Tuesday 28 July 2015

SAHAM GOOGLE CETAK REKOR, HARTA 2 PENDIRINYA NAIK RP 52 T DALAM SEHARI

Jakarta (detikfinance) -Berkat kinerjanya yang kinclong di kuartal II-2015, harga saham Google melonjak 16,26% menjadi US$ 699,61 per lembar. Ini merupakan kenaikan terbesar saham Google dalam sehari.

Kenaikan ini membuat harta kedua pendiri Google, yaitu Larry Page dan Sergey Brin langsung bertambah masing-masing US$ 4 miliar atau sekitar Rp 52 triliun, dalam sehari.

Dilansir dari Forbes, Sabtu (18/7/2015), harta Larry Page naik US$ 4 miliar menjadi US$ 35,6 miliar atau sekitar Rp 426,8 triliun. Sementara harta Sergey Brin naik dengan jumlah yang sama, menjadi US$ 35 miliar atau sekitar Rp 455 triliun.

Tak hanya itu, harta Executive Chairman Google, Eric Schmidt juga naik US$ 840 juta menjadi US$ 10,4 miliar, atau sekitar Rp 135,2 triliun.

Seperti diketahui, melonjaknya harga saham Google terjadi, karena Google telah melaporkan laba US$ 3,93 miliar, atau sekitar Rp 51 triliun. Keuntungan Google sepanjang 3 bulan (April-Juni) 2015 ini naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kondisi ini membuat nilai pasar (market value) Google saat ini US$ 400 miliar atau sekitar Rp 5.200 triliun.

Google terlahir di 4 September 1998, dua tahun setelah idenya muncul di kepala Larry Page. Dia langsung mengangkat diri sendiri menjadi CEO Google, sedangkan teman karibnya Sergey Brin disebut sebagai rekan pendiri Google atau istilahnya dalam bahasa Inggris co founder.

Status co founder itu biasanya terlupakan oleh sejarah. Sebut saja Facebook, orang pasti jauh lebih mengenal Mark Zuckerberg ketimbang beberapa pendiri lainnya. Tapi lain ceritanya dengan Sergey Brin.

Page dan Brin bertemu kala sama-sama kuliah di Stanford University. Brin karakternya terbuka dan energik. Sehingga bagi Google, Brin menjadi pelengkap Page yang lebih introvert. Brin-lah yang menjalin relasi antara Google dengan perusahaan lain.

Google memang ide awalnya berasal dari Page yang dibantu kemudian oleh Brin. Mereka berhasil memperoleh pendanaan senilai US$ 1 juta dari dari teman dan keluarga, yang percaya Google akan sukses. Google pun didirikan, kantor awalnya di sebuah garasi.
Februari 1999, startup itu tumbuh pesat. Page pun memindahkan kantornya dari garasi di sebuah kantor baru di Palo Alto, California. Tujuh bulan kemudian, mereka pindah kantor lagi ke Mountain View seiring pertumbuhan bisnis Google.

Pada paruh pertama 1999, popularitas Google melesat. Situasi ini membuat Google membutuhkan pendanaan baru untuk berinvestasi di server maupun sumber daya manusia. Meskipun pada saat itu, Google belum menghasilkan uang.

Page dan Brin pun mulai mencari investor baru. Namun Page punya persyaratan, dia dan Brin akan mempertahankan sebagian besar voting stock serta tetap mengontrol penuh Google. Investor setuju, tapi mereka juga punya persyaratan, Page harus turun dari posisi CEO. Dia dianggap belum berpengalaman.

Dengan berat hati, Page setuju dan investasi besar pun berdatangan ke Google. Sejatinya, Page punya sifat suka mengendalikan. Sejak zaman kuliah, teman-temannya mengatakan dia paranoid dan suka mengontrol, dia harus memastikan semuanya dikerjakan dengan tepat dan benar.

Page pun merasa berat harus melepas posisi CEO, karena ia merasa mampu memimpin Google dengan bantuan Brin. Tapi akhirnya Page sadar Google butuh CEO yang sudah berpengalaman dan berstatus kelas dunia, agar terus berkembang. Mereka pun mulai mencari kandidat. Akhirnya yang terpilih adalah Eric Schmidt, mantan CEO Novell.

Schmidt menjadi chairman Google di Maret 2001 dan menjabat CEO bulan Agustus. Rupanya keputusan itu sangat tepat. Schmidt berhasil memimpin Google menjadi perusahaan yang jauh lebih besar dan akhirnya melantai di bursa saham pada Agustus 2004. Jadilah Page dan Brin milarder.


