Tuesday, 19 May 2015

Menjadi Wanita Karir Berpenghasilan Besar? Inilah Pilihan Profesinya!


Menjadi suatu kebanggaan tersendiri bila seorang wanita bisa sukses menapaki dunia kerja. Karena sejatinya jenis kelamin bukanlah halangan untuk merintis karir yang cemerlang. Ada banyak pilihan karir yang bisa ditekuni oleh kaum wanita karena kini kesetaraan gender memberikan kesempatan bagi wanita untuk mengembangkan diri menjadi seorang wanita karir.

Situs pencarian kerja AOL di Amerika Serikat mengklaim bahwa hampir 50% tenaga kerja di Amerika Serikat didominasi oleh kaum wanita. Fakta ini juga menjadi salah satu alasan bagi keinginan wanita untuk menjadi wanita karir dan memiliki penghasilan yang lebih besar lagi.

Diantara sekian banyak profesi yang cocok ditekuni kaum wanita, profesi yang bisa menjanjikan penghasilan yang besar diantaranya adalah:

1. CEO (Chief Executive Officer)

Menjadi pimpinan tertinggi di suatu perusahaan sekarang tidak lagi jadi hal yang mustahil bagi kaum wanita. Hal ini dibuktikan dengan jumlah CEO perempuan yang mencapai 25% dari jumlah CEO di Amerika Serikat. Para CEO perempuan tersebut rata-rata memperoleh gaji senilai 75% dari para pria yang menempati posisi yang sama.

Para pengamat bisnis juga memprediksi bila beberapa tahun ke depan posisi CEO berpeluang untuk diisi oleh kaum wanita sebagai salah satu bentuk eksistensi wanita di bidang karir. Indonesia juga memiliki sejumlah wanita sukses yang berkarir sebagai CEO salah satunya yaitu CEO terpilih XL Axiata, Dian Siswarini.

Baca juga: Dian Siswarini : Wanita Tangguh yang Menduduki Puncak Kepemimpinan XL Axiata

2. Apoteker

Apakah mengherankan kalau profesi apoteker menjadi salah satu profesi dengan penghasilan besar bagi wanita karir?

Tentu saja tidak. Sebab rupanya profesi apoteker di Amerika Serikat didominasi oleh wanita. Para wanita yang berprofesi sebagai apoteker bahkan mendapatkan penghasilan lebih dari 75% penghasilan bagi pria pada profesi apoteker. Sementara di Indonesia sendiri, kita juga lebih sering menemukan profesi apoteker yang ditangani oleh wanita, ya. Bergelut dengan dunia obat-obatan bisa mendatangkan income yang lumayan apalagi jika dijalankan sesuai dengan passion.

3. Pengacara

Kemampuan wanita untuk berpikir secara logis dapat dibuktikan melalui profesi pengacara. Walaupun awalnya didominasi oleh kaum laki-laki, kini kaum wanita juga bisa menunjukkan kemampuan yang sama baiknya di bidang hukum.

Kaum wanita kini punya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan hukum yang sama baiknya dengan kaum laki-laki. Karir yang dirintis oleh pengacara perempuan secara konsisten juga bisa menjadi awal yang gemilang untuk membangun reputasi. Menjadi wanita karir dalam bidang ini nyatanya juga bisa menjadi sarana membela hak wanita, jika memang yang menjadi klien kita seorang wanita.

Tengok saja betapa gemilangnya karir Elza Syarief, salah satu pengacara wanita terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Sejumlah kasus besar yang menyita perhatian publik berhasil diselesaikan dengan apik oleh wanita berambut pendek yang satu ini.

4. Wanita Karir sebagai Entrepreneur

Kaum wanita yang tidak menempuh jenjang pendidikan formal yang tinggi atau tidak memiliki waktu yang cukup untuk berkarir di kantor bisa menjatuhkan pilihan pada profesi entrepreneur.

