Monday, 27 April 2015

Pelajaran Penting dari Kevin Rose Untuk Founder Startup


Startup saat ini merupakan sebuah ranah yang ‘sexy’ untuk terus di garap. Namun ada beberapa pokok penting bagi Anda yang merupakan seorang founder startup untuk diperhatikan. Nah kali ini Kevin Rose akan memberikan sebuah pelajaran penting untuk para founder startup.

Kevin Rose, selain menjadi co-founder dari North Technologies, dia juga adalah General Partner di Google Ventures dan juga merupakan founder beberapa situs yang populer di interenet, diantaranya Digg, Milk, Revision3, dan Pownce. Dalam sebuah wawancara, Kevin Rose berbagi beberapa pelajaran penting yang ia dapatkan selama menjadi founder dan investor. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Hilangkan Ego & Belajarlah dari orang yang telah sukses

Hilangkan semua ego pribadi Anda jika Anda ingin startup Anda maju. Belajarlah dari orang-orang yang telah sukses, ambil ilmunya dan buatlah mereka membantu Anda dengan kelebihan yang Anda miliki. Carilah mentor untuk Anda dan pelajarilah banyak hal dari mereka untuk #startup Anda terus berkembang. Meski startup Anda sudah berjalan janganlah sungkan untuk belajar lebih banyak dari para pendahulu Anda,curi kesuksesan mereka lalu terapkan dan kembangkan utnuk startup yang Anda miliki.

2. Jangan Lakukan Semua Hal yang Anda Inginkan Sekaligus

Saat Anda membuat suatu produk, mendapatkan ide-ide baru memang sangat menarik dan menyenangkan, tapi jumlahnya akan terus menumpuk dengan cepat dan membuat Anda kehilangan fokus. Seperti yang dideskripsikan Kevin, “Seseorang akan memberikan ide. Kemudian Anda akan mendiskusikannya dengan tim. Mendadak, dari ide kecil tersebut akan muncul pendapat-pendapat baru dan akhirnya akan menjadi hal yang besar.

Sebagai seorang founder, Anda harus mengambil sebuah keputusan yang baik bagi startup Anda. Saring ide-ide yang muncul dan lakukan dengan bertahap, jangan melakukannya sekaligus. Jika Anda lakukan dengan sekaligus maka sudah dipastikan Anda akan kehilangan arah.

3. Bangun Trend dan Komunitas yang Solid

Bangun sebuah brand yang baik dan bangun pula sebuah komunitas yang solid. Hal ini perlu dilakukan karena jika anda telah memiliki sebuah brand yang baik dan sebuah #komunitas yang solid, Anda tidak perlu lagi repot-repot untuk mempromosikan produk yang Anda miliki. Karena komunitas Anda yang sudah terbangun dengan sangat kuat akan dengan suka rela bercerita kepada orang lain mengenai produk yang Anda miliki

4. Bangun Jaringan Dengan Cara yang Menyenangkan

Dengan adanya startup baru yang diluncurkan setiap harinya, menggunakan PR agency saja tidak cukup untuk Anda dikenal orang-orang. Maka Kevin menyarankan beberapa hal yaitu untuk mengenal para reporter dan pelanggan yang penting bagi perusahaan Anda.

Mulailah dengan bercakap-cakap (bukan untuk menjual), tunjukkan presentasi pada mereka (mereka ingin melihat sesuatu dan bermain-main dengannya), dan berikan mereka sebuah akses awal yang mudah untuk versi beta sebelum produk Anda diluncurkan.

Yang terpenting adalah jangan memperlakukan networking seperti networking, seperti ‘Saya harus mendapatkan kartu namanya. Saya harus bertemu dengan lebih banyak orang.’ Lakukan semua itu dengan cara yang menyenangkan, seperti Anda sedang berlibur. Maka hal tersebut akan mengalir dengan natural.

5. Hadapi Masalah Sebagai Suatu Tantangan, Bukan Masalah

Banyak founder ketika melihat masalah yang besar akan menjadi gugup, ketakutan atau merasa masalah yang mereka hadapi terlalu besar untuk diatasi. seorang founder yang baik adalah, mereka yang melihat hal tersebut sebagai tantangan, bukan sebagai halangan. Jika ada masalah yang besar atau sesuatu yang perlu mereka atasi, itu adalah hal yang akan menggerakkan Anda. Sebuah faktor yang akan menggerakkan seorang individu.

Jadi, semua masalah yang mungkin akan timbul menghampiri startup Anda jangan sampai membuat Anda bimbang, ragu maupun takut. Jadikan mereka sebuah tantangan yang menyenangkan dengan harapan tantangan itu dapat membuat startup Anda semakin menjadi besar.

Membangun sebuah startup atau perusahaan yang besar, sukses dan bermanfaat adalah keinginan semua orang yang menggelutinya. Namun jangan melupakan poin-poin kecil yang justru sangat penting untuk kita lakukan. Perhatikan dengan baik semua aspek yang ada dalam membangun bisnis, dan lakukan dengan tepat.


Sumber: Maxmanroe

Sunday, 26 April 2015

Memanfaatkan Youtube Untuk Menghasilkan Dollar


Jika Anda sering menggunakan internet, pasti sudah tidak asing lagi dengan situs YouTube.com. Situs ini adalah media online di mana kita bisa mengunggah video milik kita ke internet, dan kita juga bisa menonton video yang di-unggah orang lain ke YouTube secara gratis. Pengguna #YouTube sering menghabiskan banyak waktu di depan layar monitor untuk menonton video-video unik dan menarik yang diunggah oleh para pengguna YouTube dari seluruh dunia. Situs ini menjadi salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di seluruh dunia dan menjadi salah satu penghasil uang yang cukup populer.

Seperti prinsip bisnis yang kita ketahui selama ini, di mana ada keramaian maka di sana akan ada banyak uang atau potensi keuntungan. Dan memang benar, sekarang ini ada banyak sekali orang yang menghasilkan uang dari video-video yang mereka unggah ke YouTube, bahkan ada orang yang menghasilkan uang hingga ratusan juta rupiah per bulan hanya dari video yang mereka unggah ke YouTube. Dari manakah uang tersebut? Berikut ulasan singkatnya.

