Wednesday 17 June 2015

5 Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Buku Alibaba’s World

Buku Alibaba’s World karangan Porter Erisman merupakan bacaan yang bagus bagi Anda yang tertarik tentang bagaimana raksasa e-commerce asal China ini bertumbuh dari sebuahstartup menjadi sebuah perusahaan global. Dan seperti yang saya sebutkan sebelumnya, buku ini juga mengandung banyak pelajaran-pelajaran berharga yang bisa diimplementasikan oleh para startup. Berikut adalah beberapa pelajaran berharga yang bisa dipetik dari buku ini:

Jangan biarkan kegagalan menghentikan langkah Anda

Mungkin semua orang tahu Alibaba, raksasa e-commerce sukses yang didirikan oleh Jack Ma. Akan tetapi tidak banyak orang tahu tentang ChinaPages, startup garapan Jack Ma yang gagal sebelum akhirnya ia memiliki ide untuk mendirikan Alibaba. Dan mungkin juga tidak banyak orang yang tahu bahwa Alibaba sempat beberapa kali gagal memasuki ranah mesin pencari.
Intinya adalah bahwa orang hebat, dan bahkan perusahaan besar, pasti pernah mengalami kegagalan. Jack Ma telah banyak menuai kesuksesan di berbagai bidang, tapi ia juga telah mengalami banyak kegagalan. Apakah Anda tahu bahwa Jack pernah gagal mengikuti ujian nasional dua kali? Dalam menjalankan startup, Anda mungkin akan dihadapkan pada kegagalan. Akan tetapi apabila Anda ingin sukses dalam jangka panjang, Anda harus percaya — seperti apa yang dilakukan Jack — bahwa mimpi Anda bisa menjadi nyata.

Bersiap untuk yang terburuk, meski masih dalam kondisi baik

Pada tahun 2000, Alibaba tidak membutuhkan uang tambahan. Mereka sudah mendapatkan pendanaan, dan saham perusahaan internet saat itu sedang memuncak. Akan tetapi Jack Ma tetap memutuskan untuk melakukan penggalangan dana dari Softbank, untuk memastikan perusahaan yang ia dirikan tetap terlindungi. Beberapa bulan berikutnya, era Internet Bubble muncul dan pendanaan untuk startup semakin mengering. Apabila Jack Ma tidak melakukan penggalangan dana, Alibaba mungkin tidak bisa bertahan.
Tentu saja, itu tidak berarti startup bisa asal menerima investasi yang ditawarkan kepada mereka. Namun jika ingin startup Anda aman, bersiap lah menghadapi masa depan dengan asumsi bahwa pasar bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk saat ini, memperoleh pendanaan di China bisa dibilang cukup mudah. Tapi beberapa tahun ke depan mungkin akan berbeda.

Gunakan kelebihan kompetitor sebagai kelemahan

Saat pertama kali Alibaba dan Taobao menyatakan “perang” dengan eBay, tidak ada alasan untuk perusahaan asal China ini bisa menyaingi pasar mereka. Akan tetapi dengan memanfaatkan PR, Alibaba berhasil memanfaatkan marketing gratis menggunakan sumber daya dari eBay. Setiap eBay berbicara tentang bagaimana perusahaan tersebut akan mengalahkan Alibaba dan Taobao, secara tidak langsung nama Alibaba semakin dikenal.
Tentu saja hal ini juga diikuti dengan peningkatan kualitas dan produk yang lebih baik dibandingkan kompetitor — merek yang terkenal tidak akan cukup apabila produk Anda tidak bisa bersaing. Namun jika, seperti Alibaba pada saat itu, perusahaan Anda masih kecil dan memiliki produk yang bagus tapi memiliki merek yang kurang terkenal, semua strategi publikasi bisa diterapkan. Apabila Anda bisa membuat kompetitor terberat membicarakan tentang startup Anda — bahkan apabila mereka menjelaskan bagaimana strategi mereka — Anda bisa memanfaatkan kekuatan sumber daya marketing dan PR mereka untuk keuntungan Anda sendiri.

Pilihlah orang yang cocok dengan budaya perusahaan, bukan hanya karena CV

Jack Ma sering mengatakan bahwa orang yang membuat Alibaba bukanlah orang pintar. Ia tentunya hanya bercanda, tapi ada satu fakta menarik dari pernyataan tersebut. Jack sendiri merupakan guru bahasa Inggris dengan latar belakang yang minim untuk bisa menjadi CEO perusahaan teknologi. Banyak co-founder Alibaba lain juga berasal dari latar belakang yang sama.
Pada tahap awal, Jack membuat kesalahan dengan merekrut banyak manajer baru dengan CV yang mentereng dan latar pendidikan tinggi. Orang-orang tersebut terlihat bagus di atas kertas, ungkap Porter, tapi alhasil mereka tidak bisa bekerja dengan baik. Saat mereka dikeluarkan dan Alibaba kembali di bawah kendali tim lama, segala sesuatunya berjalan dengan lancar meski di atas kertas mereka memiliki kualifikasi yang lebih rendah.
Saat merekrut seseorang, pastikan orang tersebut cocok dengan budaya perusahaan Anda. Khususnya startup tahap awal, budaya merupakan hal paling penting. Sebaliknya, kandidat yang berpotensi tapi tidak cocok dengan budaya, malah akan merusak perusahaan Anda. Memilih orang yang berkualitas juga penting, akan tetapi lulusan sekolah lokal yang bisa bekerja sama dalam tim akan jauh lebih baik daripada lulusan perguruan tinggi terkenal tapi tidak pernah menyetujui bagaimana perusahaan dioperasikan.

Berbagi kekayaan

Seperti semua startup, Alibaba berasal dari perusahaan kecil. Akan tetapi saat mereka bersiap untuk melakukan IPO Alibaba.com pada tahun 2007, Porter menceritakan bahwa perusahaan ini harus menyewa sebuah ruangan yang luas sehingga semua pegawai pemilik saham bisa masuk dalam satu ruangan. Jack Ma sangat murah hati memberikan saham perusahaan karena ia paham bahwa jika pegawai berjuang untuk saham mereka, maka mereka akan bekerja lebih keras. Dan setelah perusahaan sukses, maka semua pekerja mereka akan menjadi kaya raya. Kemurahan hati Jack Ma terhadap pembagian saham telah membuat ia menjadi jauh lebih kaya, bukan sebaliknya.
Mudah-mudahan Anda memiliki tim yang percaya dengan apa yang perusahaan Anda lakukan, tapi jujur lah — memberi saham kepada pegawai bukanlah masalah besar. Dan karena bekerja di sebuah startup terkadang memerlukan waktu kerja yang lebih banyak dengan bayaran di bawah rata-rata, memberi mereka saham bisa menjadi salah satu cara untuk mempertahankan talenta dan menjaga agar semua orang tetap termotivasi.
(Diterjemahkan oleh Ketut Krisna Wijaya dan diedit oleh Lina Noviandari)

 Sumber: id.techinasia.com
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com