Wednesday, 4 February 2015

TokoBagus dan Berniaga Gabung OLX, Pengguna Kecewa?


Setelah sebelumnya melakukan penggabungan dengan situs iklan baris populer, TokoBagus, kini target OLX diperlebar yakni menyasar pesaing lainnya yakni Berniaga.com. Tepat pada tanggal 15 Januari 2015 lalu, semua proses pemasangan iklan via situs Berniaga.com pun dihentikan untuk selanjutnya dilanjutkan oleh brand OLX.co.id.
Nampaknya merger atau penggabungan TokoBagus dan Berniaga dengan OLX menjadi salah satu moment perkembangan #ecommerce paling akbar dalam beberapa tahun belakangan. Bagaimana tidak kini hanya ada satu pemain besar situs khusus iklan baris di Indonesia. Selebihnya mungkin merupakan #startup yang mulai berkembang.

Namun bagaimanakah dampak “poligami” perusahaan ecommerce berkonsep C2C tersebut? Kabarnya banyak pengguna Berniaga ataupun Tokobagus yang kecewa dengan langkah tersebut.

Latar Belakang Penggabungan

OLX (Online eXchange) merupakan perusahaan internasional yang bergerak dalam bidang marketplace C2C. Mulai dikembangkan pada tahun 2006, perusahaan ini menklaim telah mempunyai jaringan marketplace lokal di 106 negara berbeda di seluruh dunia. Saat ini yang menjadi pemegang saham mayoritas OLX adalah grup bisnis asal Afrika Selatan, Naspers.

Di Indonesia sendiri, nama OLX mulai dilokalisasi dengan domain OLX.co.id pada tahun 2010 silam. Kala itu OLX masuk tidak langsung menempatkan diri di garis depan persaingan online marketplace di Indonesia. Melainkan masih menjadi pendukung berkembangnya situs iklan baris TokoBagus. Dan ditahun 2012, OLX resmi membeli 65% saham TokoBagus yang memang sudah mulai booming waktu itu.

Langkah Bisnis yang Cerdas

Dari beberapa sumber menyebutkan, apa yang dilakukan Naspers lewat OLX merupakan strategi bisnis yang sangat cerdas. Dimulai dengan mengincar potensi lokal yang sedang berkembang, dalam hal ini Tokobagus, dan ketika sudah matang OLX “memetik”nya dengan cara merger usaha.
Hasilnya, pada bulan Mei 2014 lalu Tokobagus resmi bergabung dengan jaringan OLX internasional. Berlabel domain lama OLX.co.id, pengembangnya menyatakan yang berubah dari TokoBagus hanyalah brand dan logonya saja. Selebihnya semua layanan tetap sama.
Pun kejadian serupa juga terjadi pada situs jual beli online, Berniaga.com. Berniaga sendiri sebelumnya dimiliki oleh grup perusahaan 701 Search yang merupakan gabungan dari 3 perusahaan internasional, Schibsted, Telenor, dan SPH. Setelah serangkaian kesepakatan akhirnya Naspers kembali menunjukkan keseriusannya menguasai pasar marketplace C2C di Indonesia dengan mengakuisisi Berniaga.com. Naspers menjadi pemilik utama dengan 64 persen saham sedangkan 701 Search mendapat 34 persen sisanya.
Namun sayangnya nasib Berniaga tidak sebaik TokoBagus, dengan penggabungan ini layanan Berniaga hanya menyisakan sedikit data pemasang iklan, sedangkan mengenai tampilan situs dan hal teknis lain dihapus.

Dampak Penggabungan OLX dan Berniaga

Beberapa bulan yang lalu, setelah Tokobagus resmi berubah nama menjadi OLX, banyak penggunanya yang sangat menyayangkan langkah tersebut. Alasan pertama adalah pada dasarnya brand TokoBagus telah menjadi semacam budaya digital dalam hal jual beli online di Indonesia. Selain itu beberapa pengguna juga mengeluhkan mengenai sistem pemasangan iklan yang lebih sulit. Lalu bagaimana dengan pengguna Berniaga.com?
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya nasib berniaga mungkin lebih buruk. Selama ini Berniaga.com memang berhasil meraih perhatian pemasangan iklan baris karena beberapa keunggulannya. Salah satu yang paling banyak  digemari adalah fitur pencari lokal sesuai daerah yang tidak dimiliki kebanyak pesaing lain, utamanya Tokobagus waktu itu.
Tidak hanya dibagi ke dalam kategori provinsi atau kota besar, Berniaga juga menampilkan pengelompokan berdasarkan kota kecil atau karisidenan. Dengan fitur semacam ini praktis, pencari iklan bisa mencari produk yang dijual tidak jauh dari tempat tinggalnya. Namun setelah resmi dihentikan layanannya, praktis fitur tersebut tidak (atau belum) diperkenalkan pada layanan OLX.co.id.
Selain itu dalam penjelasan pihak Berniaga, iklan yang dipasang sesudah tanggal 11 November 2014 secara otomatis akan dipasang di OLX jika memenuhi ketentuan.  Untuk iklan yang lebih lawas dari tanggal tersebut akan dihapus permanen. Dari penyataan tersebut, saya sendiri juga pernah memasang iklan tertanggal 2 Desember 2014, dan nyatanya iklan saya tidak nampak. OK, mungkin iklan saya tidak lolos ketentuan OLX, namun bagaimana dengan pengguna yang lain? Nampaknya jauh lebih banyak pengguna yang merasa kecewa daripada setuju dengan penggabungan tersebut. Alasan utama adalah masalah pemasangan iklan yang lebih sulit dibanding via Berniaga.
Terlepas dari dampak yang ditimbulkan penggabungan ini, nampaknya kita harus tetap berfikir dan menyikapinya dengan positif. COO OLX Indonesia dalam sebuah wawancara menyampaikan bahwa target  utama dari penggabungan ini adalah sebenarnya untuk memberikan wadah #jual beli online yang lebih besar dan terpusat. Tentunya jika mayoritas penjual dan pembeli online di Indonesia berkumpul dalam satu tempat, potensi jual belinya juga akan meningkat.

Dan untuk pihak OLX sendiri, para konsumen tentu sangat mengharapkan merger brand ini dapat tetap mempertahankan pelayanan yang telah diberikan oleh brand sebelumnya. Semoga saja ke depan usaha OLX tersebut benar-benar memberi dampak positif bagi pengguna ecommerce Indonesia.



Sumber: maxmanroe
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com