YouTube Membuat Dunia Maya Terlihat Nyata

Salah satu alasan mengapa YouTube sangat digemari oleh pengguna internet adalah karena YouTube memberikan konten video yang terlihat nyata. Berbeda dengan konten gambar atau teks yang tidak terlihat ‘hidup’ di mata para pengguna internet. Berbagai konten video yang ada di situs YouTube diunggah oleh para penggunanya dengan tujuan yang berbeda-beda.
Ada pengguna YouTube yang mengunggah video untuk tujuan bersenang-senang, ada yang ingin mempromosikan bisnis dan event, ada yang bertujuan ingin berbagi kepada orang lain, dan lain-lain. Semua pengguna internet pasti lebih suka dengan konten yang terlihat REAL dan atraktif, itulah sebabnya mengapa pengguna internet betah berlama-lama berada di YouTube.
Video Apa saja yang Bisa menghasilkan Uang..??
  • Bebas ( Hobi,tips dan trik,tutorial atau kejadian di sekitar anda)
  • Disarankan unik dan mampu menarik perhatian youtubers.
Adakah syarat tertentu untuk Mencari uang melalui iklan Youtube..??
  • Video harus original buatan kita sendiri tanpa tersangkut hak cipta.
  • Judul video harus sesuai dengan isi ( no tiitle spam )
  • Dicari banyak orang dan bermanfaat.

Lalu Bagaimana Cara Menghasilkan Uang dari YouTube?

Jika ingin mendapatkan uang dari YouTube maka kita harus mengunggah konten video yang unik dan menarik ke YouTube. Semakin banyak views ke video tersebut, maka akan semakin besar peluang penghasilan yang kita dapatkan dari YouTube.
Sebelumnya saya ingin menekankan bahwa tidak ada jaminan bahwa video Anda di YouTube akan menghasilkan banyak uang. Artikel ini semata-mata hanya memberikan informasi langkah-langkah yang perlu dilakukan agar bisa menjadi mitra YouTube dan menghasilkan uang dari layanan mereka. Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Membuat channel atau saluran Pribadi.

Membuat saluran anda sendiri di youtube menjadikan anda lebih leluasa dalam hal memanage video baik itu upload,remove ( hapus ) dan lain-lain. Membuat sebuah akun youtube kini sudah menjadi satu paket dengan Google Mail ( email google ),google drive dan aplikasi google lainnya.
  • Silahkan daftar dengan akun Gmail anda.
  • Tambahkan sebuah kata kunci tertentu untuk mempermudah audiens dalam menemukan saluran anda.
  • Pastikan kata kunci yang anda buat relevan dengan konten video yang akan anda publikasikan.
  • Gunakan nama channel yang mudah di ingat dan bersahabat.
2. Menambahkan konten/video di akun anda.

Ini saatnya anda upload video ke akun youtube yang sudah dibuat. Cobalah untuk menciptakan video yang berkualitas dan tidak terlalu panjang namun akurat dalam hal penyampaian. berikut beberapa tips untuk anda sebelum upload video ke youtube :

  • Usahakan sebelum di upload ukuran total diperkecil / kompres agar proses upload menjadi lebih cepat ( ini akan saya bahas di artikel berikutnya )
  • Meningkatkan kualitas konten video dengan perlatan yang lebih baik seperti kamera,software editing dan lain-lain.
  • Upload video anda secara konsisten untuk terus membangun kepercayaan pelanggan saluran anda terhadap apa yang sudah anda buat.
  • Pastikan anda memberikan video dengan kata kunci yang mampu menjelaskan konten dan deskripsi yang enak dibaca oleh penonton.Hal ini akan sangat berpengaruh untuk hasil pencarian orang dalam menemukan video anda.
3. Banyak pentonton banyak UANG.

Carilah pentonton sebanyak mungkin untuk memaksimalkan penghasilan iklan anda.Anda membutuhkan pentonton untuk memonetisasi video yang anda buat. Caranya..?? Tidak ada rahasia disini gan..!! salah satu cara paling ampuh untuk meningkatkan pemirsa anda adalah hanya dengan membuat konten terbaik anda dan otomatis mereka akan datang dengan sendirinya.
  • Konsisten upload video agar mereka ketagihan dengan video yang anda ciptakan.Carilah pelanggan youtube sebanyak mungkin karna merekalah mitra yang baik untuk menghasilkan uang dari video anda.
  • Jangan lupa untuk tetap bersosialisai atau menanggapi komentar dari pelanggan anda untuk mencipatakan sebuah ikatan komunitas yang kuat.
4. Memonetisasi video anda.

Pada poin ini anda sudah harus mendaftarkan video ke pihak YOUTUBE untuk mencari uang sebanyak mungkin. Disini anda dituntut untuk melakukan aktifasi Monetisasi yang berarti anda sudah memberikan izin YouTube untuk menempatkan iklan di video anda. Dengan ini juga anda mengakui bahwa di video anda tidak terdapat Hak Cipta.

5. Share Video anda di Social Media atau Blog.

Jangan biarkan video anda nganggur di youtube. Gunakan fitur Embedding untuk memaksilkan Views pada video anda seperti membagikannya melalui Facebook,Twitter atau berupa artikel di blog,website dan bahkan Forum sekalipun.

Sekian artikel mengenai Memanfaatkan Youtube Untuk Menghasilkan Dollar yang memang sedang menjadi trend saat ini di dunia internet marketing sebagai cara baru menghasilkan rupiah di Ranah Maya. Selamat mencoba dan semoga Sukses.


PELUANG, TANTANGAN, DAN RISIKO BAGI INDONESIA DENGAN ADANYA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN


Siapkah anda menghadapi persaingan di tahun 2015? Sudah seharusnya kita bersiap menghadapi ketatnya persaingan di tahun 2015 mendatang. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA  merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia. Pertama, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil;  terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online.

Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi. 

Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.

Berdasarkan ASEAN Economic Blueprint, MEA menjadi sangat dibutuhkan untuk memperkecil kesenjangan antara negara-negara ASEAN dalam hal pertumbuhan perekonomian dengan meningkatkan ketergantungan anggota-anggota didalamnya. MEA dapat mengembangkan konsep meta-nasional dalam rantai suplai makanan, dan menghasilkan blok perdagangan tunggal yang dapat menangani dan bernegosiasi dengan eksportir dan importir non-ASEAN.

Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik (Santoso, 2008). Dalam hal ini competition risk akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.

Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun begitu, kondisi tersebut dapat memunculkan exploitation risk. Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.

Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi  lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Dalam hal ini dapat memunculkan risiko ketenagakarejaan bagi Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN (Republika Online, 2013). 

Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang.


Referensi:

N.n. (2013). Indonesia Hanya Menduduki Peringkat Empat di ASEAN. 

