Bagaimana cara menghadapi gejolak rasa ingin berbisnis yang semakin hari semakin menjadi-jadi? Satu-satunya cara adalah dengan memulai bisnis yang Anda inginkan, hanya itu caranya. Namun, memutuskan untuk resign dan mulai berbisnis bukanlah sebuah keputusan yang mudah bukan? Situasi dan kondisi seseorang sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan, begitu juga dengan karakter seseorang.
Beberapa orang mungkin memilih untuk langsung resign dari pekerjaan mereka di kantor, sementara yang lainnya lebih memilih untuk mencari jalan aman dengan merencanakan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan. Apapun pilihan yang akan diambil, kita harus sadar bahwa membangun sebuah usaha tidak akan selalu mulus, kita harus siap dengan segala tantangannya.
Berikut ini adalah beberapa pilihan yang sering dihadapkan kepada para karyawan kantoran yang memiliki jiwa entrepreneurship:
1. Bakar Kapal-nya Gan
Apapun yang terjadi, si karyawan memilih untuk langsung keluar dari pekerjaannya di kantor dan membangun bisnis sendiri. Bagi orang-orang yang memilih opsi ini, tidak ada kata gagal dalam pikiran mereka. Dalam pikirannya, dia harus berhasil, bagaimanapun caranya, HARUS!
Namun, jika Anda ingin memilih opsi ‘bakar kapal’ sebaiknya Anda harus memiliki tabungan terlebih dahulu. Jumlah tabungan Anda setidaknya bisa meng-cover biaya hidup selama 1 – 3 tahun ke depan. Jadi, bila bisnis Anda tidak berjalan dengan baik, Anda masih bisa tetap bertahan.
Sebaiknya jangan memilih opsi ini bila Anda memang belum memiliki tabungan yang cukup. Terlalu memaksakan diri tanpa ada pertimbangan dan tanpa persiapan akan membuat peluang untuk berhasil semakin kecil. Apalagi bila saat ini Anda memiliki tanggungan hidup, misalnya keluarga.
2. Injak Dua Kapal Gan
Pada opsi ini, Anda tetap bekerja sebagai karyawan kantoran sambil menjalankan usaha dibantu istri atau saudara. Jadi, boleh dibilang bisnis ini adalah bisnis sampingan, ketika Anda sedang berada di kantor maka yang menjalankannya adalah istri atau saudara Anda, dan Anda bisa terjun langsung menjalankan usaha tersebut hanya di luar jam kerja saja.
Sepertinya cara ini terlihat cukup bagus, karena Anda bisa mendapatkan penghasilan dari dua tempat, yaitu dari kantor dan dari bisnis Anda tersebut. Sayangnya opsi ‘Injak Dua Kapal’ tidak akan maksimal, baik itu untuk bisnis maupun pekerjaan Anda di kantor.
Jujur saja, ketika kita membangun sebuah bisnis sambil bekerja kantoran, pasti konsentrasi kita akan terpecah. Dan biasanya orang akan lebih mengutamakan bisnis pribadi ketimbang pekerjaan mereka di kantor. Pada saat itulah akan terjadi masalah, misalnya Anda ‘korupsi waktu’ dengan meninggalkan pekerjaan untuk urusan bisnis, atau produktivitas kerja Anda menurun drastis karena konsentrasi sudah teralih pada urusan usaha Anda.
3. Cuti Tanpa Digaji Gan
Memang tidak semua perusahaan memperbolehkan karyawan mereka untuk cuti selama 1 – 6 bulan. Namun ada beberapa perusahaan dan instansi pemerintah yang memperbolehkan pegawai mereka untuk cuti selama itu. Nah jika perusahaan tempat Anda bekerja memperbolehkan untuk cuti tanpa digaji selama 1 – 6 bulan, maka kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan membangun sebuah bisnis.
Tidak semua model bisnis bisa terlihat potensinya setelah berjalan 1 – 6 bulan, karena itu akan lebih baik bila kita memilih bisnis yang bisa terlihat potensinya dalam waktu cepat. Salah satu model bisnis yang mudah dipredikis perkembangannya adalah bisnis makanan. Selama masa cuti Anda yang cukup singkat itu, fokuslah berbisnis. Lihat potensi bisnis Anda tersebut, dan saat Anda sudah yakin dengan potensi bisnis yang dijalankan, Anda bisa mengundurkan diri dari pekerjaan di kantor.
4. Membeli Waralaba (Franchise) Gan
Sekarang ini ada banyak sekali bisnis waralaba yang harganya cukup terjangkau. Anda bisa memilih waralaba yang berjalan cukup lama (setidaknya 4 tahun) dan punya potensi bisnis jangka panjang. Bisnis ini bisa dijalankan seperti bisnis sampingan. Saat Anda berada di kantor sebagai karyawan, bisnis Anda tetap bisa berjalan dibantu oleh pegawai Anda. Silahkan melihat beberapa pilihan #bisnis waralaba di website ini.
Ada banyak sekali profesional yang sukses menjalankan bisnis waralaba, mulai dari karyawan swasta, guru, direktur, dan profesi lainnya, bahkan ada juga mahasiswa yang meraup untung dari model bisnis ini. Namun, untuk menjalankan bisnis waralaba yang dijalankan oleh karyawan Anda bukanlah perkara sepele. Kita membutuhkan seorang karyawan yang benar-benar bisa dipercaya dan bisa diandalkan, baik dari segi operasional usaha hingga masalah keuangan karena tidak sedikit juga pengusaha franchise yang ditipu oleh karyawannya sendiri.
Kesimpulan;
Dulu sewaktu saya masih bekerja kantoran, saya memilih opsi 2 – ‘Injak Dua Kapal’. Ini saya lakukan berdasarkan pertimbangan terlebih dahulu. Kekurangan modal materiil dan belum punya tabungan untuk biaya hidup adalah alasan saya untuk memilih opsi 2. Menjalankan dua pekerjaan itu memang sangat sulit, tapi beruntung saya punya kesempatan baik untuk menjalankan usaha sendiri sambil bekerja kantoran. Setelah bisnis saya berjalan dengan baik akhirnya saya memutuskan untuk resign dari kantor.
Dari empat pilihan cara memulai bisnis bagi seorang karyawan yang disebutkan di atas, pasti ada salah satu yang paling sesuai dengan Anda. Tentukanlah pilihan Anda dengan bijak, dan lakukanlah pilihan tersebut dengan sebaik-baiknya. Semoga sukses!