Buku Alibaba’s World karangan Porter Erisman merupakan
bacaan yang bagus bagi Anda yang tertarik tentang bagaimana raksasa e-commerce asal China ini bertumbuh dari sebuahstartup menjadi sebuah perusahaan global. Dan
seperti yang saya sebutkan
sebelumnya, buku ini juga mengandung banyak pelajaran-pelajaran
berharga yang bisa diimplementasikan oleh para startup. Berikut adalah beberapa
pelajaran berharga yang bisa dipetik dari buku ini:
Jangan
biarkan kegagalan menghentikan langkah Anda
Mungkin semua orang tahu Alibaba, raksasa e-commerce sukses yang didirikan oleh Jack Ma.
Akan tetapi tidak banyak orang tahu tentang ChinaPages, startup garapan Jack Ma yang gagal sebelum
akhirnya ia memiliki ide untuk mendirikan Alibaba. Dan mungkin juga tidak
banyak orang yang tahu bahwa Alibaba sempat beberapa kali gagal memasuki ranah
mesin pencari.
Intinya adalah bahwa orang hebat, dan bahkan
perusahaan besar, pasti pernah mengalami kegagalan. Jack Ma telah banyak menuai
kesuksesan di berbagai bidang, tapi ia juga telah mengalami banyak kegagalan.
Apakah Anda tahu bahwa Jack pernah gagal mengikuti ujian nasional dua kali?
Dalam menjalankan startup,
Anda mungkin akan dihadapkan pada kegagalan. Akan tetapi apabila Anda ingin
sukses dalam jangka panjang, Anda harus percaya — seperti apa yang dilakukan
Jack — bahwa mimpi Anda bisa menjadi nyata.
Bersiap untuk
yang terburuk, meski masih dalam kondisi baik
Pada tahun 2000, Alibaba tidak membutuhkan uang
tambahan. Mereka sudah mendapatkan pendanaan, dan saham perusahaan internet
saat itu sedang memuncak. Akan tetapi Jack Ma tetap memutuskan untuk melakukan
penggalangan dana dari Softbank, untuk memastikan perusahaan yang ia dirikan
tetap terlindungi. Beberapa bulan berikutnya, era Internet Bubble muncul dan
pendanaan untuk startup semakin mengering. Apabila Jack Ma tidak melakukan
penggalangan dana, Alibaba mungkin tidak bisa bertahan.
Tentu saja, itu tidak berarti startup bisa asal menerima investasi yang
ditawarkan kepada mereka. Namun jika ingin startup Anda aman, bersiap lah menghadapi masa
depan dengan asumsi bahwa pasar bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk saat ini,
memperoleh pendanaan di China
bisa dibilang cukup mudah. Tapi beberapa tahun ke depan mungkin akan berbeda.
Gunakan
kelebihan kompetitor sebagai kelemahan
Saat pertama kali Alibaba dan Taobao menyatakan
“perang” dengan eBay, tidak ada alasan untuk perusahaan asal China ini bisa
menyaingi pasar mereka. Akan tetapi dengan memanfaatkan PR, Alibaba berhasil
memanfaatkan marketing gratis menggunakan sumber daya dari
eBay. Setiap eBay berbicara tentang bagaimana perusahaan tersebut akan
mengalahkan Alibaba dan Taobao, secara tidak langsung nama Alibaba semakin
dikenal.
Tentu saja hal ini juga diikuti dengan
peningkatan kualitas dan produk yang lebih baik dibandingkan kompetitor — merek
yang terkenal tidak akan cukup apabila produk Anda tidak bisa bersaing. Namun
jika, seperti Alibaba pada saat itu, perusahaan Anda masih kecil dan memiliki
produk yang bagus tapi memiliki merek yang kurang terkenal, semua strategi
publikasi bisa diterapkan. Apabila Anda bisa membuat kompetitor terberat
membicarakan tentang startup Anda — bahkan apabila mereka
menjelaskan bagaimana strategi mereka — Anda bisa memanfaatkan kekuatan sumber
daya marketing dan PR mereka untuk keuntungan Anda
sendiri.
Pilihlah
orang yang cocok dengan budaya perusahaan, bukan hanya karena CV
Jack Ma sering mengatakan bahwa orang yang
membuat Alibaba bukanlah orang pintar. Ia tentunya hanya
bercanda, tapi ada satu fakta menarik dari pernyataan tersebut. Jack sendiri
merupakan guru bahasa Inggris dengan latar belakang yang minim untuk bisa
menjadi CEO perusahaan teknologi. Banyak co-founder Alibaba lain juga berasal dari latar
belakang yang sama.
Pada tahap awal, Jack membuat kesalahan dengan
merekrut banyak manajer baru dengan CV yang mentereng dan latar pendidikan tinggi.
Orang-orang tersebut terlihat bagus di atas kertas, ungkap Porter, tapi alhasil
mereka tidak bisa bekerja dengan baik. Saat mereka dikeluarkan dan Alibaba
kembali di bawah kendali tim lama, segala sesuatunya berjalan dengan lancar
meski di atas kertas mereka memiliki kualifikasi yang lebih rendah.
Saat merekrut seseorang, pastikan orang tersebut
cocok dengan budaya perusahaan Anda. Khususnya startup tahap awal, budaya merupakan hal
paling penting. Sebaliknya, kandidat yang berpotensi tapi tidak cocok dengan
budaya, malah akan merusak perusahaan Anda. Memilih orang yang berkualitas juga
penting, akan tetapi lulusan sekolah lokal yang bisa bekerja sama dalam tim
akan jauh lebih baik daripada lulusan perguruan tinggi terkenal tapi tidak
pernah menyetujui bagaimana perusahaan dioperasikan.
Berbagi
kekayaan
Seperti semua startup,
Alibaba berasal dari perusahaan kecil. Akan tetapi saat mereka bersiap untuk
melakukan IPO Alibaba.com pada tahun 2007, Porter menceritakan bahwa perusahaan
ini harus menyewa sebuah ruangan yang luas sehingga semua pegawai pemilik saham
bisa masuk dalam satu ruangan. Jack Ma sangat murah hati memberikan saham
perusahaan karena ia paham bahwa jika pegawai berjuang untuk saham mereka, maka
mereka akan bekerja lebih keras. Dan setelah perusahaan sukses, maka semua
pekerja mereka akan menjadi kaya raya. Kemurahan hati Jack Ma terhadap
pembagian saham telah membuat ia menjadi jauh lebih kaya, bukan sebaliknya.
Mudah-mudahan Anda memiliki tim yang percaya
dengan apa yang perusahaan Anda lakukan, tapi jujur lah — memberi saham kepada
pegawai bukanlah masalah besar. Dan karena bekerja di sebuah startup terkadang
memerlukan waktu kerja yang lebih banyak dengan bayaran di bawah rata-rata,
memberi mereka saham bisa menjadi salah satu cara untuk mempertahankan talenta
dan menjaga agar semua orang tetap termotivasi.
(Diterjemahkan
oleh Ketut Krisna Wijaya dan diedit oleh Lina Noviandari)