Association of Southeast ASIAN Nations (2008). ASEAN ECONOMIC COMMUNITY BLUEPRINT. Jakarta: Asean Secretariat.

Fernandez, R. A. (2014, Januari). YEARENDER: Asean Economic Community to play major role in SEA food security.

Plummer, M, G., &Yue, C, S. (2009). Realizing the ASEAN Economic Community: A Comprehensive Assessment. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.

Santoso, W. et.al (2008). Outlook Ekonomi Indonesia 2008-2012: Integrasi ekonomi ASEAN dan prospek perekonomian nasional. Jakarta: Biro Riset Ekonomi Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter.




Ditulis oleh: Arya Baskoro (Associate Researcher)

Tips Belanja Aman & Menghindari Terjadinya Penipuan Belanja Online


Kemajuan teknologi, khususnya internet yang terjadi dalam dekade terakhir membuat banyak kemudahan tersedia untuk pengguna internet. Salah satunya adalah kemudahan dalam berbelanja atau bertransaksi secara Online. Bagi anda yang gemar belanja atau mencari barang-barang yang dibutuhkan cukup “berselancar” di dunia maya dan bisa menemukan barang-barang yang dikehendaki. Di lain sisi, Penjual cukup menawarkan barang dengan postingan (biasanya di forum-forum jual-beli atau media sosial seperti facebook) dan mencantumkan contak person untuk dihubungi jika ada yang berminat untuk membeli.

Cara belanja/berjualan secara online sangat membantu bagi penjual atau pembeli yang terpisah jarak dan juga dapat menghapus kendala menghabiskan waktu dalam berbelanja. Cukup dengan menghubungi penjual, sepakat dengan harga, pembeli membayar (biasanya transfer) lalu penjual mengirimkan barang, pembeli bisa mendapatkan barang yang diinginkan.

Namun ringkasnya dan “terlalu” mudahnya cara berbelanja online ternyata memberi celah bagi oknum-oknum tertentu untuk melakukan penipuan. Tidak sedikit calon pembeli maupun penjual tertipu dan mengalami kerugian finansial yang tidak sedikit. Banyak cara atau motif oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. 

Untuk meminimalisir kemungkinan tertipu saat berbelanja secara online, ada berbagai cara yang bisa anda terapkan. Pada postingan kali ini, saya akan memberikan sebuah tips yang cukup sederhana dan mudah untuk anda terapkan, yang pasti bermanfaat untuk anda yang suka berbelanja secara online.

1.     Perhatikan bibit, bebet, bobot dari penjual produk online tersebut. Sipaakah nama asli sang penjual? Apa akun sosialnya? Apakah dia membuat akun twitter? Apakah dia adalah ORANG ASLI atau ‘manusia hantu’?

Perhatikan juga dari REPUTASI sang penjual, lihat produk GRATISAN mereka (bila ada), lihat sejarah mereka melalui Mbah Google, lihat KUALITAS mereka secara baik! Apabila mereka baik, mereka akan memberikan produk yang berkualitas.

2.     Perhatikan UMUR dari website penyedia jasa/produk tersebut. Usia website minimal harus berusia 3 tahun atau lebih!
3.     Perhatikan HARGA yang ditawarkan oleh penyedia jasa/produk tersebut. Harga yang normal dan wajar adalah maksimum 15% lebih murah dari harga pasar!

KUNCI belanja online AMAN itu satu, Anda harus BERSABAR, janagan terlalu bernafsu akan harga yang ditawarkan, dan lakuakan langkah-langkah tips belanja aman & menghindari terjadinya penipuan belanja online diatas terlebih dahulu agar anda bias terbebas dari penipuan bisnis online.

Friday, 24 April 2015

Hubungan Ilmu Perilaku dengan Marketing Sebuah Bisnis? Apakah Penting?


Dalam bisnis terutama bagian marketing, hal yang paling kita incar adalah minat dan keinginan dari konsumen. Apa yang mereka inginkan dan butuhkan harus sudah kita ketahui bahkan jauh sebelum mereka datang dan menjelaskan itu. Membaca minat dan keinginan seseorang memang tidaklah mudah. Untuk itu perlu pendekatan dengan berbagai cara dari sisi perusahaan itu sendiri. Dan berikut ini mari kita bersama mengkaji dalam sisi psikologi, bagaimana sebuah pilihan dapat berpengaruh sangat besar dalam proses memutuskan dalam sebuah bisnis.

1. Setiap orang ingin memilih
Ingatlah itu, setiap dari kita pasti senang ketika harus memilih mana yang paling kita sukai dari apa yang kita inginkan. Begitu pula dengan customer atau pelanggan kita. Mereka akan lebih tertarik dengan apa yang kita tawarkan, bukan apa yang kita paksakan. Pilihan yang diberikan bisa berupa variasi produk, pelayanan, proses pembayaran dan lain sebagainya. Jangan hanya menyediakan satu jenis saja, karena itu akan membuat mereka merasa dibatasi.

Dari sisi bisnis online sendiri kita bisa memberikan pilihan yang juga memudahkan mereka. Website toko online yang kita miliki bukan hanya bisa dibuka melalui device desktop saja, tapi harus bisa juga dibuka dari sisi mobile. Ini akan membuat mereka lebih tertarik dan mau membeli. Pilihan juga bisa kita berikan dalam bentuk hadiah atau diskon dalam beberapa momen tertentu. Ini akan membuat pelanggan menyukai apa yang kita tawarkan.

Para peneliti di Columbia dan Stanford University menemukan, bahwa 40%-60% dari peserta penelitian mereka menginginkan sesuatu yang memiliki pilihan lain, dibandingkan hanya 1 saja. Dan ini memungkinkan 10 kali lipat terjadi pada pelanggan yang ingin melakukan pembelian pada bisnis kita.