Tuesday 21 July 2015

IKLAN DIGITAL DI INDONESIA TEMBUS USD 1,4 MILIAR


Jakarta - Pasar iklan digital di Indonesia akan meningkat pesat dari USD 12 juta menjadi USD 1,4 miliar. Ini menjadikan Indonesia menduduki posisi 12 di tahun 2018, atau naik 9 posisi dari nomor 21 di 2013 lalu.
Ini merupakan data riset dari eMarketer. Indonesia turut memberikan kontribusi besar dalam pengeluaran iklan digital secara global yang diproyeksi akan melampaui USD 100 miliar di tahun 2016.
Peningkatan ini juga didorong kenaikan sekitar 430% untuk pengeluaran iklan di tablet dan ponsel, menjadi USD 101,3 miliar dibanding tahun 2013. Data ini membuktikan betapa iklan digital, khususnya di ponsel dan tablet telah menjadi primadona industri iklan secara keseluruhan. 
Tercatat beberapa perusahaan iklan digital bertebaran di Indonesia, termasuk Adplus, AdStar sampai Ambient Digital Indonesia (ADI). Untuk yang terakhir, perusahaan ad-network itu mengaku fokus pada iklan video, khususnya di smarthone dan tablet.
Besarnya potensi iklan digital yang belum diimbangi dengan jumlah pesain memadai, membuat mantan pendiri situs jual beli Tokobagus, Remco Lupker, berani untuk bermain di pasar ini. Lupker mengatakan jika potensi tersebut justru memiliki banyak tantangan, khususnya belum adanya regulasi yang mengatur.
"Tantangannya, belum banyak regulasi mengatur iklan di internet atau online. Beda dengan siaran TV dan broadcasting lainnya. Tapi ADI sebagai perusahaan video periklanan digital lokal pertama akan mengikuti aturan pemerintah dalam hal penayangan,” jelas Lupker dalam email yang diterima detikINET, Kamis (9/7/2015).
Lupker mengklaim ADI merupakan perusahaan pertama yang menggunakan sistem iklan video di Indonesia. Konsep ini dimaksudkan untuk menjangkau sasaran yang tepat melalui iklan video menggunakan teknologi 'audience targeting'.
"Dengan kekuatan data, iklan video hanya muncul untuk pemirsa dengan profil yang cocok. Ini mengurangi gangguan kepada mereka yang masuk ke dalam suatu situs. Saat ini beberapa klien kami antara lain Unilever, P&G, HSBC, Microsoft, Sampoerna, Indosat, dan semua iklan trailer film dari Hollywood & Warner Bros untuk mempromosikan iklan mereka," jeas Lupker.
Teknologi lainnya yang dimiliki ADI adalah pengaturan jadwal penayangan iklan melalui sistem sehingga jam tayang iklan bisa diatur sedemikian rupa. Ini dianggap Lupker sebagai salah satu cara juga untuk mendukung kampanye internet sehat yang digalakkan pemerintah.
"Pasar iklan digital sangat cepat di Indonesia. Omset kami naik 200 persen dibanding tahun lalu. Target tahun depan, tergantung kondisi ekonomi nanti. Bagaimanapun, iklan digital merupakan prospek yang bagus," kata dia.
Meski pesaing ada beberapa namun Lupker mengakui jika kompetitor terberat ADI adalah YouTube. Pasalnya, iklan di Youtube bisa terlihat secara global. Namun hal ini dianggap sebagai hal yang baik bagi Lupker karena meski iklan ADI hanya muncul di situs lokal yang bekerja sama namun sifatnya multiple site dan membantu situs lokal mendapatkan pendapatan lebih banyak. Tidak heran jika perusahaan teknologi, vendor smartphone macam Oppo ikut tertarik menjajal jaringan iklan video ADI.
"Progres ambient sendiri terus berkembang pesat. Tahun lalu menjangkau lebih dari 150 juta pengguna. Dan jaringan Iklan (ad network) terbesar lokal dan regional terbesar untuk pemakaian berdasarkan dengan permintaan iklan. Akhir tahun lalu meluncurkan teknologi audience targeting. Dan awal tahun 2015 meluncurkan Iklan video di handset mobile dan tablet. Dan kini Lebih dari 50 Juta iklan video ditayangkan dalam jangka waktu 1 bulan," tutur Lupker.
Sayangnya, Lupker mengakui jika harga untuk iklan video masih cukup mahal. Lupker menganggapnya sebagai iklan premium karena model penerapan tarifnya berbeda dengan iklan banner biasa.

