NEW YORK – Sebuah jaringan hacker dikabarkan telah melakukan
pencurian mencapai USD1 miliar dari bank-bank di seluruh dunia.
Dilansir laman NYDaily, Selasa (17/2/2015), Sebuah
perusahaan cybersecurityasal Rusia, Kaspersky melaporkan
bahwa para hacker pembobol bank tersebut telah aktif setidaknya sejak akhir
2013 dan menyusup ke lebih dari 100 bank di 30 negara. Para hacker itu diyakini mempersiapkan aksi
pencurian mereka dengan sangat matang.
Modus operandi yang digunakan para
hacker tersebut antara lain dengan melakukan pengintaian selama berbulan-bulan
terhadap bank yang menjadi incaran mereka. Setelah para hacker ‘akrab’ dengan sistem operasi bank,
barulah mereka menggunakan pengetahuan itu untuk mencuri uang tanpa menimbulkan
kecurigaan.
Biasanya para hacker akan
menyabotase pemrograman ATM untuk mengeluarkan uang pada waktu tertentu atau
pengaturan akun rekening palsu untuk mentransfer uang ke mereka. “Para hacker tampaknya membatasi pencurian mereka
untuk sekira 10 juta dollar sebelum pindah ke bank lain, itulah mengapa
penipuan terhadap bank-bank tidak terdeteksi sebelumnya,” ujar Peneliti
Keamanan Kaspersky, Vicente Diaz.
Pihak peneliti Rusia juga
menambahkan serangan hacker ke bank-bank di beberapa negara tersebut tidak
biasa karena target sasaran para hacker merupakan bank itu sendiri dan bukan
nasabah atau akun rekening nasabah.
Sebagian besar bank target operasi
dari para hacker pembobol bank tersebut tersebar di Rusia, Amerika Serikat,
Jerman, Cina dan Ukraina. Meskipun penyerangan dapat saja diperluas hingga
seluruh Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Bahkan dalam satu kasus, sebuah
bank yang tak diungkapkan identitasnya kehilangan $ 7.300.000 melalui ATM yang
ternyata palsu.(amr)