Rasanya tentu sangat menyenangkan ketika seorang ibu rumah tangga atau wanita lajang bisa menjalankan bisnis sesuai dengan minatnya. Masalah dan kesulitan yang dihadapi selama berbisnis tidak akan terasa menjadi halangan yang berarti untuk bertahan. Setelah berhasil mengembangkan bisnis secara kreatif hingga ke jenjang tertentu, maka penghasilan yang besar tidak lagi jadi sekedar mimpi yang hanya bisa dibayangkan.

Baca juga: Sri Mulyani ~ Sosok Wanita Indonesia yang Mengawal Kelancaran Bank Dunia

Sudah banyak sekali contoh-contoh wanita Indonesia yang sukses berkarir di bidang entrepreneur. Pilihan bidang bisnis yang ditekuni pun sangat beragam mulai dari #bisnis kuliner, bisnis kecantikan hingga bisnis kerajinan tangan yang mampu menembus pasar internasional.

Jadi, tidak ada alasan lagi untuk meragukan kemampuan wanita dalam melakoni berbagai profesi. Sifat alami wanita yang memiliki kemampuan multi-tasking membuat wanita bisa menjalankan karir yang sukses dan kehidupan pribadi yang bahagia secara bersamaan.



Sumber: Maxmanroe

Tuesday, 12 May 2015

Punya Karyawan Berjiwa Intrapreneur? Jangan Sia-siakan!


Siapa yang tak mengenal berbagai layanan seperti Gmail, tombol “like” pada #Facebook, hingga varian dari Sony Playstation? Berbagai produk, icon, dan layanan ini begitu lekat dengan kehidupan harian, bahkan beberapa orang mungkin akan kesulitan jika lepas dari fasilitas tersebut.

Meski telah menjadi bagian masyarakat modern, namun hanya sedikit yang mengetahui daftar nama-nama hebat yang berperan dibalik berbagai produk tersebut. Masyarakat tentu saja lebih mengenal sang CEO atau pendiri perusahaan yang berkali-kali muncul di layar kaca maupun melalui Wikipedia.

Orang-orang dibalik layar yang mungkin tak pernah Anda kenal inilah yang sebenarnya memberikan sumbangsih signifikan terhadap inovasi dari sebuah perusahaan besar. Mereka disebut sebagai intrapreneur – individu atau beberapa orang yang berstatus sebagai karyawan namun memiliki jiwa kewirausahaan.

Karyawan dengan jiwa intrapreneur memberikan sumbangsih cukup positif bagi sebuah perusahaan. Mengapa demikian? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini:

Artikel lain: Mindset Yang Harus Dimiliki oleh Seorang Entrepreneur

1. Menumbuhkan Inovasi

Intrapreneur membantu perusahaan melahirkan inovasi, mendorong penelitian pengembangan produk baru, serta bekerja meningkatkan produk maupun layanan. Dalam ekonomi global dimana teknologi memegang peranan penting, orang-orang seperti ini sangat diperlukan untuk memenangkan persaingan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

2. Mengembangkan Talenta

Sebuah perusahaan yang diisi oleh orang-orang berjiwa kewirausahaan lebih baik karena mereka tidak hanya memiliki kemampuan, namun mempunyai dedikasi serta dapat menjadi kolega yang baik.

Orang-orang seperti ini dapat memacu perkembangan talenta karyawan lain agar dapat berkomitmen terhadap proyek, produk, maupun layanan perusahaan. Anda bisa mengambil Paul Buchheit – kreator Gmail – yang mampu membangun tim solid dan meluncurkan layanan surat elektronik di tahun 2004 setelah sebelumnya melakukan pengembangan selama 3 tahun sebagai contoh nyata.

3. Menghemat Biaya Penelitian dan Pengembangan

Sebuah badan usaha yang memiliki karyawan berjiwa intrapreneur dapat memangkas biaya penelitian dan pengembangan produk baru. Silahkan mengucapkan selamat tinggal pada era dimana sebuah perusahaan harus mengikuti tata cara tradisional pengembangan produk, mulai dari review hingga proses pengembangan.

Karyawan Anda yang berjiwa intrepreneur ini bisa menggantikan seluruh hal tersebut karena memiliki kreativitas dan dedikasi berinovasi sangat hebat.