2. Mengatasi hambatan dalam komunikasi yang disampaikan
Ada kalanya kita sebagai pemilik bisnis hanya peduli pada apa yang pelanggan berikan dan kita dapatkan, tanpa kembali melihat apa yang sebenarnya mereka dapatkan dari kita. Salah satu yang terpe   nting adalah komunikasi. Terlebih di zaman teknologi seperti saat ini, bisnis sudah tidak serta merta harus mempertemukan penjual dan pembeli. Mereka cukup duduk menggenggam handphone kemudian melakukan transaksi secara online. Tanpa melakukan komunikasi secara langsung. Para peneliti di Nortwestern University School of Law menemukan bahwa komunikasi online memiliki efek membatasi seseorang secara persuasi. Tapi pemahaman teori bias konfirmasi dapat memberikan kita keunggulan yang lebih persuasif lagi dengan menegaskan kembali ide – ide editor yang ada.
Bias konfirmasi adalah sebuah kecenderungan untuk mencari atau menafsirkan informasi dengan cara yang menegaskan prasangka seseorang, namun kecenderungan ini dapat menyebabkan kesalahan dalam statistik. Sehingga dalam sebuah study penelitian di New York University menemukan, bahwa peserta yang disajikan sebuah informasi yang dikonfirmasi dalam keyakinan mereka sendiri lebih cenderung setuju dengan meninjau dan material positif.
Dari penjelasan tersebut, kita bisa mulai menawarkan sebuah konten editor yang menegaskan kembali kepada audiens tentang konten Anda. Komunikasi secara online memang sangat dibutuhkan saat ini, tapi akan lebih buruk ketika mereka memberikan nilai dan arti yang salah. Untuk itu ketika kita mengunggah sebuah konten atau gambar produk, setidaknya berikan penjelasan berupa deskripsi dan rincian dari gambar itu. Jangan memberikan penjelasan yang dapat menimbulkan pertanyaan yang tidak bisa Anda jawab.
Selain itu, komunikasi secara offline tentu masih sangat diperlukan. Sekalipun Anda berbisnis secara online, ada kalanya Anda harus meluangkan waktu bertemu dengan pelanggan. Anda harus tahu siapa mereka, dan mendengarkan apa yang mereka sukai dan tidak dari Anda.

3. Mainkan emosi audiens dan pelanggan Anda
Salah satu yang tidak boleh ketinggalan saat ingin menarik perhatian audiens menjadi pelanggan adalah dengan mengikutsertakan emosi mereka. Membuat hubungan emosional atau pribadi antara kita dengan audiens bisa menjadi faktor terbesar yang menentukan konten kita berpengaruh atau tidak untuk mereka. Dalam sebuah study, Fractal meminta 60 penonton untuk melihat 1 set gambar yang ditampilkan. Para peneliti kemudian mengkategorikan hasil menggunakan Robert Plutchik’s Wheel of Emotion.
Temuan itu menunjukkan bahwa emosi positif menghasilkan sikap yang lebih konsisten daripada emosi negatif dalam kampanye yang kita lakukan. Keberhasilan itu masih mungkin muncul sekalipun emosi negatif memicu rasa khawatir, antisipasi dan mengejutkan.
Ide yang sama dapat diterapkan dalam kampanye bisnis kita. Ketika kita menawarkan konten dengan memperluas respon emosional pembaca. Terkadang kita perlu menampilkan sebuah konten yang bahkan membuat pembaca terkejut, bingung dan khawatir. Tapi tentu saja dengan penjelasan yang mampu membuat penilaian merekan berubah dari negatif menjadi positif.

4. Dan ingatlah bahwa Anda ingin menjual konten
Yang harus Anda sadari bahwa Anda bukan hanya menjual produk tapi juga konten. Terutama untuk bisnis online, yang akan dilihat melalui media adalah konten bukan barang asli. Sebuah pelajaran bernama AIDA dapat membantu kita mengatahui cara terbaik untuk memaksimalkan tingkat penempatan atau versi penjualan. AIDA adalah singkatan yang umum digunakan untuk menggambarkan perkembangan linear teknik persuasif dalam penjualan. Dan berikut ini penjelasan sekilas tentang AIDA:
Attention: Perhatian pertama audiens jatuh pada baris subjek yang berisi tidak lebih dari 35 karakter. Singkat namun tetap menjelaskan dengan padat.
Interest: Menarik minat pembaca melalui konten berupa data asli yang disajikan dalam gambar atau konten visual yang unik lainnya.
Desire: Memicu keinginan audiens dengan memasukkan konten emosional yang paling dekat dengan audiens. Kemudian menegaskan kembali keyakinan audiens yang sudah terbentuk.
Action: Pastikan bahwa ujung dari usaha Anda adalah panggilan untuk bertindak dengan tegas.
Dan kesimpulan dari teori dasar Psikologi yang kita gunakan ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk bisnis. Ini dapat membantu tim marketing sebuah perusahaan untuk meningkatkan penempatan konten mereka. Karena setiap orang memiliki pikiran sadar dan bawah sadar yang dapat mempengaruhi keputusan kita sehari – hari. Dan dengan teori ini kita dapat membantu audiens menemukan minat dalam konten kita.

Thursday, 23 April 2015

Belajar Sukses dari Tokoh Inspiratif Liem Sioe Liong (Pendiri BCA, Indofood, Bogasari)


Liem Sioe Liong alias Sudono Salim, seperti yang anda ketahui, telah wafat pada tanggal 10 Juni 2012 kemarin, pada usia 95 tahun (atau tepatnya 96 tahun kurang 1 bulan). Meski telah tiada, namun Om Liem, demikian beliau biasa disapa, akan selalu dikenang sebagai pendiri dari salah satu grup usaha terbesar dalam sejarah Republik Indonesia, Grup Salim. Sebagai seorang taipan, maka tentu banyak hal yang bisa dipelajari dari sosok Om Liem. Seorang teman penulis pernah berkata, ‘Semua orang juga tahu bagaimana Om Liem merangkak susah payah dalam membangun imperium bisnisnya. Beliau adalah contoh sempurna bagi siapapun yang hendak sukses dalam merintis usaha dari titik nol.’


<!–more–>
Om Liem (kita singkat saja Liem) lahir di Distrik Fuqing, Provinsi Fujian, Tiongkok, pada tahun 1916. Pada masa itu negeri Tiongkok sedang dilanda konflik dan perang berkepanjangan dengan bangsa Jepang, sehingga Liem kecil dan keluarganya tidak pernah merasa tentram untuk hidup sebagai keluarga petani. Hal ini mendorong kakak Liem, Liem Sioe Hie, untuk mencari penghidupan yang lebih baik diluar negeri, dan tujuannya adalah ke arah selatan, ke sebuah kota bernama Kudus. Pada tahun 1938, pada usia 22 tahun, Liem kemudian menyusul kakaknya. Kapal layar yang membawa Liem mendarat di Surabaya, dan empat hari kemudian kakaknya berhasil menemuinya untuk kemudian membawanya ke Kota Kudus, Jawa Tengah.

