Saat ini social
media tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita, jika kita tidak
membukafacebook/twitter satu hari saja, kita merasa ada
sesuatu yang hilang dalam hidup kita.
Menurut Empathica,
kegiatan yang dilakukan disocial media adalah sebagai berikut:
·
Membaca status atau
melihat foto teman
·
Mengupdate profile
·
Memasukan foto atau
video
·
Membuat rekomendasi
·
Memberikan komentar di
status atau foto teman
·
Mengikuti kuis atau polling
·
Main game
Berdasarkan data
diatas dapat ditarik sedikit kesimpulan, agar produk/jasa kita dikenal oleh
orang banyak, kita harus bisa menempatkan produk kita di status orang. Apakah
anda lebih percaya iklan atau rekomendasi dari teman? tentu saja sebagian besar
dari anda akan menjawab rekomendasi teman.
Dalam Kuartal 1 tahun
2011 pengguna internet di Indonesia mencapai 39,6 Juta
pengguna. Merupakan angka yang besar dan akan semakin bertambah tiap tahunnya,
apalagi social media dapat diakses melaluihandphone.
Jika kita masuk ke sosial media maka kita bisa dengan mudah
berjualan disana, benarkah demikian?
Dell menggunakan
account twitter @delloutlet (memiliki 1.555.503 lebih pengikut) melakukan
penjualan di social media, yakni dengan memberikan diskon tertentu
pada produk dell. Di Indonesia sendiri kita bisa membeli motor secara online di
Facebook.
Jadi ternyata kita
bisa berjualan di social media, tetapi harus kita
ingat bahwa yang dicontohkan diatas merupakan merek yang sudah dikenal
konsumen. Bagaimana jika produk kita merupakan produk baru? Berikut adalah
langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan di social
media baik untuk produk/jasa baru maupun lama:
1. Kenali &
cintai produk/jasamu
Apakah produk/jasa
anda merupakan pionir?
Apakah produk/jasa
anda merupakan yang terbaik?
Apakah produk/jasa
anda memiliki keunikan?
Apakah produk/jasa
anda berkualitas?
Apakah produk/jasa
anda mahal/murah?
Apakah produk/jasa
anda cepat?
Dengan mengetahui
produk/jasa kita, maka kita akan terlihat professional dimata calon
konsumen/komsumen kita. Tentu kita pernah berhadapan dengan penjual yang kurang
menguasai produknya sehingga kita menjadi kurang yakin akan produk tersebut,
nah hal ini juga berlaku di social media.
2. Kenali
produk/jasa pesaing
Jangan sampai kita
hanya memperhatikan produk/jasa kita saja tanpa memperhatikan pesaing. Pesaing
dapat membantu kita dalam penentuan harga produk/jasa kita, dengan
memperhatikan pesaing kita dapat melakukan promosi yang lebih baik dari mereka,
dll.
Dengan social media
kita dapat dengan mudah memantau aktivitas pesaing.
3. Menentukan
Target
Sebelum kita berjualan
kita harus menentukan dahulu siapa target market kita, pria/wanita, tinggal di
negara/kota mana, sehingga apa yang kita lakukan tepat pada sasaran. Dengan
menggunakan facebook adverts kita dapat
dengan mudah menjangkau target kita berdasarkan negara, kota, umur, jenis
kelamin, bahasa, pendidikan, tempat kerja, dll.
4. Informasi yang
lengkap
Pernahkah anda
berkunjung ke suatu blog/facebook/twitter tetapi mereka tidak menyertakan
email/nomor telpon/alamat yang lengkap? Jadi.. jangan lupa untuk memberikan
informasi yang lengkap sehingga konsumen dapat dengan mudah menghubungi kita.
Kita juga bisa memasang aplikasi yahoo messenger agar
memudahkan konsumen untuk menghubungi kita. Selain informasi yang lengkap
alangkah bijaksananya jika kita menempatkan informasi tersebut di tempat yang
mudah dilihat, contoh di bagian samping kiri/kanan dalam blog kita. Informasi
ini mencakup tentang produk/jasa kita juga tentunya.
5. Tampilan yang
menarik
Ketika kita bertemu
dengan seseorang tentunya kita akan lebih tertarik jika dia berpenampilan
menarik, hal yang sama dengan tampilan social media kita, blog dapat
kita buat enak dipandang, kita bisa menaruh profile picture dan landing
page yang menarik di facebook, kita dapat menggantibackground
twitter kita, semua itu kita lakukan agar orang tertarik dan mau
berkunjung ke tempat kita.
6. Brand
Awareness
Bagaimana kita bisa
menjual produk/jasa kita jika konsumen belum mengenal kita?
Jawabnya adalah: Witing
Tresno Jalaran Soko Kulino (Cinta tumbuh karena terbiasa) semakin
sering mereka terbiasa bertemu brand kita, maka akan tumbuh
benih cinta kepada brand kita.
Pertama kita bisa
melakukan kegiatan “Listening” yaitu mendengarkan/mengetahui apa yang
dibicarakan orang di social media, mendengarkan keluhan mereka,
Kedua kita bisa “Join the conversation” yakni ikut gabung dalam
percakapan mereka, membantu menyelesaikan masalah mereka. Oh ya untuk melakukan listening kita
bisa menggunakan icerocket.
Jangan langsung
menjual produk/jasa kita di social media, jika kita melakukannya
maka orang justru akan berpandangan jelek pada kita. Lakukan secara natural.
Social media adalah tempat orang bersosialisasi, dengan berkomunikasi
sebagai manusia tentunya, bukan robot.
7. Fokus pada
konsumen, membuat komunitas
Di social
media kita harus menjaga hubungan yang erat dengan calon konsumen
maupun konsumen kita dan membentuk komunitas, adapun caranya adalah sbb:
·
Memberikan informasi
yang bisa dipercaya/jujur
·
Memberikan informasi
yang update
·
Memberikan informasi
yang relevan
·
Mendengarkan kebutuhan
konsumen dan membantu mereka
·
Memberikan ucapan
terima kasih
·
Memanusiakan konsumen
·
Dll.
8. Merubah
pengikut menjadi konsumen
Jika kita sudah
melakukan hal diatas kita bisa merubah pengikut kita menjadi konsumen kita.
Apakah semudah itu? Oh tentu tidak tentunya hal ini membutuhkan waktu.
9. Analisa
Apakah hasil yang
sudah dicapai sudah sesuai dengan harapan/target anda?
Kita bisa melihat
berapa jumlah pengikut kita, jumlah penjualan kita dll.
Alat yang dapat kita
pergunakan untuk menganalisa antara lain: facebook insight (dapat
dilihat difacebook page kita), tweetreach, dll.
Langkah-langkah diatas
merupakan rangkuman dari beberapa artikel, serta pengalaman saya sendiri,
semoga bisa berguna untuk meningkatkan penjualan produk/jasa anda.
Saya menerima masukan
untuk menyempurnakan artikel ini, silahkan menuliskan komentar anda dibawah ini
ya. Terima kasih sudah membaca sahabat
blogger.
Salam Hangat,
@ChandraIman, Founder
komunitas i love bogor