Saturday, 12 May 2018

Konsep TOD dan Kawasan Hijau menjadi Andalan Woodland Park Residances


Jakarta - Perpaduan ideal antara tempat tinggal, perkantoran dan area komersial yang berkembang membuat Jakarta Selatan tetap dilirik sebagai primadona di sektor properti. Tetap bisa bersaing dengan kawasan penyangga yang juga terus berkembang pesat.

Selain masih termasuk kawasan yang lebih hijau dibanding kawasan lainnya, pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta Selatan turut mendorong investor dan konsumen properti melirik kawasan Jakarta Selatan. Salah satunya adalah kawasan Kalibata. 

Hal itulah yang dipaparkan Achmad Setiadi, Direktur Utama PT Pardika Wisti Sarana pada pameran Real Estate (REI) Expo 2016, Minggu (8/10/2016), di Hall A & Connecting, Jakarta Convention Center melalui Kompas.com. Achmad mengatakan, potensi itulah yang menurutnya menjadi penguat untuk mengembangkan Woodland Park Residence di Kalibata. 

"Salah satu pertimbangan utama adalah aksesnya yang baik menuju pusat kota, baik itu jalur kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Karena jaraknya sangat dekat dengan stasiun commuter line, hanya beberapa ratus meter," ujar Achmad.

Dia melanjutkan, di lahan seluas kurang lebih 3,2 hektar proyek apartemen itu, hampir 80 persennya merukan lahan hijau berupa puluhan pohon tua yang membentuk "hutan kota" mungil di sekeliling apartemen.

"Selain tersedianya akses angkutan umum yang mampu memacu pertumbuhan bisnis komersial, lahan hijau akan menjadi penguatnya," kata Achmad. 

Pardika Wisti Sarana merupakan anak usaha pengembang properti Daniland Grup. Saat ini Pardika membangun lima menara di proyek Woodland Park Residence. Kelima proyek itu antara lain Tower Matoa, Trembesi, Cendana, Mahogany, serta satu tower kondotel. Kondotel tersebut dikelola oleh Swiss-Belhotel International.

"Jakarta Selatan itu kan sudah lebih dulu didominasi hunian sebelum area perkantoran ramai seperti sekarang ini. Tapi, jika dibanding area lain Jakarta Selatan masih lebih hijau, dan untuk aksesnya masih sangat didukung dengan infrastruktur transportasi yang baik, seperti MRT dan commuter line," ujar Achmand.

Pada REI Expo 2016 yang digelar sejak Sabtu (8/10/2016) sampai 16 Oktober itu, lanjut Achmad, Woodland memamerkan unitnya di di Hall A & Connecting, Jakarta Convention Center. Dia menjamin penawaran terbaik berupa 7 tipe apartemen yang 100 persen siap huni sesuai kebutuhan, mulai dari tipe studio, satu kamar tidur sampai tipe penthouse.


Infomasi sewa dan pembelian unit dapat menghhubungi Marketing Sales in-charge Woodland Park, 
Adi ST - 081375736074










Wednesday, 9 May 2018

Konsep Transit Oriented Development jadi tren yang dijual Developer


JAKARTA - Direktur utama PT Pardika Wisthi Sarana Achmad Setiadi menyatakan konsep Transit Oriented Development (TOD) menjadi tren yang coba 'dijual' oleh developer. 

"Pengembang berlomba-lomba membangun properti berkonsep properti TOD atau paling tidak dekat dengan TOD, kata Achmad Setiadi".

Konsep TOD merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti busway, kereta api listrik (KRL), Light Rail Transit (LRT), serta dilengkapi jaringan pejalan kaki. 

"Arahnya, pengembangan infrastruktur itu akan mengikuti target pengembangan Smart Sustainable City yang sedang dikerjakan oleh Pemerintah pusat, "kata Achmad.

Pardika Wisthi Sarana telah membangun apartemen selain mendekatkan lokasi huniannya dengan sentra transportasi publik, juga pengembang menyediakan area hijau juga menjadi hal utama mengembangkan produk huniannya di kota besar. Konsep properti hijau secara integral semakin menjadi syarat utama kenyamanan tinggal di kota besar seperti Jakarta.  

