Skip to content
Jakarta - Perpaduan ideal antara tempat tinggal,
perkantoran dan area komersial yang berkembang membuat Jakarta Selatan tetap
dilirik sebagai primadona di sektor properti. Tetap bisa bersaing dengan kawasan penyangga
yang juga terus berkembang pesat.
Selain masih termasuk kawasan yang lebih hijau
dibanding kawasan lainnya, pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta
Selatan turut mendorong investor dan konsumen properti melirik kawasan Jakarta
Selatan. Salah satunya adalah kawasan Kalibata.
Hal
itulah yang dipaparkan Achmad Setiadi, Direktur Utama PT Pardika Wisti Sarana
pada pameran Real Estate (REI) Expo 2016, Minggu (8/10/2016), di Hall A &
Connecting, Jakarta Convention Center melalui Kompas.com. Achmad mengatakan, potensi itulah yang
menurutnya menjadi penguat untuk mengembangkan Woodland Park Residence di
Kalibata.
"Salah satu pertimbangan utama adalah aksesnya yang baik menuju
pusat kota, baik itu jalur kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Karena jaraknya sangat dekat dengan stasiun
commuter line, hanya beberapa ratus meter," ujar Achmad.
Dia melanjutkan, di lahan seluas kurang lebih
3,2 hektar proyek apartemen itu, hampir 80 persennya merukan lahan hijau berupa
puluhan pohon tua yang membentuk "hutan kota" mungil di sekeliling
apartemen.
"Selain tersedianya akses angkutan umum
yang mampu memacu pertumbuhan bisnis komersial, lahan hijau akan menjadi
penguatnya," kata Achmad.
Pardika Wisti Sarana merupakan anak usaha
pengembang properti Daniland Grup. Saat ini Pardika membangun lima menara di
proyek Woodland Park Residence. Kelima proyek itu antara lain Tower Matoa,
Trembesi, Cendana, Mahogany, serta satu tower kondotel. Kondotel tersebut
dikelola oleh Swiss-Belhotel International.
"Jakarta Selatan itu kan sudah lebih dulu
didominasi hunian sebelum area perkantoran ramai seperti sekarang ini. Tapi,
jika dibanding area lain Jakarta Selatan masih lebih hijau, dan untuk aksesnya
masih sangat didukung dengan infrastruktur transportasi yang baik, seperti MRT
dan commuter line," ujar Achmand.
Pada REI Expo 2016 yang digelar sejak Sabtu
(8/10/2016) sampai 16 Oktober itu, lanjut Achmad, Woodland memamerkan unitnya
di di Hall A & Connecting, Jakarta Convention Center. Dia menjamin
penawaran terbaik berupa 7 tipe apartemen yang 100 persen siap huni sesuai
kebutuhan, mulai dari tipe studio, satu kamar tidur sampai tipe penthouse.
Infomasi sewa dan pembelian unit dapat menghhubungi Marketing Sales in-charge Woodland Park,
Adi ST - 081375736074
JAKARTA - Direktur utama PT Pardika Wisthi Sarana Achmad Setiadi menyatakan konsep Transit Oriented Development (TOD) menjadi tren yang coba 'dijual' oleh developer.
"Pengembang berlomba-lomba membangun properti berkonsep properti TOD atau paling tidak dekat dengan TOD, kata Achmad Setiadi".
Konsep TOD merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti busway, kereta api listrik (KRL), Light Rail Transit (LRT), serta dilengkapi jaringan pejalan kaki.
"Arahnya, pengembangan infrastruktur itu akan mengikuti target pengembangan Smart Sustainable City yang sedang dikerjakan oleh Pemerintah pusat, "kata Achmad.
Pardika Wisthi Sarana telah membangun apartemen selain mendekatkan lokasi huniannya
dengan sentra transportasi publik, juga pengembang menyediakan area hijau
juga menjadi hal utama mengembangkan produk huniannya di kota besar. Konsep
properti hijau secara integral semakin menjadi syarat utama kenyamanan tinggal
di kota besar seperti Jakarta.
Dua keunggulan itulah yang berusaha
dibuktikan oleh PT Pardika Wisthi Sarana (PWS) melalui proyek apartemen dan
kondotelnya, Woodland Park Residence, di kawasan Kalibata. Selain dekat dengan
stasiun kereta api sebagai transportasi publik, penyediaan ruang terbuka hijau
(RTH) di kawasan hunian vertikal ini menjadi daya jual utama kepada konsumen.