Monday 13 July 2015

Dream for Future, Bisnis Online yang Berbeda

Salah satu anggota yang sedang menjelaskan cara kerja Dream for Freedom d depan tamui yang datang di aula hotel Amaris Palembang, Sabtu (6/6/2015). 
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari


TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berbisnis online memang banyak sekali jenisnya.
Dream for Freedom, komunitas yang memberikan kemudahan untuk semua anggotanya yang ingin berbisnis online.
"Komunitas ini terbangun atas dasar untuk menyejahterakan partisipan yang ikut, saling bantu membantu. Dan bedanya kami dengan bisnis online lainnya menjual barang tetapi kami tidak," kata Leader 001 Nasional Dream for Freedom, Derrick Adhi Pratama saat ditemui di hotel Amaris Palembang kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (6/6).
Derrick juga mengatakan komunitas ini juga mempunyai brand khususnya.
"Kami punya brand sendiri yaitu www.promonesia.com brand kami yang ini web penjualan online. Di Dream for Freedom (DF4) ini juga kami menyediakan web yang benar-benar aman dan kami juga menyediakan tim IT yang terbaik jadi akan mengurangi gangguan yang ada," katanya.
"D4F juga sudah tersebar di seluruh Indonesia sekitar ada 20 provinsi dan setiap provinsi ada leader yang memimpin untuk mendukung dan membimbing para anggota di provinsi dia berada. Untuk di Sumsel sendiri ada Rico Artha sebagai leader untuk provinsi Sumsel dan tidak lupa owner dari D4F ini adalah Fili Muttaqien" ujar laki-laki keturunan Tionghoa ini.

Jika teman-teman yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut dapat mengunjungi web resmi D4F, https://www.d4f-official.com atau berkonsultasi ke Bapak Andi CP. 081220096125


Saturday 11 July 2015

Kenapa Harus Menjalankan Promosi Online? Ini 6 Alasannya


Perkembangan informasi dan teknologi (IT) saat ini memang sangat massif. Pertumbuhannya yang sangat cepat membuat orang-orang mau tak mau harus berlarian mengejarnya agar tak jauh tertinggal. Percepatan teknologi dan informasi yang juga menyentuh dunia bisnis pada akhirnya membuat para pelaku pebisnis juga harus ikut mengupdate dan menyesuaikan dirinya pada perkembangan IT tersebut.
Salah satu hal yang harus disentuh oleh pebisnis era ini adalah teknologi internet. Bukan zamannya lagi kini pebisis harus melakukan promosi dengan metode konvensional melalui media cetak seperti koran dan majalah atau media elektronik seperti radio, televisi. Ini karena telah hadir pilihan dan alternatif baru dalam kegiatan promosi bisnis para pengusaha yang sangat berpotensi besar mencapai konversi. Pilihan dan alternatif yang dimaksud adalah media online.
Media online yang memanfaatkan jaringan internet sekarang memang sudah bukan sesuatu yang asing lagi bagi para pebisnis. Dengan kemudahan, efisiensi dan efektivitas yang ditawarkannya, media online tentu saja menjadi sebuah solusi bagi mereka yang sulit untuk mendapatkan konversi bagi iklan yang dimilikinya dalam melakukan promosi online. Lalu seberapa tinggi tingkat urgensi dari peran media online ini dalam upaya promosi online? Berikut ulasannya.

1. Konversi Offline ke Online

Hal pertama yang membuat promosi online menjadi sesuatu yang penting adalah tingkat konversi konsumen yang telah banyak beralih dari offline ke online. Informasi yang sangat mudah, banyak dan cepat didapatkan dengan membuka mesin pencari kini telah terbukti membuat banyak konsumen memilih jalur online sebagai media pencariannya.
Maka tak ayal bila banyak pebisnis yang kemudian berusaha sangat keras agar bisnisnya bisa mampu bertengger di halaman pertama mesin pencari. Beragam cara dan strategi mereka lakukan untuk itu, dari memanfaatkan SEO hingga beriklan secara online. Meski harganya cukup mahal, namun melihat tingkat konversi yang besar, mereka tak ragu untuk beriklan di media online besar.

2. Penetrasi Internet di Indonesia

Sebuah data mungkin saja tak bisa mengelakkan Anda dari arti pentingnya media online ini. Sebuah data dari  International Telecommunications Union (ITU), lembaga perpanjangan tangan PBB yang ditugasi mengurus persoalan informasi, komunikasi dan teknologi itu menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet dunia akan mencapai 3 miliar pada akhir 2014.
Untuk pengguna internet di Indonesia sendiri diungkap APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) yang menyatakan bahwa pada tahun 2014 pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka sebesar 88,1 juta. Angka ini meningkat dari 71,2 juta di tahun sebelumnya. Hampir setiap tahunnya pertumbuhan rata-rata pengguna internet memang selalu meningkat. Lalu apakah Anda akan masih tak mau serius dengan pentingnya upaya promosi online ini?

