Friday, 13 March 2015

Telkom mendorong produk Startup Indonesia jelajahi 10 negara

Afianto Mukti Hariwibowo, GM Marketing Customer of Engagement, Aris Dwi Tjahjono, GM Telkom Suramadu, dan Dinoor Susatjo, Senior Manager Innovations Management dan Design Center saat menghadiri acara Indigo Apprentice Award 2015 di Surabaya, Kamis (05/03/2015)
PT Telkom Indonesia kali ini fokus mengoptimalisasi karya bisnis Startup yang merupakan salah satu program Indigo yang ditargetkan mampu jelajahi 10 negara dunia. Untuk masa inkubasi, Telkom memberikan pendanaan Rp 250 juta/startup. Usai melewati masa inkubasi, para pelaku bisnis startup tersebut berkesempatan memperoleh pendanaan lanjutan hingga Rp 2 miliar.
“Kami juga terus mencari pelaku bisns startup yang sudah seattle, minimal sudah memiliki subrcriber, ada transaksi serta memiliki traffik, serta prototype yang cukup layak kendati belum banyak penggunanya. Saat ini kami sedang akselerasi 11 produk, yakni berbasis e-commerce, aplikasi untuk contest, info kesehatan, dan lainnya yang siap masuk ke dalam produk Telkom atau mampu menarik investor”, ungkap Afianto Mukti Hariwibowo, GM Marketing Customer of Engagement PT Telkom Indonesia.
Afianto menambahkan, sebenarnya kekuatan resources mugkin dari jumlah customer atau karyawan Telkom yang tersebar di Indonesia, hal ini sangat kuat sebagai fungsi akselerasi tersebut. Seperti halnya ada web review resto jika menjalankan dengan dananya sendiri, bagaimana dengan review penduduk yag ada di Aceh yang jangkauannya masih jauh. Untuk itu, resources tersebut makin optimal jika para karyawan Telkom terlibat karena kantor Telkom ada di mana-mana.
“Kami nanti akan membuat kontrak kerjasama dengan para founder-founder bisnis stratup ini yang biasanya berlaku mulai 6 bulan hingga 2 tahun. Dan untuk share benefitnya bergantung dari deal dan ketentuan yang disepakati, jika nanti dalam akselerasi itu berhasil akan kami teruskan, jika sebaliknya maka otomatis di teruskan. Kemudian untuk 11 produk yang masuk proses akselerasi tersebut memakan waktu 1 hingga 2 tahun yang berlangsung di Jakarta, untuk proses incubator berlangsung di Yogyakarta dan Bandung”, tandas Afianto.
Saat ini, lanjut, Afianto, bisnis stratup yang mampu menghasilkan benefit yang cukup tinggi terletak di segmen alat transaksi dan e-commerce. Seperti halnya yang dialami oleh startup alat transaksi bernama Q Point, dalam waktu empat bulan mampu meraup pendapatan hingga Rp 5 miliar. Selain itu, yang mulai tumbuh berkembang trafiknya di antaranya ceritaperut.com yang berisikan tentang review produk resot serta jarvis.com yang merupakan web pembuatan aplikasi.
Dari program ini Telkom selain mendanai pelaku startup, juga memfasilitas pendukung pekerjaan yang berbentuk ruang kerja, ruang rapat, didukung internet kecepatan tinggi, device, serta server yang bisa digunakan untuk pengembangan aplikasi karya pelaku startup ketika masa incubasi. Giliran masa akselerasi, Telkom juga membantu pengembangan performa web pelaku startup itu sendiri.@Eld

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com