Hal ini diungkapkan oleh Florian Holm, Co-CEO Lazada Indonesia kepada Tech in Asia. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kegiatan transaksi di Lazada meningkat sepuluh kali lipat dibanding bulan sebelumnya. “Sebelum Ramadan, biasanya orang berbelanja online di jam kerja dan malam hari. Namun saat Ramadan, kegiatan berbelanja bergeser saat sahur hingga pukul 08.00 pagi,” tuturnya.
Lalu untuk kategori produk yang laris di bulan Ramadan adalah fashion, terutama pakaian muslim dan produk untuk rumah, seperti dekorasi dan peralatan dapur. Ia mengatakan bahwa Ramadan menjadi bulan yang sangat menarik karena perilaku masyarakat menunjukkan keinginan belanja online yang sangat tinggi.
Aplikasikan strategi marketing berbeda
Melihat besarnya perubahan saat Ramadan tersebut, Florian juga mengungkapkan perubahan strategi marketing yang digunakan. “Perusahaan banyak melakukan interaksi melalui media sosial untuk mengetahui apa yang diinginkan pelanggan saat berbelanja online di bulan Ramadan.” Dari hasil interaksi tersebut, Lazada menetapkan tiga poin utama yang dapat diaplikasikan saat Ramadan. Pertama adalah menetapkan harga paling murah untuk setiap produk yang dijual. Agar tetap memberi keuntungan pada merchant, Lazada menyarankan untuk menyediakan kuantitas besar untuk setiap produk dan keuntungan yang diterima tetap besar.
Strategi kedua adalah dengan menyediakan kategori produk berkualitas tinggi bagi pengguna. Florian menilai bahwa kepercayaan pengguna saat melakukan transaksi dan mendapatkan kualitas barang seperti yang diharapkan, akan membuat pengguna melakukan transaksi kembali di waktu mendatang.
Terakhir adalah dengan memberikan potongan harga bersama mitra yang bekerja sama. “Salah satu yang banyak digunakan adalah mendapatkan tambahan potongan harga bagi pengunjung yang menggunakan UC Browser saat berbelanja.”
Waspada keamanan transaksi bagi pengguna
Beberapa bulan lalu, Lazada Indonesia sempat tersandung masalah keamanan transaksi dari kartu kredit pengguna. Mengenai hal tersebut, Florian mengatakan bahwa tidak ada masalah sama sekali dalam keamanan data di situs Lazada, hal tersebut terjadi karena adanya pengambilalihan akun pengguna ke tangan yang tidak bertanggung jawab.
Untuk mencegah hal serupa terjadi, Florian dengan detail menjelaskan bahwa situs Lazada Indonesia menggunakan teknologi 3DS yang akan melakukan verifikasi dua tahap dalam setiap transaksi. “Pengguna akan mendapat verifikasi di email dan SMS saat melakukan transaksi, sehingga bila akun telah berpindah tangan, transaksi tidak dapat dilanjutkan,” tegasnya.
Selain itu, Lazada juga melakukan optimalisasi untuk pilihan pembayaran bagi pengguna. Menurutnya, untuk Indonesia dengan pertumbuhan kartu kredit yang sangat rendah, perusahaan terus melakukan perbaikan untuk pilihan cash on delivery (COD) dan ATM transfer yang menjadi opsi mayoritas untuk melakukan pembayaran.
Pengaruh akuisisi Alibaba terhadap Lazada Indonesia
Florian Holm, Co-CEO Lazada Indonesia |
“Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan dengan luasnya daerah dan jumlah masyarakat yang besar. Dari Alibaba, Lazada melakukan perkembangan untuk memberikan pengalaman terbaik saat berbelanja dengan bekal teknologi yang mumpuni."
Diakuinya, platform Alibaba sangat memanjakan konsumen dengan kemudahan yang dimiliki saat bertransaksi. Menurutnya, salah satu fokus utama Lazada Indonesia hingga akhir 2016 adalah untuk memberi pengalaman berbelanja yang sangat mudah bagi pengguna.
Keuntungan lain dari akuisisi Alibaba adalah meluaskan kesempatan memberikan kesejahteraan bagi merchant yang terdaftar untuk berjualan di Cina — yang merupakan daerah asal Albaba. Ia menambahkan:
Selain menggenjot transaksi, kesejahteraan bagi merchant yang terdaftar tidak boleh diabaikan. Lazada Indonesia agresif untuk terus melakukan pendekatan dengan UKM dan ekosistem industri rumahan lainnya untuk menjual produknya secara online. Hingga kini lebih dari 2.000 merchant telah bergabung di Lazada Indonesia.Tak ketinggalan juga, Lazada sering melakukan kampanye bagi para merchant. Dengan cara ini, Florian menilai bahwa akan terdapat lebih banyak merchant teredukasi dan memperoleh hidup lebih baik dari produk yang mereka jual.
Persaingan bukan masalah bagi Lazada
Ekosistem marketplace dan e-commerce yang kian padat di Indonesia dinilai sebagai indikator positif bagi negara. “Dari total 200 juta penduduk, baru sekitar 10 juta masyarakat yang online. Diharapkan angka tersebut naik berlipat ganda untuk membantu e-commerce dan marketplace kian memberi kontribusi ekonomi bagi negara,” ucapnya.
Florian mengatakan bahwa ia sangat kagum dengan founder startup muda seperti William Tanuwijaya yang membangun Tokopedia dan Achmad Zaky yang merintis Bukalapak. Inovasi dari kedua marketplace tersebut menjadi cambuk bagi Lazada Indonesia untuk memberikan yang lebih baik kepada pengguna.
Amazon juga tengah menyiapkan penetrasi ke negara ini. Apa saja pengaruhnya bagi ekosistem e-commerce di Indonesia?
Bukan hanya itu saja, Florian juga menilai bahwa beragamnya ekosistem pelaku e-commerce dan marketplace kian memberi edukasi masyarakat agar berbelanja secara online karena teknologi yang diterapkan bisa dipercaya dan memberi banyak kemudahan.
Melihat keragaman startup di kategori lainnya yang juga bertumbuh di Indonesia, Lazada juga akan melakukan kerjasama untuk mendongkrak pengguna baru dan edukasi pasar terhadap bisnis online kian mudah.
Penawaran diskon setelah Ramadan
Menyadari Ramadan akan segera berakhir, Lazada Indonesia telah menyiapkan beberapa strategi. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa momen mendatang yang akan digunakan Lazada untuk memberi harga khusus bagi pengguna,” ungkap Florian.
Momen terdekat yang akan digunakan adalah hari Kemerdekaan Indonesia di Agustus mendatang. Namun Florian enggan merinci strategi yang digunakan pada waktu tersebut.
Selanjutnya, adalah perayaan belanja online untuk 11-11 (11 November) dan 12-12 (12 Desember). Menurutnya, perusahaan sudah menyiapkan dengan matang strategi untuk Indonesia hingga akhir 2016 mendatang.
(Diedit oleh Mohammad Fahmi)
Sumber: Idtechinasia