3. Selalu On 24 Jam

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa media online ini memang hadir dengan membawa sebuah kemudahan dan efisiensi. Nyatanya, dengan melakukan promosi online via media online, toko atau iklan Anda akan tampil 24 jam non stop untuk bisa diakses oleh para calon konsumen setiap harinya.
Sistem 24 jam ini juga tak mengharuskan Anda harus selalu menyalakan lapotop dan koneksi internet Anda sepanjang hari. Saat Anda sedang tidur pun, iklan ini akan bekerja dan tampil di dunia maya untuk menarik para konsumen untuk datang dan melihatnya hingga membelinya.

4. Jangkauan Promosi Online yang Lebih Luas

Internet merupakan sebuah jaringan yang akan menghubungkan Anda dengan seluruh dunia. Ya! seluruh dunia, bukan hanya Indonesia. Maka dari itu berpromosi atau beriklan dengan metode online akan sangat efektif untuk bisa menarik pasar yang lebih luas dari yang sebelumnya Anda lakukan pada pemasaran offline dengan metode konvensional.

5. Low Cost High Impact 

Low cost high impact adalah prinsip marketing yang memiliki arti mengeluarkan budget serendah-rendahnya untuk menciptakan dampak dan pengaruh yang sebesar-besarnya. Dengan menggunakan pemasaran online prinsip ini sangat bisa dilakukan.
Beriklan di media online memang menawarkan banyak pilihan, ada yang sangat mahal dengan sebuah penempatan yang strategis di media yang sudah besar, namun ada juga yang murah bahkan gratis seperti lewat media sosial atau aplikasi pesan instan. Namun semahal apapun harga dari promosi melalui online tetap akan jauh lebih efektif jika Anda melakukannya lewat online daripada offline.


6. Pengukuran yang Lebih Efektif

Terakhir, pentingnya pemasaran dalam bentuk promosi dan iklan secara online ini bisa terlihat dari tingkat pengukurannya yang jauh lebih efektif. Setiap kegiatan marketing yang kita lakukan memang perlu diukur skala efektivitasnya.
Apakah strategi tersebut sudah mendatangkan ROI (Return on Investment) untuk kita? Dengan pemasaran online kita dapat mengukur segala aktivitas yang dilakukan oleh target audiens kita di internet. Skala pengukuran dari media online yang bisa diamati tersebut bisa berwujud beberapa hal seperti tingkat awareness, jumlah impression, concideration, conversion bahkan hingga tahap action seperti pembelian.


Friday 10 July 2015

Keunikan Produk Adalah Kunci Membesarkan Toko Online, Interview Dengan Yamato Sasagawa, Direktur PT Media Makmur (Video)


Pada 8 Juli lalu kami berkesempatan bertemu dan mewawancarai Yamato Sasagawa, Direktur dari PT Media Makmur. Saat ini situs yang telah diluncurkan di Indonesia oleh PT Media Makmur adalah Kawaii Beauty Japan—blog kecantikan yang sangat kuat pada aspek konten, dan telah menggandeng blogger-blogger kecantikan ternama.
PT Media Makmur juga akan meluncurkan ecommerce pertamanya pada Agustus mendatang bernama Nadeko. Nadeko adalah ecommerce yang menjual produk-produk kecantikan yang mayoritas produknya diimport langsung dari Jepang. Bicara tentang ecommerce, Yamato menuturkan bahwa uniqueness of product adalah kunci utamanya dalam menjalankan Nadeko. Keunikan produk yang ada di Nadeko adalah produk-produk tersebut bukan merupakan produk umum yang bisa dibeli di tempat lain, dengan kata lain hanya Nadeko yang menjual produk tersebut di Indonesia.
Saat ini Yamato sedang dalam mode heavily recruiting, kalau Anda tertarik join ke timnya bisa mengirimkan pesan kepadanya lewat Linkedin.
Berikut sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh tim Startupbisnis kepada Yamato saat sesi wawancara beberapa waktu lalu:
1.            Hi Yamato, please introduce yourself to startupbisnis’ readers… (menit 0.19)
2.            How is Kawaii Beauty Japan work as a business? (menit 1.03)
3.            How do you work with beauty bloggers? (menit 2.11)
4.            For the ecommerce (Nadeko), why did you create a new brand other than using Kawaii Beauty Japan? (menit 3.56)
5.            What do you think about content marketing? (menit 4.36)
6.            What do you think about ecommerce market in Indonesia (like Cost per Click, etc)? (menit 8.07)
7.            Are there any challenges about selling your product as it is all imported from Japan? (menit 9.55)
8.            Can you show Kawaii Beauty Japan and Nadeko’s websites for startupbisnis’ viewers? (menit 12.33)
9.            Is there any other things you want to share to startupbisnis’ viewers? (menit 13.22)
Seluruh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas dapat Anda saksikan dalam video berikut ini atau klik link ini.