Di Kudus, Liem bekerja di sebuah pabrik tahu dan kerupuk. Tidak seperti pekerja pabrik lainnya yang hanya bekerja rutin saja seperti biasa, Liem memperhatikan bahwa di Kota Kudus terdapat banyak industri rokok kretek, dan industri tersebut membutuhkan tembakau dan cengkeh dalam jumlah besar setiap tahunnya. Liem menangkap peluang tersebut, dan ia segera mencoba usaha perdagangan tembakau dan cengkeh, kemungkinan berbekal modal dari mertuanya yang kebetulan saudagar terpandang (Liem menikah dengan istrinya, Liliani, pada usia 24 tahun). Dan ternyata peruntungannya lebih ke cengkeh. Pada awal tahun 1940-an, pada usia 25 tahun, Liem sudah menjadi salah satu bandar cengkeh yang cukup besar di Kudus. Pada usia semuda itu, koneksinya sudah tersebar hingga ke perkebunan-perkebunan cengkeh di Sumatera dan Sulawesi.
Namun kejayaan usahanya hanya seumur jagung. Pada tahun 1942, Jepang mendarat di Indonesia, dan menghentikan hampir seluruh kegiatan ekonomi masyarakat. Bisnis perdagangan cengkeh milik Liem seketika bangkrut, dan seluruh kegiatan usaha Liem berhenti sama sekali selama kurang lebih tiga tahun. Hingga akhirnya pada tahun 1945, setelah Jepang meninggalkan Indonesia, Liem melihat peluang bisnis yang lebih besar ketimbang kembali berdagang cengkeh, yaitu bisnis penyediaan logistik, obat-obatan, hingga persenjataan bagi para tentara revolusi, yang mempertahankan RI dari upaya Belanda untuk kembali menjajah Indonesia. Setelah mencari koneksi kesana kemari, Liem akhirnya bertemu dengan seseorang yang ternyata merupakan ayah dari Fatmawati, istri Bung Karno. Bisnis penyediaan logistik tentara milik Liem pun dimulai. Di ketentaraan, Liem berkenalan dengan banyak perwira TNI (Tentara Nasional Indonesia), terutama Mayor Kemal Idris, dan Letkol Soeharto.
Pada tahun 1950, Liem pindah ke Jakarta. Pada tahun-tahun ini Liem masih setia dengan bisnis penyediaan logistik untuk tentara, terutama Angkatan Darat. Pada awal tahun 1950-an pula, Liem mendirikan pabrik sabun untuk memenuhi kebutuhan tentara, dan juga pabrik-pabrik lainnya. Bisnisnya semakin maju seiring dengan menanjaknya karier rekan bisnisnya, Soeharto, di ketentaraan.
Cerita bisnis Liem terus berlanjut. Pada pertengahan 50-an, Liem melihat peluang di bisnis perbankan, setelah melihat banyak pelanggan usahanya yang tidak mampu membayar tunai dalam membeli barang yang ia jual, kecuali dengan cara kredit. Alhasil pada tahun 1957, Liem bersama pegawai kepercayaannya, Mochtar Riady, mendirikan Central Bank Asia, yang di tahun 1960 berubah nama menjadi Bank Central Asia (Bank BCA). Lalu, Liem juga melihat bahwa orang Indonesia sangat tergantung kepada nasi sebagai bahan pangan, padahal sumber pangan tidak hanya nasi. Visinya yang mengatakan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan alternatif sumber pangan, mengantarkannya pada pendirian perusahaan perdagangan tepung terigu, PT Bogasari, pada tahun 1968.
Pada tahun yang sama ketika Bogasari berdiri, yaitu tahun 1968, Liem diperkenalkan oleh Pak Harto dengan sesama pengusaha asal Fujian, Djuhar Sutanto. Ketika itu Pak Harto sudah menjadi Presiden. Kedua pengusaha ini ternyata cocok, terlebih Djuhar juga pernah tinggal cukup lama di Kudus. Setahun kemudian, duet Liem-Djuhar mendirikan CV Waringin Kentjana (WK), perusahaan yang bergerak dalam bisnis ekspor impor komoditas, termasuk komoditas gandum (bahan baku tepung terigu). Melalui WK, Liem kemudian memperoleh izin impor gandum dari luar negeri untuk kemudian diolah menjadi tepung terigu di Indonesia. Bogasari kemudian berubah dari perusahaan perdagangan menjadi perusahaan produsen tepung terigu, dan berhasil mendirikan pabrik tepung terigu pertamanya pada tahun 1972, berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta.
Di WK, Liem yang menempati posisi sebagai chairman, menemukan anak muda berbakat yang sebelumnya hanya merupakan karyawan dari mitra bisnis Djuhar, Lim Chin Song, bernama Ibrahim Risjad. Risjad kemudian diangkat sebagai direktur keuangan. Belakangan, sepupu Pak Harto yang bernama Sudwikatmono, juga bergabung sebagai direktur perizininan ekspor impor. Kwartet Liem-Djuhar-Risjad-Sudwi inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Grup Salim. Setelah sukses membangun pabrik tepung terigu untuk Bogasari, pada tahun 1974, Grup Salim mendirikan perusahaan semen, PT Indocement. Pada tahun 70-an ini, diluar trio BCA-Bogasari-Indocement, Grup Salim juga mendirikan banyak perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil, yang bergerak di berbagai bidang. Diluar mengembangkan usaha milik sendiri, Grup Salim juga membantu seorang insinyur muda nan brilian, Ciputra, untuk mendirikan PT Metropolitan Kentjana, sebuah perusahaan properti.
Lalu dimana posisi Indofood? Indofood sebenarnya baru didirikan belakangan. Jadi ceritanya, setelah sukses dengan Bogasari, pada awal tahun 1980-an Liem mulai berpikir untuk membuat produk turunan dari tepung terigu, tentunya untuk menghasilkan nilai tambah yang pada akhirnya meningkatkan keuntungan perusahaan. Setelah mencoba membuat berbagai jenis produk, akhirnya pada tahun 1982, Liem menciptakan produk mie instan dengan merk Indomie. Tidak ada keterangan soal apakah ketika itu produk Indomie diletakkan dibawah Bogasari atau tidak, tapi yang jelas, nama ‘Indofood’ ketika itu belum ada. Selain Indomie, Grup Salim juga memproduksi berbagai jenis makanan lainnya.
