Namun, nampaknya dengan jumlah yang sedikit, bukan berarti Twitter kalah dari rivalnya itu.
Ya, Twitter memiliki keuntungan besar yaitu memiliki harga per pengiklan yang besar daripada kompetitornya.
Seperti yang dilansir dari Business Insider (28/2) yang mengutip dari laporan data Business Intelligence (BI) dan Macquarie Security. rata-rata penghasilan Twitter dari iklan justru lebih besar.
Menurut laporan itu, rata-rata pendapatan Twitter per pengiklan USD 21.000 (sekitar Rp 270 jutaan) tahun lalu, kira-kira tiga kali lipat dari Facebook di USD 7.000 (Rp 90 juta) per pengiklan, dan Google USD 16.000 (Rp 200 juta) per pengiklan.
Macquarie percaya Twitter sangat efektif karena berfokus pada merek terbesar dibandingkan dengan usaha kecil. Lalu, apakah Twitter bakal bisa menyalip pendapatan Google di masa depan?
Jalan menuju 'goal' itu mungkin masih jauh dan berliku. Terlebih Twitter saat ini masih berusaha meningkatkan jumlah pengguna mereka yang di akhir tahun lalu telah disalip oleh Instagram.