Karir.com Prepares Inter-Generation Worker Transition


The pioneer of online career portal in Indonesia, Karir.com, recently just launched MT Academy, a management trainee program designed for Z generation. The term generation Z refers to those who were born after 1995, also well-known as millenial generation. This generation indeed requires special attention, as it must keep up with the pace of technology development, which is very vast nowadays.
This attempt is done by Karir.com to deal with worker transition preparation, since the generation Z will take over the career opportunities in various business line in Indonesia in the next couple of years. As stated by Karir.com’s CEO, this MT Academy program has its focus centered on communication capability development, analysis capability, self-growth process, business motivation, and entrepreneurship mental development.
During its first year, MT Academy will focus on business school to net talents in sales, marketing and financial sector, with engineering and psychology dominating the next year. This program is seen to be efficient, particularly for the companies’ recruitment process, as the attendees of MT Academy possess their own high qualification, both with excellent academic background and other supporting test results like TOEFL.

Generation Z characteristics

Unlike the previous Generation Y which encompasses those who were born between 1981-1995, this Generation Z tends to be more tech-savvy. It’s not a surprise, since while old timers spent their time playing marbles or other traditional games, kids nowadays prefer playing with their gadgets or online gaming consoles. It is debatable though, since people of Generation Y were no stranger to technology themselves, but all agree that the IT sector in Indonesia started to bloom after 1995. That makes people of Generation Z had all the advanced resources right since the very day they were born.
There’s also a unique differentiation between both generations, as Generation Z regards privacy better than Generation Y. Generation Z was born as more mature, socially (digitally) active, and more share and communicate more, thanks to the given facilities available.
This transition becomes important for companies’ HR departments, as they must set a new standard and qualification method. The shift also marks their shift as well, from merely a personnel department that handles salaries and benefits, to strategic human resources and talent management department that handles competence, performance, and succession blueprint management.
Being spoiled with latest technologies, the Generation Z’s working pattern will also undergo a drastic transition as well. Thus, attempts like MT Academy is expected to prepare and facilitate the transition so that the future human resources can be managed effectively as well as accelerated.



Wednesday 8 July 2015

Apakah Sistem Berlangganan Akan Menjadi Tren Model Bisnis Perusahaan Teknologi?

Ide untuk membuat artikel ini muncul ketika Apple secara resmi meluncurkan Apple Music, layanan streaming musik dengan sistem berlangganan. Pengguna cukup membayar Rp69.000 per bulan untuk bisa menikmati lebih dari 31 juta koleksi musik yang dimiliki oleh Apple. Tarif tersebut tentunya jauh lebih murah dibandingkan apabila Anda membeli CD atau musik digital melalui iTunes, Google Play Music, atau Windows Store. Sebagai perbandingan, harga satu lagu di masing-masing layanan ini berkisar antara Rp7.000 hingga Rp50.000, atau hingga Rp120.000 untuk satu album.
Di saat yang hampir bersamaan beberapa hari kemudian Scoop, aplikasi baca buku dan majalah digital mengumumkan bahwa mereka menerapkan model bisnis berlangganan serupa dengan nama all-you-can-read. Melalui layanan ini, pengguna cukup membayarScoop Premium dengan harga Rp49.000 per bulan untuk bisa menikmati semua koleksi buku dan majalah yang dimiliki oleh Scoop.

Apakah model bisnis ini merugikan atau menguntungkan pembuat karya?


Pandangan saya dari segi pengguna, hal ini tentunya sangat menguntungkan. Apalagi jika konten-konten yang disediakan memang berkualitas. Misalnya musik-musik yang disediakan oleh Apple menggunakan format ALAC yang rata-rata berukuran 7 MB hingga 15 MB dengan bit rate 384 kHz dan diklaim memiliki kualitas yang setara dengan CD.
Lalu bagaimana dengan para musisi atau penerbit buku, apakah mereka diuntungkan atau dirugikan? Bila berkaca pada dua contoh layanan yang sudah menggunakan layanan berlangganan, di Amerika Serikat sendiri pihak Apple akan membayar 71,5 persen dari total hasil pendapatan Apple Music kepada publisher atau musisi.
Sedangkan untuk di luar Amerika Serikat, persentase yang didapat akan lebih tinggi (bisa mencapai 73 persen). Saat ini Apple Music sedang menerapkan masa trial, dimana menurut laporan Billboard, pihak Apple akan membayar $0,00047 untuk setiap stream kepadapublisher. Itu berarti, untuk setiap 1.000 kali stream pihak Apple akan memberikan $0,47 (Rp6.000) kepada publisher.
Kemudian bagaimana dengan Scoop Premium? Sebelum menawarkan model bisnis tersebut, pihak Scoop mengklaim bahwa pengguna mereka rata-rata menghabiskan sekitar Rp50.000 per bulan untuk membeli buku atau majalah digital. Sehingga menurut pendapat CEO Apps Foundry Willson Cuaca, “tarif tersebut akan menarik minat pengguna Scoop saat ini dan juga masih berada dalam tarif yang wajar”.
Tidak hanya itu, pihak Scoop juga mengklaim bahwa mereka menerima lebih dari 1.000 pelanggan baru hanya dalam tiga hari setelah opsi tersebut diluncurkan. Apabila pembagian komisi atau persentase ke penerbit masih sama, maka dengan model bisnis tersebut tentunya akan lebih menguntungkan.