Kemudian pada tahun 1990, Grup Salim mendirikan perusahaan makanan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, yang di tahun 1994 berubah nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur. Seluruh usaha makanan milik Grup Salim termasuk Indomie kemudian diletakkan dibawah perusahaan baru ini, termasuk juga Bogasari yang diakuisisi pada tahun 1996. Pada masa itu Indofood hanya bermain di bisnis tepung terigu dan berbagai jenis makanan, dan belum masuk ke industri agribisnis seperti sekarang (CPO, tebu, karet, dll).
Puncak kejayaan bisnis Grup Salim boleh dikatakan terjadi pada awal tahun 1990-an. Pada tahun 1998, krisis moneter melanda Indonesia, dan Pak Harto lengser. Bisnis Grup Salim pun seketika hancur lebur, termasuk harus kehilangan dua aset utamanya, Bank BCA (ke Grup Djarum) dan Indocement (ke Heidelberg). Diluar itu beberapa aset lainnya yang juga terpaksa dilepas adalah Darya Varia Laboratoria, Indo Tambangraya Megah, dan Indosiar (tapi Indosiar berhasil diambil kembali), serta masih banyak lagi. Beruntung, Grup Salim berhasil mempertahankan Indofood. Pada momen ini Om Liem memutuskan untuk pensiun, dan kendali atas seluruh usaha Grup Salim diserahkan kepada putra bungsunya, Anthoni Salim (Anthoni, bukan Anthony).
Pasca krisis 1998, Grup Salim dibawah pimpinan Mr. Anthoni fokus untuk mengembangkan Indofood. Dalam sepuluh tahun terakhir, Indofood telah masuk ke bidang usaha produksi minyak goreng, margarin, susu, makanan bernutrisi, gula, kecap, dan penyedap makanan. Diluar Indofood, Grup Salim juga tetap berbisnis seperti biasanya, termasuk mengembangkan beberapa aset diluar Indonesia. Tapi kita tidak akan membahas ini lebih lanjut, karena ini adalah artikel tentang Om Liem, bukan Grup Salim-nya.
Pada tanggal 10 Juni 2012, empat belas tahun setelah hidup damai dalam masa pensiunnya, Om Liem akhirnya meninggal dunia. Bagi banyak anak muda seperti penulis, selalu menarik untuk mempelajari bagaimana cara Om Liem dalam merintis berbagai macam usaha hingga akhirnya sukses menjadi seorang konglomerat. Well, kita akan sharing sebagian diantaranya disini.
Rahasia Sukses Om Liem
Pertama, Om Liem adalah penganut kuat falsafah bisnis orang Tionghoa: Anda butuh apa, saya bisa sediakan. Ketika masih jadi pekerja pabrik tahu dan kerupuk, naluri dagang Om Liem langsung terbentuk ketika melihat banyak pabrik rokok yang membutuhkan cengkeh dan tembakau. Sehingga pada saat itu juga, beliau langsung berusaha untuk menjadi supplier cengkeh atau tembakau, yang kemudian sukses di cengkeh. Kemudian ketika pecah perang revolusi kemerdekaan antara RI – Belanda, Om Liem melihat bahwa tentara RI membutuhkan sabun, obat-obatan, dan persenjataan, dan seketika itu pula beliau berusaha menjadi supplier untuk barang-barang tersebut.
Poinnya disini adalah, jika anda mau punya usaha, maka jangan mencoba untuk memproduksi produk tertentu kemudian berusaha menjualnya, melainkan: Pertama-tama cari tahu terlebih dahulu, barang apa yang dibutuhkan oleh orang-orang disekitar anda, kemudian berusahalah untuk menyediakan dan menjual barang tersebut. Dijamin jualan anda akan laku karena sejak awal memang sudah ada pembelinya.
Kedua, Om Liem percaya, sangat percaya, bahwa dirinya beruntung dan bernasib baik. Dan faktanya Om Liem memang sangat beruntung. Oke, mari coba kita runut keberuntungan tersebut. Ketika masih sangat muda dan masih tinggal di Tiongkok, Liem lolos dari perekrutan paksa untuk menjadi tentara oleh Penjajah Jepang, dan berhasil naik ke kapal yang menuju ke Surabaya, dan kapal tersebut ternyata memang benar-benar berhasil mendarat di Surabaya. Ketika itu banyak sekali cerita-cerita yang menyebutkan bahwa banyak pemuda Tiongkok yang dibuang ke laut, kapalnya tenggelam disergap tentara Jepang, atau berhasil mendarat namun bukan di kota tujuan. Liem muda sangat beruntung bisa mendarat dengan selamat di Surabaya, yang memang merupakan kota tujuannya.
Tapi dengan mendaratnya Liem di Surabaya, bukan berarti tantangannya sudah selesai. Liem sempat menjadi gelandangan selama empat hari di pelabuhan, sebelum akhirnya kakaknya berhasil menjemputnya. Anda jangan berpikir bahwa ketika itu Liem bisa dengan mudah mengangkat Blackberry-nya kemudian berkata, ‘Kakak! Saya sudah sampai di Surabaya!’ (woi, di tahun 1938 belum ada BB!) Apalagi ketika itu kondisi Nusantara masih semrawut dibawah jajahan Belanda. Andai saja ketika itu Liem tidak berhasil bertemu kakaknya, maka mungkin Grup Salim juga tidak akan pernah ada.
Di Kudus, keberuntungan Liem berlanjut. Liem menikah dengan anak orang kaya, yang mengantarnya pada kesuksesan dalam merintis usaha perdagangan cengkeh (banyak literatur yang menyebutkan bahwa usaha Om Liem menjadi sangat maju setelah menikah). Terakhir, ketika dirinya dan ketiga temannya mengalami kecelakaan mobil pada tahun 1942, Liem dengan ajaibnya berhasil bertahan hidup, padahal ketiga temannya meninggal. Banyak yang mengatakan bahwa pasca kecelakaan itulah, Om Liem sadar bahwa dirinya selalu dinaungi nasib baik. Keyakinan akan nasib baik itulah yang kemudian membuatnya agresif dan tak kenal lelah dalam berbisnis.
Kata orang, jika anda percaya bahwa anda beruntung, maka anda akan beruntung. Jika anda percaya bahwa anda akan sukses, maka anda akan sukses. Yup, as simple as that. Pokoknya percaya saja dulu bahwa anda akan sukses, selanjutnya biarkan waktu yang menunjukkan jalannya. Om Liem adalah contoh nyata dari orang yang berhasil menerapkan tips motivasi tersebut.
Ketiga, Om Liem tahu persis bahwa koneksi adalah modal utama dalam berbisnis, yang bahkan lebih penting daripada modal dana. Sejak merintis bisnis cengkehnya, Om Liem sudah piawai dalam menjalin pertemanan dan relasi dengan siapa saja.