Dua keunggulan itulah yang berusaha dibuktikan oleh PT Pardika Wisthi Sarana (PWS) melalui proyek apartemen dan kondotelnya, Woodland Park Residence, di kawasan Kalibata. Selain dekat dengan stasiun kereta api sebagai transportasi publik, penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan hunian vertikal ini menjadi daya jual utama kepada konsumen. Sebagai dukungan konsep properti hijau tersebut, pengembang ini juga menggunakan gas sebagai sumber daya listrik paling utama.  

"Kami justru membalik kebiasaan, karena di sini kami menjadikan listrik dari PLN sebagai back up, sementara gas sebagai power utama pasokan listrik," ujar Emil Arifin, Komisaris Utama PWS dan Daniland Group di Jakarta, Kamis (21/2/2013) melaui Kompas.com. 

"Di sini kami jadikan Gas Engine sebagai pemasok utama untuk listrik seluruh hunian. Ini kami pilih karena merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Selain itu, pemakaian gas ini juga menjadi upaya untuk lebih hemat energi," tambahnya. 

Dengan demikian, lanjut Emil, penghuni apartemen dapat lebih hemat biaya listrik karena beberapa item dalam unit apartemen ini dirancang dengan tepat. Sebutlah misalnya, pemberian lapisan khusus pada kaca untuk meredam panas matahari. 

"Kami gunakan lapisan khusus kaca ini agar penghuni bisa mengurangi penggunaan AC secara berlebihan pada siang hari," ujarnya. 

Adapun konsep properti hijau yang telah direalisasikan secara besar-besaran di proyek Woodland Park Residence adalah penerapan rasio 80:20, yaitu alokasi 80 persen lahan hijau dan 20 persen lahan bangun. Emil mengatakan, pihaknya berkomitmen memelihara ruang terbuka hijau berupa lahan terbuka penuh pepohonan, terutama yang telah berusia lebih dari seratus tahun. 

"Sejak awal kami mulai membuat pondasi, kami sudah menyelamatkan pohon-pohon ini dengan memindahkannya dan tidak ditebang. Dengan begitu, arsitek kami berusaha menyesuaikan untuk memposisikan bangunan miring ke sana-kemari untuk mengarahkan angin ke dalam hunian. Kami juga mendesain bangunan sedemikian rupa agar bisa mendinginkan ruangan secara alami," ujar Emil. 

Sebagai daya dukung konsep tersebut, PWS juga cat menggunakan low water based atau cat dengan kadar racun rendah yang dapat menstabilkan temperatur agar tidak terlalu memantulkan panas. Selain itu, pihaknya juga melengkapi kawasan hunian dengan 1.200 sumur resapan. 

Sekarang adalah momen yang sangat tepat bagi masyarakat untuk investasi di apartemen mengingat ada peningkatan capital gain bisa mencapai 3 kali lipat dalam lima tahun terakhir. 

"Properti ini sudah ready, produknya sudah jelas, siap disewakan, dibangun oleh arsitek dan kontraktor ternama jadi pembeli tidak menghadapi resiko ditinggal lari oleh developer," kata Dedi. 

Saat ini Woodland Park Residances memiliki 7 tipe unit apartemen mulai dari studio, 1 bedroom, 1+1 bedroom, 2 bedroom, 2+1 bedroom, Townhouse dan Penthouse. 

Harga saat ini dibanderol mulai dari 900 jutaan (tipe studio) hingga 7 miliar untuk tipe yang termahal (Penthouse). 

Adapun untuk penyewaan PWS telah bekerjasama dengan Swiss Belresidances yang telah berpengalaman di bidangnya dalam mengelola bisnis hotel.

Harga sewa unit apartemen terbilang cukup tinggi sehingga bisa menjadi investasi untuk pemiliknya. Potensi investasi apartemen sewa ditawarkan Woodland Park Residances karena kondisinya sekarang 100% siap huni. Rata-rata yield sewa sebesar 6,5-8% setiap tahun sehingga cukup menguntungkan.  

Fasilitas lengkap dan modern seperti 2 side entrance melalui Jalan Pangadegan dan Jalan Kalibata Raya, parkir luas dengan 624 lot parkir mobil, 171 lot parkir motor, dan 68 lot parkir sepeda, tree pit yang dipenuhi pohon-pohon tua dan rindang seluas 960m2, swimming pool, children pool, sky lounge, gym, serta triple-play (tv cable, internet, dan telepon) dihadirkan untuk menunjang aktifitas anda bersama keluarga. 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Marketing Sales, Adi ST081375736074 (wa)
atau Hutama Aditya (081315915642) 



sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com