Memerlukan data digital yang banyak dan eksklusif


Model bisnis ini sebenarnya bukanlah konsep baru karena sudah banyak perusahaan, khususnya perusahaan yang menyediakan konten digital berupa musik, buku, dan video; telah menerapkan model ini. Misalnya untuk konten musik di Indonesia ada GuveraMixRadio, dan Deezer. Sedangkan untuk konten video, ada Genflix dan layanan streaming terkemuka di Amerika Serikat yaitu Netflix.
Bagaimanapun, model bisnis berlangganan tentunya mengharuskan perusahaan untuk memiliki koleksi data digital yang sangat banyak dan eksklusif. Karena banyaknya koleksi yang dimiliki akan menjadi nilai lebih dan menjadi alasan yang kuat untuk menarik konsumen menggunakan produk tersebut.

Jadi apakah model bisnis seperti ini akan menjadi tren?

Dari analisis singkat di atas, model bisnis berlangganan ini menurut saya bisa dibilang menguntungkan kedua belah pihak. Dari sisi pengguna, mereka dapat menikmati lebih banyak konten dengan harga yang lebih terjangkau. Sedangkan dari sisi publisher, mereka masih tetap mendapatkan pemasukan yang tidak jauh beda dari model bisnis pay-per-download.
Akan tetapi satu hal yang perlu digarisbawahi dengan model bisnis tersebut adalah pengguna tidak memiliki konten yang telah mereka beli. Melainkan hanya meminjam sementara dan tidak bisa dinikmati lagi setelah mereka berhenti berlangganan. Hal ini tentunya berbeda dengan sistem pay-per-download pada umumnya, yang membuat pengguna mempunyai hak milik atas konten yang telah mereka bayar.
Selain itu, salah satu tantangan yang dihadapi penerapan model bisnis ini di tanah air adalah masalah pembayaran. Penetrasi kartu kredit di negara berkembang seperti Indonesia tergolong masih rendah dan sebagian besar transaksi online dilakukan melalui ATM transfer. Solusi yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan sistem potong pulsa, yang juga telah diterapkan oleh Google pada toko aplikasi mereka. Yang pasti, semakin mudah sistem pembayaran yang diterapkan, maka layanan akan lebih banyak menjangkau pengguna.
Lalu bagaimana menurut Anda, apakah model bisnis tersebut menguntungkan atau malah merugikan. Dan apakah ini akan menjadi tren model bisnis bagi perusahaan teknologi lainnya di masa depan? Silakan utarakan pendapat Anda pada kolom komentar di bawah.
(Diedit oleh Lina Noviandari) 

Sumber: Idtechinasia


Friday 3 July 2015

Menilik Peluang Bisnis Tanaman Hias Yang Bisa Anda Kembangkan


Sebagai seorang pebisnis, Anda dituntut harus pandai melihat celah dan #peluang usaha yang bisa menghasilkan. Peluang usaha dari hobi jadi bisnis masih sangat menjanjikan jika dikelola dengan profesional. Banyak sekali pebisnis yang sukses bermula dari hanya sekedar hobi. Sama halnya dengan bisnis tanaman hias ini, jika Anda memiliki ketertarikan yang lebih terhadap tanaman hias, tak ada salahnya juga untuk Anda tekuni lebih serius dan dijadikan sebuah bisnis.

Ternyata, jika kita amati lebih dalam ada beberapa segmen pasar yang bisa dimasuki di seputar bisnis tanaman hias. Ada keterkaitan satu dengan yang lainnya antara masing-masing bisnis yang berada di seputar tanaman hias. Dan hal ini tentu menjadi peluang yang bagus karena adanya ikatan kebutuhan masing-masing bisnis tersebut.

Di bawah ini adalah beberapa peluang usaha yang ada di sekitar tanaman hias yang bisa Anda jadikan alternatif jika Anda memiliki hobi dengan tanaman hias.

1. Jual Pupuk Tanaman Hias

Pupuk adalah salah satu kebutuhan pokok bagi tanaman. Apalagi untuk tanaman hias, tentu harus mendapatkan perawatan yang khusus dan perhatian yang lebih. Untuk itu, peluang jualan pupuk untuk tanaman hias nampaknya sangat potensial dan prospektif untuk dijalankan.