Saat ini, banyak orang yang mengira bahwa kesuksesan imperium bisnis Grup Salim adalah berkat koneksi langsung Om Liem dengan Presiden RI, Pak Harto. Hal itu mungkin memang benar. Tapi yang jarang diingat orang ialah, Om Liem sudah kenal dan menjalin hubungan baik dengan Pak Harto sejak awal tahun 50-an, atau jauh sebelum Pak Harto menjadi Presiden! Om Liem bukanlah orang picik ataupun politisi kutu loncat yang hanya mau berteman dengan penguasa. Dan faktanya, sejak pertama kali merintis usaha penyediaan logistik untuk tentara, Om Liem tidak hanya berteman dengan Pak Harto saja, melainkan juga dengan banyak tokoh-tokoh di jaman perang revolusi kemerdekaan (termasuk Mayor Kemal Idris yang sudah disebut diatas).
Seorang teman pernah berkata seperti ini kepada penulis: ‘Jika anda hendak sukses, maka jangan pilih-pilih teman. Bertemanlah secara tulus dengan siapa saja, jalinlah relasi dengan siapa saja, termasuk dengan orang yang bukan siapa-siapa. Jangan pernah meremehkan dan menyepelekan seseorang hanya karena dia bukan siapa-siapa. Anda tidak pernah tahu akan jadi apa orang yang bukan siapa-siapa tersebut, suatu hati nanti.’
Keempat, dan ini sebenarnya hanya tebakan penulis, sepertinya Om Liem memiliki prinsip bahwa untuk menjadi sukses, anda harus bisa membuat orang lain sukses. Kenapa begitu, karena bisa dibilang hampir semua anak didik dan partner bisnis Om Liem telah sukses menjadi konglomerat, tidak hanya di Grup Salim tapi juga di grup usaha milik mereka masing-masing. Diatas sudah disebutkan nama-nama seperti Mochtar Riady (Grup Lippo), Ibrahim Risjad (Grup Risjadson), Sudwikatmono (Grup Indika), dan Ciputra (Grup Ciputra). Sementara Djuhar Sutanto, meski tidak membangun grup usahanya sendiri hingga besar, namun juga menjadi konglomerat di dalam Grup Salim. Diluar nama-nama tersebut, pastinya Om Liem masih punya banyak ‘anak didik’ lainnya yang juga sukses. Di kalangan pengusaha muda terdapat nama pemilik CT Corp, Chairul Tanjung, dan pemilik Grup Bhakti, Hary Tanoesoedibjo.
Di Indonesia, yang namanya konglomerat memang banyak. Tapi konglomerat yang bisa mencetak konglomerat lainnya seperti Om Liem ini, ya mungkin cuma Om Liem saja. Yup, Om Liem tidak pernah mengekang anak buah dan partner bisnisnya dalam membangun perusahaan, melainkan justru senang jika melihat mereka bisa maju dan sukses. Prinsip yang sama juga diterapkan oleh salah satu bank investasi kenamaan Amerika, Goldman Sachs. Salah satu prinsip manajemen sumber daya manusia di Goldman adalah, perusahaan akan memberi kesempatan kepada karyawannya untuk berkembang lebih cepat, dibanding jika mereka bekerja di perusahaan lain. Bisa jadi prinsip inilah yang mengantarkan Grup Salim sukses menjadi konglomerasi terbesar di Indonesia, dan juga mengantarkan Goldman menjadi bank investasi terbesar di dunia, karena sebetulnya logikanya sederhana saja: Jika anda sanggup membuat karyawan anda menjadi kaya raya, apalagi anda sebagai bos-nya?
Terakhir kelima, Om Liem adalah pengusaha yang konservatif. Beliau tidak pernah mengincar kesuksesan instan dalam berbisnis, misalnya dengan cara leverage besar-besaran, atau financial engineering. Beliau hanyalah seorang pedagang, yang membuat produk, kemudian menjualnya, that’s it. Dan beliau sangat jenius dalam hal penciptaan produk yang bagus dan diterima konsumen. Bank BCA menjadi besar karena kualitas pelayanannya yang sangat baik terhadap nasabah (silahkan anda temui nasabah BCA yang sudah senior, dan tanyakan mana yang memberikan pelayanan perbankan yang lebih baik: BCA di tangan Om Liem dulu, atau BCA di tangan Grup Djarum sekarang?). Dan siapa yang meragukan Indomie sebagai produk makanan yang enak, mudah dimasak, mengenyangkan, dan murah?
Konsep berusaha dengan cara konservatif inilah, yang juga berhasil mempertahankan Grup Salim dari kebangkrutan karena krisis 1998. Yup, satu-satunya perusahaan yang tidak dijaminkan oleh Grup Salim dalam memperoleh pinjaman untuk ekspansi usaha, adalah Indofood. Sejak awal Om Liem tahu benar bahwa dalam kondisi terburuk yang bisa terjadi sewaktu-waktu, seluruh asetnya bisa lenyap seketika karena disita bank atau negara, namun Indofood sebagai perusahaan consumer goods tidak boleh menjadi bagian dari aset yang berisiko disita tersebut. Itu sebabnya meski Grup Salim akhirnya kehilangan BCA dan Indocement, namun Indofood berhasil dipertahankan.
Jadi pelajarannya disini adalah, sebaik dan sepercaya diri apapun anda dalam membangun perusahaan, namun ada baiknya jika anda tetap jaga-jaga untuk kemungkinan terburuk, bukan begitu?
Tentunya, masih terdapat banyak hal yang bisa dipelajari dari almarhum Om Liem, namun berhubung artikel ini sudah kelewat panjang, selebihnya silahkan anda tambahkan sendiri.
Oh ya…sebelum anda protes, penulis akui bahwa artikel ini tidak berkaitan dengan investasi saham sama sekali. Artikel ini penulis dedikasikan untuk menghormati Om Liem, atas jasa-jasanya dalam membangun perekonomian negeri. Terlepas dari segala kontroversi yang mengkait-kaitkan beliau dengan rezim Orde Baru, namun di mata penulis, Om Liem adalah salah satu partner utama dari Bapak Pembangunan, Pak Harto, dalam kapasitasnya sebagai pengusaha yang menggerakkan roda perekonomian. Sebagai negara berkembang, Indonesia tidak memiliki banyak merk produk yang go international dan dikenal baik di pasar global. Kita patut berbangga dengan Indomie, yang menjadi salah satu dari sedikit produk mampu go international tersebut. Kedepannya mudah-mudahan akan lebih banyak lagi pengusaha Indonesia yang mampu membuat produk inovatif dan go international, seperti mie instan merk Indomie tersebut, amin!
Salam Sukses WiraUsaha..ˆ?ˆ 