4. Mampu Membaca Peta Persaingan Lawan

Persaingan dalam dunia usaha seringkali membuat sebuah perusahaan was-was, sehingga mau membayar mahal pihak ketiga untuk membaca situasi dan memenangkan kompetisi. Langkah yang salam dunia industri disebut sebagai competitive intelligence ini dapat dilakukan dengan mudah jika memiliki karyawan berjiwa kewirausahaan karena mereka biasanya memiliki kemampuan untuk menganalisis kekurangan serta kelebihan pesaing.

Artikel lain: Saat Akan Memulai Bisnis, Karyawan Akan Dihadapkan Dgn Pilihan Ini

5. Mendorong Analisis Pasar

Karyawan berjiwa intrapreneur memiliki kecenderungan melakukan penelitian untuk menganalisa pasar sebelum menawarkan ide pada perusahaan. Hal ini dapat menjadi sebuah keuntungan karena perusahaan dapat langsung mengetahui kondisi terkini pasar dari analisa sang karyawan tanpa mengeluarkan biaya tambahan untuk mempekerjakan analis lain.

6. Meningkatkan Pendapatan

Perusahaan jelas diuntungkan jika memiliki karyawan berjiwa intrapreneur karena mereka mampu mendatangkan keuntungan secara maksimal. Hal ini tentu dipengaruhi kemampuan untuk menganalisa kebutuhan pasar serta memberikan servis inovatif yang bisa memenuhinya. Dengan demikian, konsumen tidak akan sungkan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan Anda.

7. Meningkatkan Atmosfir Kenyamanan Kerja

Semangat kerja karyawan pasti akan lebih baik jika mengetahui bahwa sumbangsih dan pemikiran mereka dihargai oleh perusahaan. Dengan demikian, mereka akan terpacu untuk memberikan yang lebih baik dan berkreasi demi kemajuan karyawan.

8. Mengembangkan Layanan dan Servis Perusahaan

Setiap perusahaan tentu ingin mengembangkan produk mereka sebagai salah satu layanan kepada konsumen. Seorang karyawan yang memiliki jiwa kewirausahaan pasti akan menampilkan ide kreatif yang dapat menarik minat konsumen baru atau membuat pelanggan tetap membeli kembali.

9. Menguntungkan Masyarakat

Intrapreneur memberikan dampak positif terhadap masyarakat karena inovasi mereka membantu memenuhi segala hal yang dibutuhkan. Sebagai balasannya, para karyawan ini akan mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari media dan publik. Hal ini juga berdampak positif pada perusahaan karena namanya semakin dikenal dan lekat dalam benak masyarakat.

Baca juga: Tantangan Ini Harus Dihadapi oleh Seorang Entrepreneur

Intrapreneur – secara umum – berpengaruh positif bagi perusahaan atas segala inovasi dan kreativitas yang disumbangkan bagi pengembangan produk dan layanan. Mereka juga berperan dalam masyarakat karena mampu menghadirkan segala hal yang dibutuhkan. Jadi, jangan pernah meremehkan intrapreneur ya.

Sunday, 10 May 2015

Tantangan Ini Harus Dihadapi oleh Seorang Entrepreneur


Beberapa tahun belakangan ini bisnis online sudah menjadi tren bisnis baru di masyarakat. Tak hanya pebisnis yang sudah mahir saja yang dapat menjalankan #bisnis online, namun hampir semua kalangan masyarakat lainnya seperti pelajar, mahasiswa atau ibu rumah tangga juga bisa menjalankan bisnis online. Menggunakan desktop atau gadget canggih dengan koneksi internet, maka bisnis online bisa segera dimulai dengan mudah dan praktis, tentu saja bila Anda tahu caranya.

Sayangnya, menjalankan bisnis online secara konsisten tak semudah yang kita bayangkan. Banyak tantangan dan pertimbangan yang harus dihadapi dan diputuskan secara bijak demi kemajuan bisnis online. Beberapa tantangan yang mungkin kita hadapi ketika memiliki bisnis online yaitu:

1. Tantangan Untuk Selalu Mengikuti Tren Terbaru

Hampir sama seperti bisnis real pada umumnya, mungkin kita berpikir untuk menyimpan persediaan banyak barang untuk memenuhi permintaa pelanggan. Padahal tak selamanya menyimpan stok berbagai jenis barang dapat menjamin kesuksesan bisnis online yang kita rintis, bahkan akan lebih baik bila kita memfokuskan diri pada produk yang lebih spefisik.