Selain untuk tanaman hias, pupuk juga sangat dibutuhkan untuk tanaman produktif yang lain. Untuk pupuk, Anda bisa menjual pupuk kimia atau pupuk organik. Untuk saat ini, yang mulai banyak peminatnya adalah pupuk organik.

Artikel lain: Little Gardenia ~ Bisnis Tanaman Hias Dengan Prospek Cerah

2. Jual Media Tanam Tanaman Hias

Media untuk tanaman hias memang umumnya berbeda dengan media tanam pada tanaman yang lain. Jadi menjual media tanam tanaman hias bisa dibilang juga sangat menguntungkan. Jika Anda tidak atau belum bisa membuat media tanam sendiri, Anda bisa memesannya pada pembuat media tanam untuk tanaman hias.

Saran saya, carilah relasi penjual tanaman hias, baik penjual bunga atau yang lainnya dan bekerjasamalah dengan mereka untuk menjadi supplier. Atau jika tidak, Anda juga bisa langsung menjualnya pada konsumen perorangan.

3. Membuat Media Tanam Tanaman Hias

Ini sangat erat kaitannya dengan nomor dua. Biasanya karena beberapa hal, penjual tanaman hias tidak bisa membuat media tanam sendiri. Bisa karena tidak adanya waktu, juga mungkin karena keterbatasan kemampuan. Nah, peluang bisnis ini bisa Anda manfaatkan dengan menjadi pembuat media tanam untuk tanaman hias.

Sebelum Anda memutuskan untuk menjadi pembuat media tanam tanaman hias, sebaiknya Anda pelajari dengan baik dan benar beberapa kebutuhan tanaman hias akan media tanam yang tentunya berbeda-beda. Jangan sampai media tanam hasil buatan Anda bukan menjadikan subur tanaman, namun justru sebaliknya. Jadi sebaiknya persiapkan pengetahuan dengan betul.

3. Buka Jasa Membentuk Tanaman Hias

Bisnis pada segmen ini kelihatannya belum begitu banyak peminatnya. Jasa ini bisa diterapkan pada beberapa jenis tanaman hias, seperti bunga adenium dan terutama pada bonsai. Membentuk tanaman hias dibutuhkan baik untuk kebutuhan koleksi pribadi atau juga untuk kebutuhan perlombaan.

Untuk membuka jasa ini, memerlukan keahlian dan pengalaman yang tinggi. Karena sangat sulit untuk melakukan pembentukan tanaman hias sehingga bisa menghasilkan hiasan alami nan indah.

4. Bisnis Tanaman Hias untuk Dekorasi

Bisnis ini juga belum begitu banyak yang menekuninya. Sebenarnya, peluang bisnis ini sangatlah prospektif. Karena saat ini semakin banyak orang yang sangat sadar dengan estetika pada rumahnya. Jika Anda memiliki kemampuan membuat desain taman dengan tanaman hias, tidak ada salahnya Anda coba bisnis ini.

Baca juga: Ingin Hobi Jadi Bisnis? Jawab Pertanyaan Ini Dulu Agar Sukses

Anda bisa bekerja sama dengan beberapa pengembang atau pebisnis properti untuk jasa ini. Atau Anda juga bisa menjalin kerjasama dengan tukang bangunan atau bisa juga pemborong. Biasanya tukang bangunan tidak memiliki kemampuan untuk membuat dekorasi desain taman, nah di situlah Anda bisa masuk.

Nah, itulah empat peluang usaha yang berada atau berkaitan erat dengan bisnis tanaman hias. Ada beberapa orang pebisnis tanaman hias yang juga sekaligus menjual pupuk dan sebagainya. Namun ada baiknya juga jika Anda memilih satu segmen bisnis tertentu agar lebih fokus dan bisa maksimal.

Thursday 2 July 2015

Apa Itu Startup? Bgmn Perkembangan Dunia Bisnis Startup di Indonesia?


Apa itu Startup? Mungkin masih banyak orang yang belum memahami istilah ini. Kata Startup sendiri merupakan serapan dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Menurut Wikipedia, Startup merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Defenisi diatas mungkin lebih pada terminologinya, namun menurut penulis akan lebih mudah jika istilah Startup diartikan sebagai perusahaan baru yang sedang dikembangkan. Mulai berkembang akhir tahun 90an hingga tahun 2000, nyatanya istilah Startup banyak “dikawinkan” dengan segala yang berbau teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah tersebut. Kenapa itu bisa terjadi?

