Tuesday 24 February 2015

Menakar Masa Depan Bisnis Online & e-Commerce di Indonesia, Masih Potensialkah?


Tren e-commerce di Negara Maju
Teknologi internet sudah pasti bukan merupakan hal asing termasuk bagi masyarakat Indonesia. Pengguna internet di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu dan hingga saat ini sepertiga populasi dunia sudah melek internet. Internet memang merupakan teknologi yang mampu membawa perubahan besar khususnya dari segi persebaran informasi.


Selama ini internet sudah cukup sering digunakan untuk mencari informasi tertentu, tetapi rupanya fungsi internet kini sudah lebih jauh dari sekadar membagi dan mencari informasi. Dengan kemudahan tersebut dan semakin banyaknya orang yang menggunakan internet, tidak bisa dipungkiri bahwa internet rupanya juga mampu memberikan kesempatan untuk menjalankan bisnis dengan lebih mudah. Banyak orang yang kini berlomba untuk mendapatkan uang melalui bisnis internet dan cukup banyak dari mereka yang berhasil menjalankan bisnis tersebut.

Topik ini sangat menarik untuk diperbincangkan, mengingat ini sangat penting untuk diketahui oleh pengguna internet di seluruh dunia, Indonesia khususnya yang masih jauh tertinggal. Suatu hari kebutulan saya bertemu dan berbincang-bincang dengan orang Australia di Bandara Soeta di Jakarta. Menarik sekali karena Australia bisa dibilang salah satu negara ‘Barat’ yang terdekat ke Indonesia. Dari pembicaraan kami, jika menyimak tren bisnis dan ekonomi Indonesia bisa dikatakan tertinggal 8-10 tahun dibanding mereka! Salah satunya bisa kita lihat dari tren e-commerce.


Disana kondisi bisnis retailer mengalami penurunan drastis sekitar 30%. Bisnis Retailer yang dulunya menjamur sekarang mulai tutup satu persatu dan terpampang tulisan “for rent”. Yang masih bertahan pun tampak sangat sepi pengunjung. Mengapa demikian? Karena tren pembeli saat ini lebih mementingkan kepraktisan. Dibanding membuang waktu dengan kemacetan, cuaca panas diluar atau kesibukan lainnya mereka lebih memilih cara yang mudah dan cepat. Solusi untuk hal itu adalah dengan melakukan transaksi atau belanja secara online. Selain itu, di toko-toko baju misalnya, orang datang kesana bukan untuk berbelanja melainkan mencoba ukuran dan model baru kemudian mereka membelinya secara online karena harganya lebih murah dibandingkan retailer. Mengapa lebih murah? Jangan lupa, bisnis online dan e-commerce tidak perlu biaya operasional besar seperti sewa, peralatan, perawatan toko. Biaya gaji pegawai pun bisa ditekan karena bisnis online tidak memerlukan banyak pegawai.

Kondisi seperti kemudahan pembayaran dari online shop dan tingkat kepercayaan masyarakat tentunya sangat mendukung perkembangan e-commerce di negara-negara lain seperti Australia.


Bagaimana kondisi e-commerce dan bisnis online di Indonesia?
Saat ini walaupun belum seramai di negara-negara lain perkembangan e-commerce cukup pesat. Bisa dilihat dari makin banyaknya online shop yang merupakan supplier, distributor maupun dropshipper baik berupa facebook pages, blogs, maupun website. Tapi masih banyak juga toko-toko retailer maupun distributor yang masih belum percaya dengan keberadaan website dapat membantu bahkan meningkatkan penjualan mereka dengan memperluas target market. Masyarakat pun mulai percaya dengan transaksi pada toko online, walaupun pilihan pembayaran saat ini sangat terbatas. Sebagian besar toko online masih menggunakan transfer bank sebagai cara pembayaran karena paling reliabel dan biayanya murah dibandingkan menggunakan layanan Payment Gateway.

Walaupun begitu, E-commerce adalah bisnis online, dan bisnis online tentu tidak dapat melupakan pentingnya peranan online marketing di dalamnya. Mempunyai website e-commerce ibarat membuka toko dalam hutan yang tidak seorangpun mengetahui keberadaan website ini. Dengan melakukan online marketing yang sesuai ibaratnya “membuka jalan” sedikit demi sedikit di dalam hutan menuju ke toko kita sehingga orang-orang dapat mengetahui dan secara potensial akan menjadi pelanggan. Banyak pemilik usaha yang hanya menjadikan websitenya sebagai pajangan dan tidak menghasilkan penjualan karena belum memanfaatkan online marketing.

Ironisnya, ada beberapa programmer website yang saya kenal masih tidak menyadari (atau bisa dikatakan menyepelekan) pentingnya online marketing sebagai satu kesatuan dengan website. Mereka masih berpendapat website yang bagus dan handal sudah cukup, nantinya pengunjung akan datang dengan sendirinya. Apakah demikian?


Seperti yang saya pernah posting pada artikel Online Marketing, akhirnya banyak website tidak dilanjutkan lagi karena dianggap tidak menghasilkan. Buktinya adalah banyak website dengan desain dan fitur seadanya yang bisa menghasilkan bahkan puluhan juta dari internet hanya mengandalkan Online Marketing terutama SEO.



Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com