Mulailah untuk menjual produk yang sedang tren atau sedang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, jangan lupa untuk menentukan target pelanggan yang akan menjadi sasaran pemasaran kita.

2. Harus Memiliki Website Untuk Bisnis Online

Banyak pebisnis online yang tak mau direpotkan dengan urusan mengenai pembuatan dan pengelolaanwebsite untuk bisnis online. Padahal suatu bisnis online yang memiliki website akan memberikan kesan yang lebih profesional dan lebih terpercaya dibandingkan dengan bisnis yang hanya mengandalkan #media sosial, aplikasi chat atau nomor hp.

Bila kita memiliki website bisnis online, kita bisa mencantumkan form pemesanan produk melalui website tersebut. Sehingga kita tinggal menerima order dan melakukan proses transaksi jual beli. Tentu lebih praktis dan hemat waktu dibandingkan bila harus merespon setiap order melalui SMS atau aplikasi chat.

3. Memenuhi Ekspektasi Pelanggan

Pelanggan adalah pihak yang membantu bisnis online kita menjadi lebih maju dan sukses. Oleh sebab itu, jangan pernah meremehkan ekspektasi atau kritik yang diajukan oleh pelanggan. Jalinlah kedekatan yang komunikatif agar kita bisa mengetahui hal apa yang sebenarnya diharapkan pelanggan dari bisnis online kita.

4. Bersiap Untuk Persaingan Sehat

Meski tampak mudah untuk dimulai, menjalankan bisnis online harus dilakukan dengan strategi yang jitu agar kita bisa memenangkan persaingan dengan cara yang halal dan sehat. Jadi, mulailah untuk menunjukkan beragam keunggulan bisnis online milik kita dibandingkan dengan kompetitor sejenis. Keunggulan tersebut secara tak langsung akan membuat para pelanggan akan memberikan kepercayaan dan loyalitasnya pada kita.

5. Belajar Mempertahankan Pelanggan

Mempertahankan lebih sulit daripada meraihnya

Ungkapan tersebut tentu harus dipahami betul oleh para pelaku bisnis online. Pelanggan mungkin tertarik untuk membeli pertama kalinya karena ada keunggulan, diskon atau produk yang menarik perhatian mereka. Namun tentu harus ada alasan lainnya bagi mereka untuk kembali membeli dari bisnis online kita secara terus menerus. Lakukanlah beragam inovasi agar para pelanggan tak pernah bosan dengan kejutan yang kita tawarkan.

6. Memilih SDM Juga Jadi Tantangan

Saat bisnis online yang kita rintis sudah mulai berkembang dan menjadi besar, merekrut SDM yang handal tentu menjadi keharusan. Jadi, kita juga harus merekrut SDM yang berkualitas, dapat diandalkan dan memiliki visi misi yang sama dengan kita. Tak pernah ada ruginya menjalin hubungan yang baik dan akrab dengan para pekerja kita karena secara tak langsung mereka juga menjadi ujung tombak yang turut menyukseskan bisnis online yang kita bangun.

7. Membangun Hubungan yang Positif

Walaupun hanya menjalankan bisnis online dan tak pernah bertatap muka langsung dengan para pelanggan, tak ada salahnya menyapa para pelanggan atau membuat grup yang berisi para pelanggan setia kita. Jangan hanya memberikan informasi seputar produk-produk bisnis online, karena kita juga harus menyajikan informasi menarik yang bisa mengakrabkan kita dengan para pelanggan bisnis online.

Meski banyak tantangan yang akan dihadapi seorang entrepreneur saat mengelola bisnis online, ingatlah selalu bahwa tak ada kesuksesan yang diraih tanpa tantangan dan kerja keras. Belajarlah untuk selalu tekun dan cermat dalam menghadapi setiap tantangan dalam perjalanan bisnis online yang kita rintis.

