Lima alasan mengapa Indonesia menjadi pasar yang tepat untuk mengembangkan game mobile

Beberapa tahun belakangan, perkembangan game mobile semakin pesat seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dan smartphone. Khususnya negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Baru-baru ini App Annie, perusahaan analisis aplikasi mobile mengumumkan hasil riset mereka mengenai perkembangan aplikasi dan game mobile di Asia Tenggara. Dan berikut adalah lima data menarik yang bisa menjadi alasan bagi Anda untuk mulai mengembangkan aplikasi atau game mobile di tanah air.

1. Tingkat download game mobile di Indonesia cukup tinggi

Berdasarkan laporan AppAnnie pada bulan Desember 2014, tingkat download aplikasi dan game pada perangkat Android melalui Google Play Store di tanah air mencapai angka 85 persen. Hanya terpaut sekitar 15 persen lebih rendah dibandingkan dengan Korea Selatan yang notabene merupakan negara maju dan sudah terkenal sebagai salah satu basis game. Dalam grafik tersebut juga terlihat bahwa Indonesia mempunyai tingkat download yang lebih tinggi dibandingkan empat negara lain di Asia Tenggara.


2. Pemasukan dari game mobile masih cukup menggiurkan

Bicara mengenai pendapatan, persentase penghasilan yang diperoleh Indonesia dari game mobile untuk platform Android dan iOS cukup tinggi yaitu sekitar 65 persen. Posisi ini membuat Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Malaysia dan Korea Selatan. Hal ini tentunya akan semakin meningkat pesat, mengingat beberapa operator seluler di tanah air sudah memungkinkan pembelian aplikasi dengan sistem potong pulsa.


3. Tingkat download naik 85 persen

Selanjutnya adalah tingkat download game mobile dari tahun ke tahun. Di Indonesia angka ini tercatat naik sebesar 85 persen dari tahun 2013 ke tahun 2014. Hal ini bisa tercapai berkat agresifnya pertumbuhan pengguna smartphone di tanah air yang meningkat dari 13,2 persen ke 21,3 persen antara tahun 2013 hingga tahun 2014, dan diproyeksi akan terus naik ke angka 26,3 persen pada tahun 2015 atau sama dengan 60 juta pengguna smartphone.


4. Android masih merajai pasaran

Dengan harga terjangkau dan varian yang beragam, Android berhasil menguasai pasar negara berkembang di Asia Tengara. Apalagi didukung dengan peluncuran Android One, smartphone murah dengan jaminan dukungan software dari Google hingga dua tahun ke depan yang semakin mendongkrak jumlah pengguna Android di Indonesia. Sehingga tidak heran hal ini membuat total aplikasi yang di-download melalui Google Play Store lebih tinggi dibandingkan Apps Store milik Apple.


5. Demografis penduduk di Indonesia

Sumber Gambar: WELCOMEHISTORY

Sebagai tambahan, hal lain yang perlu diketahui tentang Indonesia adalah:

250 juta lebih penduduk,
300 juta lebih pelanggan mobile
52,5 juta lebih pengguna smartphone
73 juta pengguna internet



(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

Read More

Kerjasama dengan perusahaan apparel fitness asal China, Xiaomi Mi Band kembangkan sepatu pintar

Apakah Anda penyuka alat fitness canggih? Bersiaplah dengan teknologi baru yang akan memasuki kehidupan Anda. Pasalnya, raksasa perusahaan pakaian fitness asal China, Li Ning, baru saja mengumumkan kerja sama dengan Huami, perusahaan di balik gelang pemantau kebugaran Xiaomi Mi Band, untuk membuat sepatu lari pintar. 

Tampaknya kedua perusahaan telah mulai melakukan uji coba dengan memanfaatkan koleksi data pelari milik laboratorium Li Ning, sementara Huami fokus mengembangkan sebuah chip berukuran sangat kecil yang akan diselipkan pada sepatu pintar tersebut. Produk akhir dari sepatu pintar tersebut nantinya akan mampu mengumpulkan sejumlah data seperti jarak tempuh dan seberapa aktif si pelari, kemudian mengirimkan data-data tersebut ke aplikasi fitness Xiaomi. Aplikasi tersebut akan menganalisa performa dan mencatatat aktivitas pelari. 

Menurut Li Ning, kerjasama ini akan menghasilkan dua pasang sepatu pintar. Satu pasang akan menjadi versi pintar dari sepatu lari high-end yang dimilki Li Ning saat ini dan dibanderol dengan harga yang sama. Sedangkan sisanya akan menjadi model sepatu baru yang diklaim Li Ning “terjangkau untuk sebuah sepatu pintar.” Walau demikian, kedua pasang sepatu tersebut belum memiliki harga dan tanggal rilis yang lebih spesifik.  



(Diedit oleh Ketut Krisna Wijaya dan Lina Noviandari)
(Sumber: iFeng)

Read More