk yang dijual biasanya sudah termasuk ongkos kirim. Pemrosesan pengiriman juga sangat cepat, begitu pula dengan klaim garansi,” jelasnya. 

Sebagai seorang pemain esports, Richard juga menyadari bila sebagian orang lebih memilih untuk memegang langsung barang yang akan mereka beli, seperti misalnya mouse dan keyboard atau mousepad. Karenanya, Richard juga mendirikan toko offline Nxtlvlgaming di dua mall terkemuka di Jakarta. Rata-rata produk yang dijual di Nxtlvlgaming mempunyai kisaran harga Rp 1 juta hingga Rp 10 juta. Dari gabungan penjualan toko online dan offline, Richard mengaku bisa mendapatkan omzet ratusan juta setiap bulannya.

Target, investor, dan tantangan

Setelah berjalan dalam hitungan tahun, Richard selaku inisiator Nxtlvlgaming kini sudah memiliki beberapa karyawan yang bertugas untuk mengatur distribusi, memperbarui website, media sosial, dan shipping. Untuk saat ini, Richard mengaku bahwa Nxtlvlgaming masih belum mempunyai investor atau beroperasi secara bootstrap. 

Sementara untuk kompetitor, selain banyaknya penjual di forum seperti Kaskus, cukup banyak toko online yang sudah merambah ranah gaming seperti Drakuli dan PSE, meskipun rata-rata masih berfokus pada konsol. Selain itu, Richard yang menargetkan Nxtlvlgaming untuk menjadi lahan belanja terpercaya komunitas esports Indonesia ini juga masih mencoba menjalin kerjasama dengan lebih banyak bank di Indonesia untuk mempermudah sistem pembayaran.

(Diedit oleh Lina Noviandari)