Saturday, 9 May 2015

Saat Akan Memulai Bisnis, Karyawan Akan Dihadapkan Dgn Pilihan Ini


Sebenarnya ada banyak sekali karyawan atau pegawai kantoran yang memiliki jiwa entrepreneurship di dalam dirinya. Mungkin termasuk Anda yang sedang membaca artikel ini. Walaupun saat ini Anda terlihat sangat enjoy dengan pekerjaan di kantor, di dalam diri para pegawai kantoran berjiwa entrepreneurship pasti bergejolak rasa ingin membangun bisnis sendiri. Bahkan seringkali gejolak ini membuat Anda merasa tidak nyaman bekerja di kantor, right?

Bagaimana cara menghadapi gejolak rasa ingin berbisnis yang semakin hari semakin menjadi-jadi? Satu-satunya cara adalah dengan memulai bisnis yang Anda inginkan, hanya itu caranya. Namun, memutuskan untuk resign dan mulai berbisnis bukanlah sebuah keputusan yang mudah bukan? Situasi dan kondisi seseorang sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan, begitu juga dengan karakter seseorang.

Beberapa orang mungkin memilih untuk langsung resign dari pekerjaan mereka di kantor, sementara yang lainnya lebih memilih untuk mencari jalan aman dengan merencanakan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan. Apapun pilihan yang akan diambil, kita harus sadar bahwa membangun sebuah usaha tidak akan selalu mulus, kita harus siap dengan segala tantangannya.


Berikut ini adalah beberapa pilihan yang sering dihadapkan kepada para karyawan kantoran yang memiliki jiwa entrepreneurship:

1. Bakar Kapal-nya Gan

Apapun yang terjadi, si karyawan memilih untuk langsung keluar dari pekerjaannya di kantor dan membangun bisnis sendiri. Bagi orang-orang yang memilih opsi ini, tidak ada kata gagal dalam pikiran mereka. Dalam pikirannya, dia harus berhasil, bagaimanapun caranya, HARUS!

Namun, jika Anda ingin memilih opsi ‘bakar kapal’ sebaiknya Anda harus memiliki tabungan terlebih dahulu. Jumlah tabungan Anda setidaknya bisa meng-cover biaya hidup selama 1 – 3 tahun ke depan. Jadi, bila bisnis Anda tidak berjalan dengan baik, Anda masih bisa tetap bertahan.

Sebaiknya jangan memilih opsi ini bila Anda memang belum memiliki tabungan yang cukup. Terlalu memaksakan diri tanpa ada pertimbangan dan tanpa persiapan akan membuat peluang untuk berhasil semakin kecil. Apalagi bila saat ini Anda memiliki tanggungan hidup, misalnya keluarga.

2. Injak Dua Kapal Gan

Pada opsi ini, Anda tetap bekerja sebagai karyawan kantoran sambil menjalankan usaha dibantu istri atau saudara. Jadi, boleh dibilang bisnis ini adalah bisnis sampingan, ketika Anda sedang berada di kantor maka yang menjalankannya adalah istri atau saudara Anda, dan Anda bisa terjun langsung menjalankan usaha tersebut hanya di luar jam kerja saja.

Sepertinya cara ini terlihat cukup bagus, karena Anda bisa mendapatkan penghasilan dari dua tempat, yaitu dari kantor dan dari bisnis Anda tersebut. Sayangnya opsi ‘Injak Dua Kapal’ tidak akan maksimal, baik itu untuk bisnis maupun pekerjaan Anda di kantor.

Jujur saja, ketika kita membangun sebuah bisnis sambil bekerja kantoran, pasti konsentrasi kita akan terpecah. Dan biasanya orang akan lebih mengutamakan bisnis pribadi ketimbang pekerjaan mereka di kantor. Pada saat itulah akan terjadi masalah, misalnya Anda ‘korupsi waktu’ dengan meninggalkan pekerjaan untuk urusan bisnis, atau produktivitas kerja Anda menurun drastis karena konsentrasi sudah teralih pada urusan usaha Anda.