Sebagai dukungan konsep properti hijau tersebut, pengembang ini juga
menggunakan gas sebagai sumber daya listrik paling utama.
"Kami
justru membalik kebiasaan, karena di sini kami menjadikan listrik dari PLN
sebagai back up, sementara gas sebagai power utama pasokan listrik," ujar
Emil Arifin, Komisaris Utama PWS dan Daniland Group di Jakarta, Kamis
(21/2/2013) melaui Kompas.com.
"Di sini kami jadikan Gas Engine
sebagai pemasok utama untuk listrik seluruh hunian. Ini kami pilih karena
merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Selain itu, pemakaian
gas ini juga menjadi upaya untuk lebih hemat energi," tambahnya.
Dengan
demikian, lanjut Emil, penghuni apartemen dapat lebih hemat biaya listrik
karena beberapa item dalam unit apartemen ini dirancang dengan tepat. Sebutlah
misalnya, pemberian lapisan khusus pada kaca untuk meredam panas matahari.
"Kami gunakan lapisan khusus kaca ini agar penghuni bisa mengurangi
penggunaan AC secara berlebihan pada siang hari," ujarnya.
Adapun konsep
properti hijau yang telah direalisasikan secara besar-besaran di proyek Woodland
Park Residence adalah penerapan rasio 80:20, yaitu alokasi 80 persen lahan
hijau dan 20 persen lahan bangun. Emil mengatakan, pihaknya berkomitmen
memelihara ruang terbuka hijau berupa lahan terbuka penuh pepohonan, terutama
yang telah berusia lebih dari seratus tahun.
"Sejak awal kami mulai membuat
pondasi, kami sudah menyelamatkan pohon-pohon ini dengan memindahkannya dan
tidak ditebang. Dengan begitu, arsitek kami berusaha menyesuaikan untuk
memposisikan bangunan miring ke sana-kemari untuk mengarahkan angin ke dalam
hunian. Kami juga mendesain bangunan sedemikian rupa agar bisa mendinginkan
ruangan secara alami," ujar Emil.
Sebagai daya dukung konsep tersebut, PWS
juga cat menggunakan low water based atau cat dengan kadar racun rendah yang
dapat menstabilkan temperatur agar tidak terlalu memantulkan panas. Selain itu,
pihaknya juga melengkapi kawasan hunian dengan 1.200 sumur resapan.
Sekarang adalah momen yang sangat tepat bagi masyarakat untuk investasi di apartemen mengingat ada peningkatan capital gain bisa mencapai 3 kali lipat dalam lima tahun terakhir.
"Properti ini sudah ready, produknya sudah jelas, siap disewakan, dibangun oleh arsitek dan kontraktor ternama jadi pembeli tidak menghadapi resiko ditinggal lari oleh developer," kata Dedi.
Saat ini Woodland Park Residances memiliki 7 tipe unit apartemen mulai dari studio, 1 bedroom, 1+1 bedroom, 2 bedroom, 2+1 bedroom, Townhouse dan Penthouse.
Harga saat ini dibanderol mulai dari 900 jutaan (tipe studio) hingga 7 miliar untuk tipe yang termahal (Penthouse).
Adapun untuk penyewaan PWS telah bekerjasama dengan Swiss Belresidances yang telah berpengalaman di bidangnya dalam mengelola bisnis hotel.
Harga sewa unit apartemen terbilang cukup tinggi sehingga bisa menjadi investasi untuk pemiliknya. Potensi investasi apartemen sewa ditawarkan Woodland Park Residances karena kondisinya sekarang 100% siap huni. Rata-rata yield sewa sebesar 6,5-8% setiap tahun sehingga cukup menguntungkan.
Fasilitas lengkap dan modern seperti 2 side entrance melalui Jalan Pangadegan dan Jalan Kalibata Raya, parkir luas dengan 624 lot parkir mobil, 171 lot parkir motor, dan 68 lot parkir sepeda, tree pit yang dipenuhi pohon-pohon tua dan rindang seluas 960m2, swimming pool, children pool, sky lounge, gym, serta triple-play (tv cable, internet, dan telepon) dihadirkan untuk menunjang aktifitas anda bersama keluarga.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Marketing Sales, Adi ST. 081375736074 (wa)
atau Hutama Aditya (081315915642)