Kembali melihat ke belakang  ternyata hal tersebut terjadi dikarenakan istilah Startup sendiri mulai popular secara internasional pada masa buble dot-com, lalu apa lagi buble dot-com  itu? fenomena buble dot-com adalah ketika pada periode tersebut (1998-2000) banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.

Pada masa itu sedang gencar-gencarnya perusahaan membuka website pribadinya. Makin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya. Dan waktu itu pula lah, Startup lahir dan berkembang. Namun menurut Ronald Widha dari TemanMacet.com, Startup tidak hanya perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat akar rumput yang bisa mandiri tanpa bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan.

Setelah berputar-putar mencari informasi tentang Startup lewat bantuan mbah Google, ada informasi mengenai karakteristik dari sebuah perusahaan yang dapat di golongkan sebuah stratup. Beberapa karakteristik perusahaan Startup tersebut diantaranya:

Usia perusahaan kurang dari 3 tahun
Jumlah pegawai kurang dari 20 orang
Pendapatan kurang dari $ 100.000/tahun
Masih dalam tahap berkembang
Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi
Produk yang dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital
Biasanya beroperasi melalui website
Dari karakteristik tersebut mungkin nampak bahwa stratup lebih condong ke perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan web. Namun faktanya memang seperti itu, kini perkembangan perusahaan yang lazim dilabeli nama Stratup adalah perusahaan yang berkenaan dengan dunia tekno dan online.

Perkembangan Dunia Startup di Indonesia

Perkembangan Startup di Indonesia bisa dikatakan cukup pesat menggembirakan. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak founder-founder (pemilik) Startup baru bermunculan. Menurut dailysocial.net, sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 Startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah Startup.

Berdasarkan beberapa riset, pada tahun 2013 saja diperkirakan pengguna internet di Indonesia mencapai 70 juta orang, bisa dibayangkan berapa jumlah user internet Indonesia beberapa tahun kedepan. Selain itu daya beli masyarakat yang meningkat seiring dengan naiknya pendapatan perkapita masyarakat negeri ini ikut mempengaruhi perkembangan industri digital.

Menurut Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net, Startup di Indonesia digolongkan dalam tiga kelompok yaitu Startup pencipta game, Startup aplikasi edukasi serta Startup perdagangan seperti e-commerce dan informasi. Menurutnya Startup game dan aplikasi edukasi punya pasar yang potensial dan terbuka di Indonesia. Hal ini dikarenakan proses pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah.

Dengan berkembangnya media sosial dan smartphone, pasar untuk mobile game dan social game semakin besar. Sementara itu untuk aplikasi atau website yang bergerak di bidang e-commerce dan informasi, Rama menilai tantangannya di Indonesia masih cukup besar dikarenakan masih minimnya penggunaan kartu kredit. Namun untuk yang berbau informasi atau berita berbagai tema, perkembangannya justru jauh lebih pesat lagi.

Di Indonesia sekarang ini telah banyak berdiri komunitas founder-founder Startup. Seperti Bandung Digital Valley (bandungdigitalvalley.com), Jogja Digital Valley (jogjadigitalvalley.com), Ikitas (www.ikitas.com) Inkubator Bisnis di Semarang, Stasion (stasion.org) wadah bagi Startup lokal kota Malang, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan adanya komunitas ini tentunya akan memudahkan para founder untuk saling sharing, membimbing bahkan untuk menjaring investor. Para founder dapat pula mengikuti kompetisi yang diadakan oleh beberapa perusahaan seperti Telkom untuk menjadi investor mereka.

Hal yang paling utama untuk mendirikan Startup adalah tim yang solid, karena dengan adanya tim yang solid bisa memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif. Dengan ide dan eksekusi yang tepat, tentunya para founder tidak akan kesulitan menarik minat masyarakat maupun mencari investor.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh wartawan Warta Ekonomi kepada Molly Nagler (Startup Mentor di Silicon Valley), Molly mengatakan bahwa hampir semua Startup gagal, namun kegagalan itu tidak harus dipandang sebagai sesuatu yang negatif karena masih banyak sisi positif didalamnya. Maksudnya adalah jika founder Startup gagal saat melakukan eksekusi maka ia berkesempatan untuk belajar sesuatu yang baru dan ilmu baru, seperti konsep trial and error pada umumnya.

Startup-Startup lokal yang kini sudah mencetak sukses di dunia maya diantaranya Kaskus dan Urbanesia. Semoga Startup lokal Indonesia bisa terus bertambah dan berkembang sehingga bisa merambah pengguna internet internasional seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain. Semoga :)

Baca juga: Startup Sukses Dimulai dari Kerjasama 3 Pihak Utama Ini

Sebagai penutup berikut ini sebuah video wawancara singkat dengan CEO Urbanesia mengenai perkembangan Startupnya di Indonesia.


sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com