3. Cuti Tanpa Digaji Gan

Memang tidak semua perusahaan memperbolehkan karyawan mereka untuk cuti selama 1 – 6 bulan. Namun ada beberapa perusahaan dan instansi pemerintah yang memperbolehkan pegawai mereka untuk cuti selama itu. Nah jika perusahaan tempat Anda bekerja memperbolehkan untuk cuti tanpa digaji selama 1 – 6 bulan, maka kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan membangun sebuah bisnis.

Tidak semua model bisnis bisa terlihat potensinya setelah berjalan 1 – 6 bulan, karena itu akan lebih baik bila kita memilih bisnis yang bisa terlihat potensinya dalam waktu cepat. Salah satu model bisnis yang mudah dipredikis perkembangannya adalah bisnis makanan. Selama masa cuti Anda yang cukup singkat itu, fokuslah berbisnis. Lihat potensi bisnis Anda tersebut, dan saat Anda sudah yakin dengan potensi bisnis yang dijalankan, Anda bisa mengundurkan diri dari pekerjaan di kantor.

4. Membeli Waralaba (Franchise) Gan

Sekarang ini ada banyak sekali bisnis waralaba yang harganya cukup terjangkau. Anda bisa memilih waralaba yang berjalan cukup lama (setidaknya 4 tahun) dan punya potensi bisnis jangka panjang. Bisnis ini bisa dijalankan seperti bisnis sampingan. Saat Anda berada di kantor sebagai karyawan, bisnis Anda tetap bisa berjalan dibantu oleh pegawai Anda. Silahkan melihat beberapa pilihan #bisnis waralaba di website ini.

Ada banyak sekali profesional yang sukses menjalankan bisnis waralaba, mulai dari karyawan swasta, guru, direktur, dan profesi lainnya, bahkan ada juga mahasiswa yang meraup untung dari model bisnis ini. Namun, untuk menjalankan bisnis waralaba yang dijalankan oleh karyawan Anda bukanlah perkara sepele. Kita membutuhkan seorang karyawan yang benar-benar bisa dipercaya dan bisa diandalkan, baik dari segi operasional usaha hingga masalah keuangan karena tidak sedikit juga pengusaha franchise yang ditipu oleh karyawannya sendiri.

Kesimpulan;

Dulu sewaktu saya masih bekerja kantoran, saya memilih opsi 2 – ‘Injak Dua Kapal’. Ini saya lakukan berdasarkan pertimbangan terlebih dahulu. Kekurangan modal materiil dan belum punya tabungan untuk biaya hidup adalah alasan saya untuk memilih opsi 2. Menjalankan dua pekerjaan itu memang sangat sulit, tapi beruntung saya punya kesempatan baik untuk menjalankan usaha sendiri sambil bekerja kantoran. Setelah bisnis saya berjalan dengan baik akhirnya saya memutuskan untuk resign dari kantor.

Dari empat pilihan cara memulai bisnis bagi seorang karyawan yang disebutkan di atas, pasti ada salah satu yang paling sesuai dengan Anda. Tentukanlah pilihan Anda dengan bijak, dan lakukanlah pilihan tersebut dengan sebaik-baiknya. Semoga sukses!

Friday, 8 May 2015

Mindset Yang Harus Dimiliki oleh Seorang Entrepreneur


Sebenarnya menjadi seorang pekerja kantoran memang cukup nyaman, karena gaji bulanan akan membuat kita merasa aman dan terhindar dari kendala keuangan. Namun, rutinitas yang membosankan tentu harus dijalankan setiap hari untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang karyawan. Nah, agar tak terjebak dengan zona nyaman ala pekerja, mulailah mengumpulkan modal dan rencanakan alih profesi sebagai entrepreneur.

Entrepreneur tentunya memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar daripada pekerja biasa. Kita harus menempa mental untuk menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, disiplin dan inovatif. Buang jauh-jauh mental pekerja bila kita ingin menjadi entrepreneur yang sukses. Mental seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur?

