Thursday 26 February 2015

Smart City Jakarta membuka kesempatan kerja sama dengan startup lokal


Jakarta adalah sebuah kota besar yang mempunyai reputasi buruk tidak mampu melayani penghuninya dengan baik. Banjir yang kerap melanda, kebakaran, kemacetan yang memecahkan rekor, dan polusi membuat hidup di ibukota Indonesia merupakan sebuah cobaan tersendiri. Namun secara perlahan semua itu tampaknya akan mulai berubah. Pemerintahan baru Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok, mulai menemukan bagaimana cara memanfaatkan teknologi komunikasi demi membuat kota ini menjadi lebih baik. 

Di bawah label “Smart City,” pemerintah kota Jakarta baru-baru ini meluncurkan sebuah program untuk menerapkan solusi teknologi agar masyarakat bisa lebih berpartisipasi, meningkatkan layanan masyarakat, dan transparansi serta tanggung jawab yang lebih baik dalam hal administrasi lokal. 

Produk ini diluncurkan pada bulan Desember 2014. Penduduk kota Jakarta kini dapat mengunjungi situsnya untuk mencari tahu informasi yang divisualisasikan pada sebuah peta mengenai kondisi kemacetan, cuaca, pemberitahuan bahaya, dan notifikasi lainnya tentang kondisi kota Jakarta. Menggunakan API dari Google Maps, aplikasi ini menarik data dari berbagai sumber termasuk sumber daya pihak ketiga dan pemerintahan. 

Aplikasi web ini sudah mempunyai integrasi API dengan aplikasi pelaporan lalu lintas Waze dan Twitter. Namun, partner yang paling penting bagi mereka adalah pemain lokal, Qlue, sebuah aplikasi mobile yang memungkinkan penggunanya membuat sebuah laporan secara real-time yang nantinya akan muncul pada website Smart City. 

Kesempatan bagi para entrepreneur 

Di gelaran acara Social Media Week Jakarta 2015, Cucu Ahmad Kurnia, kepala public relation pemerintahan kota Jakarta – bersama dengan Alberto Ali, kepala divisi teknologi Smart City Jakarta – memberikan sebuah presentasi tentang update program Smart City Jakarta. 

Menurut Alberto, saat ini aplikasi web tersebut memiliki 15.000 pengguna terdaftar. Namun, ia tidak memberi komentar tentang seberapa banyak jumlah pengguna yang aktif. Ia menambahkan bahwa website mereka telah mendapatkan 800.000 pageview sejak diluncurkan pada pertengahan bulan Desember silam. Berhubung Jakarta memiliki populasi lebih dari 10 juta penduduk, tentunya angka ini akan terus bertambah. 

Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 3,5 miliar untuk ini dan siap mengucurkan dana hingga Rp 30 miliar di tahun 2015. Menurut Ali, ada 100 staff di dalam dewan kota yang sudah mengerjakan aplikasi ini, memproses laporan, dan menganalisa data yang telah dikumpulkan. 

Komitmen ini membuka sebuah kesempatan menarik bagi startup yang menyediakan teknologi dan layanan yang dapat diintegrasikan ke dalam Smart City Jakarta. Alberto mengatakan bahwa pemerintah kota Jakarta siap berkolaborasi dan berbicara dengan startup lokal lainnya.



(Diedit oleh T. R. Husada dan Lina Noviandari) -- Techinasia
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com