Friday 8 May 2015

Mindset Yang Harus Dimiliki oleh Seorang Entrepreneur


Sebenarnya menjadi seorang pekerja kantoran memang cukup nyaman, karena gaji bulanan akan membuat kita merasa aman dan terhindar dari kendala keuangan. Namun, rutinitas yang membosankan tentu harus dijalankan setiap hari untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang karyawan. Nah, agar tak terjebak dengan zona nyaman ala pekerja, mulailah mengumpulkan modal dan rencanakan alih profesi sebagai entrepreneur.

Entrepreneur tentunya memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar daripada pekerja biasa. Kita harus menempa mental untuk menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, disiplin dan inovatif. Buang jauh-jauh mental pekerja bila kita ingin menjadi entrepreneur yang sukses. Mental seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur?

1. Kita Bertanggung Jawab Untuk Segala Situasi dan Keputusan yang Diambil

Entrepreneur adalah sosok luar biasa yang punya kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang tadinya tak ada menjadi ada. Dulu saat jadi seorang pekerja, mungkn kita tinggal menjalankan semua tugas tanpa harus pusing berpikir baik buruknya kontribusi tugas tersebut untuk perusahaan. Mindset ini tentunya harus diubah, karena seorang entrepreneur tak hanya bertanggung jawab untuk kesejahteraan dirinya sendiri, tapi juga harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan usahanya atau bahkan kesejahteraan tim usaha.

2. Visi Jangka Pendek dan Jangka Panjang Berjalan Seiringan

Seorang pekerja biasanya fokus kepada hal-hal yang bersifat jangka pendek saja. Namun entrepreneur harus membangun visi jangka pendek dan visi jangka panjang kemudian menjalankannya secara bersamaan. Jangan pernah bermalas-malasan untuk mewujudkan setiap visi dan ide brilian yang sudah terlintas di benak kita selama ini.

3. Jadikan “Ketidaknyamanan” Sebagai Zona Nyaman

Entrepreneur selalu dituntut untuk berpikir “out of the box”. Segala ide-ide baru yang liar serta keinginan untuk mewujudkannya harus dijalankan secara terencana agar bisa mendatangkan keuntungan dan reputasi yang baik bagi bisnis yang sedang dibangun. Keluarlah dari zona nyaman seorang pekerja, dan jadikan ketidaknyamanan sebagai bagian dari proses pembelajaran.

4. Belajar adalah Perjalanan Tanpa Henti

Keterampilan spesifik biasanya dibutuhkan seorang pekerja untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya. Namun memilih menjadi seorang entrepreneur berarti memutuskan untuk melakukan proses pembelajaran seumur hidup. Karena sebuah bisnis tak dapat meraih tanpa proses pembelajaran yang dilakukan secara berkesinambungan. Belajar dari banyak hal akan membuat kita lebih aware terhadap perubahan situasi yang terjadi secara signifikan.

5. Pribadi yang Objektif dan Mencintai Usaha yang Dibangun

Kadangkala seorang pekerja harus berupaya menyelesaikan semua pekerjaan yang tidak ia sukai. Tapi saat seorang pekerja sudah bertransformasi sebagai entrepreneur, berarti entrepreneur tersebut sudah memilih bidang yang akan ia cintai. Lakukan segala cara yang objektif dan masuk akal untuk mulai memajukan bisnis yang dibangun dari nol.

6. Melanggar Aturan Bukanlah Hal Tabu Bagi Entrepreneur

Melanggar aturan kala bekerja dengan perusahaan lain bisa berujung pada pemecatan, tapi tidak demikian halnya dengan seorang entrepreneur. Mendobrak aturan dan kebiasaan-kebiasaan konvensional berarti mencari cara baru untuk memajukan bisnis secara positif. Menjadi eksentrik untuk mencapai kesuksesan ternyata sah-sah saja, selama hal tersebut halal dan tidak mengganggu hak serta kepentingan orang lain.

7. Dedikasikan Waktu yang Tak Terbatas

Eight to five, begitulah kira-kira jam kerja yang harus dipatuhi oleh pekerja. Menjadi entrepreneur berarti mengorbankan kebahagiaan ketika melihat angka 5 di jam tangan. Karena seorang entrepreneur membutuhkan waktu yang tak terbatas untuk membangun kesuksesan suatu bisnis. Carilah berbagai inovasi dalam keadaan yang rileks dan santai agar kita tak merasa terbebani dengan waktu yang sedang kita gunakan.

8. Mulai Dari Sekarang!

Banyak orang yang bingung kapan waktu yang tepat untuk keluar dari zona nyaman dan mulai bertransformasi jadi entrepreneur. Kuncinya hanya satu, yakni memulainya dari sekarang. Bila kita masih terikat pekerjaan dengan perusahaan, kita bisa merintis bisnis dengan bantuan keluarga dan orang-orang terdekat.

Tak ada entrepreneur yang langsung sukses ketika merintis bisnis. Semangat untuk maju dan dedikasi yang besar akan membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih positif. Kita tinggal meyakinkan diri sendiri untuk memilih dan menjalankan bisnis sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki.


It’s not about ideas. It’s about making ideas happen


Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com