1. Kita Bertanggung Jawab Untuk Segala Situasi dan Keputusan yang Diambil

Entrepreneur adalah sosok luar biasa yang punya kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang tadinya tak ada menjadi ada. Dulu saat jadi seorang pekerja, mungkn kita tinggal menjalankan semua tugas tanpa harus pusing berpikir baik buruknya kontribusi tugas tersebut untuk perusahaan. Mindset ini tentunya harus diubah, karena seorang entrepreneur tak hanya bertanggung jawab untuk kesejahteraan dirinya sendiri, tapi juga harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan usahanya atau bahkan kesejahteraan tim usaha.

2. Visi Jangka Pendek dan Jangka Panjang Berjalan Seiringan

Seorang pekerja biasanya fokus kepada hal-hal yang bersifat jangka pendek saja. Namun entrepreneur harus membangun visi jangka pendek dan visi jangka panjang kemudian menjalankannya secara bersamaan. Jangan pernah bermalas-malasan untuk mewujudkan setiap visi dan ide brilian yang sudah terlintas di benak kita selama ini.

3. Jadikan “Ketidaknyamanan” Sebagai Zona Nyaman

Entrepreneur selalu dituntut untuk berpikir “out of the box”. Segala ide-ide baru yang liar serta keinginan untuk mewujudkannya harus dijalankan secara terencana agar bisa mendatangkan keuntungan dan reputasi yang baik bagi bisnis yang sedang dibangun. Keluarlah dari zona nyaman seorang pekerja, dan jadikan ketidaknyamanan sebagai bagian dari proses pembelajaran.

4. Belajar adalah Perjalanan Tanpa Henti

Keterampilan spesifik biasanya dibutuhkan seorang pekerja untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya. Namun memilih menjadi seorang entrepreneur berarti memutuskan untuk melakukan proses pembelajaran seumur hidup. Karena sebuah bisnis tak dapat meraih tanpa proses pembelajaran yang dilakukan secara berkesinambungan. Belajar dari banyak hal akan membuat kita lebih aware terhadap perubahan situasi yang terjadi secara signifikan.

5. Pribadi yang Objektif dan Mencintai Usaha yang Dibangun

Kadangkala seorang pekerja harus berupaya menyelesaikan semua pekerjaan yang tidak ia sukai. Tapi saat seorang pekerja sudah bertransformasi sebagai entrepreneur, berarti entrepreneur tersebut sudah memilih bidang yang akan ia cintai. Lakukan segala cara yang objektif dan masuk akal untuk mulai memajukan bisnis yang dibangun dari nol.

6. Melanggar Aturan Bukanlah Hal Tabu Bagi Entrepreneur

Melanggar aturan kala bekerja dengan perusahaan lain bisa berujung pada pemecatan, tapi tidak demikian halnya dengan seorang entrepreneur. Mendobrak aturan dan kebiasaan-kebiasaan konvensional berarti mencari cara baru untuk memajukan bisnis secara positif. Menjadi eksentrik untuk mencapai kesuksesan ternyata sah-sah saja, selama hal tersebut halal dan tidak mengganggu hak serta kepentingan orang lain.

7. Dedikasikan Waktu yang Tak Terbatas

Eight to five, begitulah kira-kira jam kerja yang harus dipatuhi oleh pekerja. Menjadi entrepreneur berarti mengorbankan kebahagiaan ketika melihat angka 5 di jam tangan. Karena seorang entrepreneur membutuhkan waktu yang tak terbatas untuk membangun kesuksesan suatu bisnis. Carilah berbagai inovasi dalam keadaan yang rileks dan santai agar kita tak merasa terbebani dengan waktu yang sedang kita gunakan.

8. Mulai Dari Sekarang!

Banyak orang yang bingung kapan waktu yang tepat untuk keluar dari zona nyaman dan mulai bertransformasi jadi entrepreneur. Kuncinya hanya satu, yakni memulainya dari sekarang. Bila kita masih terikat pekerjaan dengan perusahaan, kita bisa merintis bisnis dengan bantuan keluarga dan orang-orang terdekat.

Tak ada entrepreneur yang langsung sukses ketika merintis bisnis. Semangat untuk maju dan dedikasi yang besar akan membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih positif. Kita tinggal meyakinkan diri sendiri untuk memilih dan menjalankan bisnis sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki.


It’s not about ideas. It’s about making ideas happen


sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com