Seorang Bocah Laki-laki Jadi Miliarder Cilik Berkat Youtube


Citizen6, Jakarta Youtube kini bukan lagi sekadar tempat berbagi video. Youtube telah membuat banyak orang menjadi jutawan dengan jangkauannya yang luas. Bahkan, bocah yang baru berumur 9 tahun pun jadi miliarder cilik karena video-videonya di Youtube.
Dilansir dari Dailymail, Jumat (15/05/2015), Evan (9) mampu menghasilkan lebih dari Rp17 Miliar per tahun atau sekitar Rp1,4 Miliar per bulan. Memangnya apa yang ia lakukan sampai-sampai mendapat keuntungan sedemikian besar?
Ternyata Evan memanfaatkan Youtube untuk berbagi kegiatannya bermain game dan mainan. Tak hanya bermain, ia juga mengulas game dan mainan yang ia mainkan. Setiap minggu, Evan mengunggah paling tidak tiga video ulasan mainan terbaru di channel-nya EvanTubeHD. Channel-nya ini telah diikut setidaknya 1,4 juta orang dan tiap videonya ditonton lebih dari 1,2 miliar orang.
Evan tidak sendirian. Ayahnyalah yang membantu Evan mengedit dan mengunggah video tersebut ke Youtube. Ayahnya mengaku saat pertama kali mengunggah video ke Youtube, sama sekali tidak terpikir untuk menjadikannya ladang uang. Evan memperoleh pendapatan dari iklan-iklan yang ada di videonya serta produk yang diulas.
Orang tua Evan berusaha membuat konten video yang berkualitas dan ramah anak. Diharapkan orang-orang yang akan berbelanja mainan terbantu dengan video-video yang Evan lakukan. Kini Evan bahkan mempunyai channel-channel lain yang meski mengulas mainan juga, tapi dari sisi berbeda.
Meski tenar, Evan tetap bocah yang pemalu. Orang tuanya bahkan sengaja menjaga nama belakang Evan serta tempat tinggal mereka. Hal ini dengan tujuan agar Evan tetap bisa beraktivitas seperti bocah-bocah sebayanya tanpa terganggu dengan popularitas.
Berikut salah satu videonya yang populer. 


Sumber: Liputan6com

Peluang Bisnis Furniture dan Kayu Mebel Via Internet


Peluang Indonesia dalam memasarkan produk Furniture di pasar luar negeri masih cukup besar karena di Indonesia baru sebesar 1.62 % selama 2007 lalu. Indonesia mencapai peringkat ke 18 untuk kategori eksportir desain furniture terbesar.
Sebagaimana yang sudah dikatakan oleh kepala BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) kemungkinan untuk naik ke peringkat yang lebih tinggi sangat terbuka lebar terutama untuk furniture kayu (wooden furniture) yang terbuat dari bahan baku hutan tropis.
Selama ini, ekspor Indonesia masih terkonsentrasi pada segmen tertentu dari Jepang, Eropa dan Amerika.
Meluasnya penggunaan informasi teknologi dalam bisnis juga dapat mendorong perkembangan ekspor desain furniture. Supplier di Indonesia lebih memungkinkan untuk mengenal lebih banyak buyer dan buyer pun lebih bisa mengenal lebih banyak supplier.
Sehingga kondisi seperti ini bisa mengurangi rantai distribusi yang bisa membuka lebih banyak lagi peluang ekspor di tengah pasar global ini.
Furniture Indonesia memiliki daya saing dalam defferensiasi atau keunikan maupun harga. Differensiasi interior dan ekterior furniture Indonesia ini didasarkan pada pekerja ukir yang terampil dan kekayaan ragam kayu dan serat alam.
Sehingga dengan demikian, Indonesia ini berpotensi menghasilkan desain interior kayu atau yang biasa disebut dengan wooden furniture design yang unik. Tenaga kerja furniture indonsia, mulai dari yang terampil sampai yang tidak terampil tersedia dan tergolong sangat murah juka dibandingakan dengan tenaga kerja sejenis di Negara lain. Maka dari itu, hal ini memungkinkan furniture Indonesia juga bisa bersaing dalam harga.
Cara memulai bisnis furniture:
  • Mengenal pasar furniture
  • Mengikuti tren produk yang sedang tenar
  • Mengenal pasokan bahan furniture
  • Memilih karyawan yang sudah memiliki pengalaman
  • Memiliki lahan yang luas dan tepat
Cara untuk memilih bahan kayu:
  • Kenali dahulu produk yang anda buat serta yang anda butuhkan kayunya.
  • Jika kualitas produk anda ingin memiliki kualitas terbaik, maka pilihlah kayu yang tua, pilihlah kayu yang panjang dan lebar dan minimlakan sambungan kayu pada produk anda.
  • Jika kualitas produk anda ingin yang biasa atau tidak terlalu istimewa maka pilihlah kayu yang sudah matang dan remaja karena kayu yang tua itu harganya relative mahal, pilihlah kayu yang berukuran biasa saja dan jika produknya biasa ummnya pembeli tidak mempermasalahkan banyaknya sambungan atau cacat pada kayu karena masih bisa ditambal.
  • Setelah itu, openlah kayu tersebut untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada kayu tersebut.
Cara pemasaran:
Seperti yang sudah kami sebutkan di atas bahwa kita harus mengenali dulu harga pasar yang dimiliki oleh bisnis furniture ini:
  • Perbanyaklah kenalan dengan orang yang sudah memiliki pengalaman yang banyak dalam bisnis ini.
  • Pasarkan produk anda via internet/online karena akan membantu serta lebih cepat peminatnya.
  • Buat blog/website sendiri agar orang bisa mengenal serta mengetahui produk furniture yang anda jual.
  • Rajinlah untuk mendatangi buyer yang pada umumnya telah memiliki gudang yang lebih besar untuk mendapatkan pesanan.
  • Jika memiliki modal yang lebih besar, anda bisa membuat suatu showroom di tempat yang strategis.
Salah seorang pengusaha Indonesia, Frans Pekasa yang mendulang sukses menjual produk furniture kayu jati miliknya dengan memanfaatkan bantuan media online.

Nah itulah peluang usaha furniture dan kayu mebel yang sekiranya bisa anda jadikan sebagai referensi peluang usaha yang mungkin bisa anda kerjakan untuk menjadikan anda menjadi jauh lebih sukses lagi dalam dunia bisnis.

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com